HUJAN RIZKI ALAM



Oleh: Khoirul Taqwim


Hujan selebat hutan amazon

Dingin menggigil rasa

Kodok sambut nyanyian malam

Srigala menggaung dibalik awan

Kucing berlari menyelinap dipangkuan

Hari hujan bah perang di tabuh


Sawah tumpah ruah air

Benih padi siap ditanam

Alhamduliillah

Rizki alam tak di sangka tiba


PUISI KITAB SUCI



Oleh: Khoirul Taqwim


Puisi

Merinding dalam jiwa kaku

Kesumat dalam wajah sendu

Terbakar semangat bara

Menyelinap di ubun-ubun sel darahku


Kitab suci

Tergerak hati ruh jasad

Tuhan yang kuingat

Dalam diri segenap jantung

Tumpah jiwa semangat

Keraguan hilang

Kitab suci kekuatan nyawa

Batin nurani agungkan ilahi


Puisi 

Kitab suci

Lantunan firman

Ayat-ayat ruh jasad

Ketenangan
 
Kemenangan

Bagi siapa yang tak ragu kebenaran







MALAIKAT SEMPURNA BUTA



by: Khoirul Taqwim


Seruling menyeruak diangkasa

Gemuruh badai tak henti juga hari ini

Malam kelam membatu paku


Malaikat bersayap

Lelucon hati beku

Cahaya rembulan

Tak datang jua hari ini


Malam semakin mendekap

Panas udara menggumpal

Bola api membakar tubuh

Sholawat Nabi

Teriring gelapnya malam

Senandung bahasa nan lugu

Tulus jiwa rasa


Malaikat

Patahkan sayapmu

Mitosmu begitu agung

Sempurna kau diwajah suci insan

Kau hilang ditelan telanjang zaman


Mala

Ikat

Sempurna buta

Tertuang dalam bahasa sajak

KEMATIAN JATI DIRI



Oleh: Khoirul Taqwim


Kematian membuta

Tak pandang tua muda

Bahkan bayi kecil mungil

Ikut mati segala 


Jasad membumi

Bercampur tanah

jadi makanan ribuan cacing

Habis sudah yang ada


Ruh

Kepangkuan Ilahi

Disambut Iblis dengan resah harap

Adakah dia sahabat

Iblis mengundang tanya'

Keserakahan

Kesombongan

Hilang pupus sudah ditelan bumi raya

Tinggal ruh kemana kan pergi


Jutaan malaikat berdo'a

Mayat kemarilah

Aku sahabatmu

Peluh kesahmu kan jadi juru selamat

Manusia membabi buta

Aku adalah sepotong batu

Punya jalan arah dalam diri

Tak usah ikut Iblis

Malaikatpun tak ku ikuti

Aku punya dunia mandiri

Alamku adalah manusia

Bukan Iblis

Bukan malaikat

Biar ruhku jadi jati diri

 





SUMPAH PERAWAT



Oleh Khoirul Taqwim


Suster kau abdikan nyawa

Tanpa lelah sekata bahasa

Matamu tertoreh sendu

Melihat nyata dihadapmu

Luka perih didada

Kau abaikan nafasmu

Demi sumpah pengabdianmu


Lara perih

Sakit pilu derita pasien

Obat kau tancapkan direlung sel dalam

Kesembuhan yang kau harap

Demi sumpah mulia


Sembuh

Ucapan ketulusan dalam nurani

Kau sebut selalu dalam lembut wajahmu

Kuharu

Kuhormat

Pengabdianmu kucatat dalam sajakku


Suster 

Untaian bahasa kuucap

Demi sumpah perawat









TAUBAT PERAMPOK GILA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kumainkan kakiku melangkah

Kuayunkan celurit diatas udara

Kutebas leher jika tuan melawan

Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup

Aku perampok diujung jalan

Menjarah harta semauku

Membunuh bila perlu

Memperkosa jika birahi nafsu datang

Perampok gila itu sebutanku

 

Licik benar otakku

Kejam gerakanku

Aku penjudi kakap

Mabuk berat Hari-hariku

Gila benar hidupku

Perampok diujung jalan

Tempat beraksi menari

Menggelayut senjata ditangan

 

Hidupku melacur nyawa

Taruhan hari panasku

Dingin kantong kubunuh

Kujarah dalam rongga

Cepat kuambil semua harta

Sebelum kuhunus pedangku

Sudah sakit jiwa

Terkoyak mata dunia silau

Tak henti nafsu angkara birahi

Jadi tumbal kehidupan

 

Tuhan

Kutaubat nasuha

Terketuk diri dari hati dalam

Ma’afkan aku sebelum ajal kan tiba

Aku kapoh lombok pedas sejagat

Tak kan mengulang bejatku

Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu

Kupejamkan seluruh mata yang ada

Hanya mata  hati terpancar di jiwa

Untukmu Tuhan daku taubat nasuha



MANTRA SEWU SIJI



Oleh: Khoirul Taqwim


Cekti amutung amu siro amu bumi

Bebrayan ajor mumor

Kuwalat laknat

Mangku bumi

Mangku siro

Paku alam

paku bumi

bebrayan dadi siji


Ajiku aji kembang wangi

Condroku-condro cahyoning langit

ora sekti

ora mondro guno

ananging centiku cekti kayu babat alas


Mantraku

Moco dokar ngarep siji

Iki mantra sewu siji



CINTA RANAH BERANTAH


Oleh: Khoirul taqwim

Cinta membabi buta

Entah berantah terasa

Ganjil cerita ada makna

Hilang disenyap kata

Kenapa ada cinta buta??..

