By: Khoirul Taqwim
Hujan sejak siang belum berhenti
Padahal gelap sudah menghampiri
Saat itu ada gadis manis
Dengan tubuh tinggi semampai
Duduk sambil menerawang angkasa
Menunggu gemerlap cahaya bintang
Namun bintang-bintang diangkasa
Sedang bersembunyi dibalik awan
Karena hujan belum juga berhenti
Sepanjang siang hingga malam ini
Udara dingin menggigil
Disertai petir menyambar bumi raya
Gadis manis tetap duduk
Seakan-akan tak perduli
Akan kilatan cahaya petir
Akan suasana hujan yang mengguyur
Karena gadis manis
Masih tertegun tentang asmara yang sedang melanda
Namun tak mampu mengungkap asmara cinta
Semua terasa mimpi dalam hayalan semata
Arus sungai semakin deras
Hujan tak berhenti juga
Gadis manis tetap terpaku
Akan kegelisahan jiwa tentang makna cinta
Kian waktu semakin mengganggu kalbu
Karena gadis manis
Sungguh merasa dalam dekapan asmara cinta
Namun baru dalam angan-angan semata
Gadis manis
Indah dipandang mata
Apalagi saat gadis manis
Sedang tersenyum kecil yang tersembunyi dalam jiwa
Gadis manis masih gelisah
Dalam dekapan asmara cinta
Namun gadis manis
Soal asmara cinta
Sudah dipasrahkan pada sang maha pemilik semesta
Karena gadis manis
Mempunyai wajah yang indah
Dan mempunyai jiwa yang suci mulia
Sungguh gadis manis
Mempunyai budi pekerti yang cantik
Menawan disetiap detak kalbu jiwa rasa
Tags :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Copyright Nusantara. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes
0 komentar:
Posting Komentar