Benar gila cinta rasa

Tak pendam tak hilang semakna

Benar kurang asem cinta buta

Warna meraba dalam dada

Penuh sesak nafas gila

Cinta entah brathayuda

Menyingsing matahari nan gerhana

Bintang menyala dilangit bukit

Alamku lagi senda gurau

Semua benar ada alam ranah jiwa

Kemana cinta datang sesaat?....

Tak kunjung jua hari ini

Kemana cinta pergi sesaat??..

Tanda tanya’ tak pernah sirna

Lewat bahasa ilustrasi kukata

Cinta berantah

Entah kemana

Semua pergi dalam jiwa

Larilah cinta

Sejauh bisa

Sebelum raib dalam dada


Cinta ranah berantah

Tak jekas tak kira

Bualan jagat

Duka sengsara

Gembira loka

Paduan hidup berantah


WAYANG



Oleh: Khoirul Taqwim

 

Ramayana cerita nirwana

Gatot koco munggah nang langit

Kunto dewo entah berantah

Pewayang jalan menari diatas pentas

Benar adanya itu rasa

Cerita rakyat mengabdi jiwa

 

Wayang

Cinta ikut cerita

Perang jagat ambruk

Jadi siji nang jero wayang

Lakon tragedy kehidupan

 Pejuangan darah tak ada habis

Semangat luar biasa membakar

Hidup makna

Mati sudahlah

Wayang jawa penuh  gairah

 

Kehidupan wayang

Tak ubah kehidupan jabal manusia

Mainan jagat raya

Melangkah sendi nyawa

Jagat sambut tanganmu

Nyawamu lepas

Bumi sambut tenggelamkan jasadmu

 

Cerita wayang

Penuh adegan

Sejuta babat urip

Mati sewu

Mati suri

Tambah serem

Mati kuwalat

Bedebah nyekti siro

 

Kisah wayang

Tarung kehidupan

Kisah wayang

Tarung jagat raya

TUHAN HUKUMKU


Oleh: Khoirul taqwim

 

Tuhan

Hukumku kaku pilu

Hukumku mati suri

Hukumku hilang ruh nyawa

Hukumku tinggal jasad

Mayat jadi hukumku

 

Tuhan

Kumengadu dalam sabda

Firman jadi gelondomgan bahasa

Benar gila duri hukumku

Lari kepanggang jenggot

Kemana jalan hukum

Semua sirna ditelan raksasa duit

 

Tuhan

Benar adanya hukumku mati sebelum perang

Benar hidup hukumku tak bernyawa

Tinggal sampah bahasa

Tinggal rongsokan budaya

Apa jawab itu hukum

Semua ninak bondo dalam susah rakyat

Kemewahan adalah milik hukum

Benar bedebah hukumku

 

Ma’af Tuhan

Terucap dari bahasa terdalam

Terucap dari nurani keluguan abdi

Tuhan aku bersimpuh difirmanmu

Bukan aku takut

Bukan aku pengecut

Aku hanya bahasa hidup

Menanti abadi semu

Taubatku mati hukum

SABDO PANDETO RATU

Oleh: Khoirul Taqwim



Sabdo pandeto ratu

Kumengabdi dalam langkah

Hilang susah rasa kepayang

Kutengok aku dalam mimpi buta

Berita kau pancarkan

Hilang ditelan rahwana

Benar semua telah sirna dalam jenaka

 

Hidup penuh makna

Derita pangkasan hati kelabu

Ranah jiwa terukir dalam kalbu

Dingin menggigil

Panorama sakti menggelayut jantung

Hinggap dalam ranah tak makna

Nyawa sepotong bahasa nirwana

 

Kelam sunyi mendua

Uang bangun dalam kenangan

Malam tidur dalam senyap waktu

Tarian anak kecil

Ingatkan bahasa silat penuh makna

Kau tuding aku lari dalam rembulan

 

Hilang sudah sabda Ratu

Ditelan republick raya

Zaman bergeser arah

Tinggal menunggu kiyamat

Akhir sudah riwayat sabdo Ratu

Jenaka kosong

Simbu pilu

Menggupal

Menyirat sebuah tarian makna


HUKUM MATI KUTU

Oleh: Khoirul Taqwim

Mati hukum kutu

Kemana lari keadilan

Jalan tempat arah

Mundur dalam hilang

Amburadul benar

Negeri hukum berpadu buta

Jalan hukum dipajang

Di mata hukum sama

Slogan itu benar

Nyata itu tipuan bahasa

Hukumku mati kutu

Dibunuh uang jelalatan

Mereka yang punya uang segudang

Benar-benar apa adanya hukum mati kutu

Bahasa menyelinap barisan hukum

Semua tak mampu hilang

Rasa hukum telah mati jiwa

Sesak nafas benar hukum

Dirasa pusing tujuh kepala

Hukum mati kutu

Telah kurasa jiwa sekarat

Hilang sudah keadilan

Semua membatu buta

Terpaku kebobrokan yang ada

Keadilan hukum sirna

Benar hukum mati kutu

Dihadapan kantong tebal

Hukum tak bertuan harusnya

Tapi hukum mati kutu ditelan mendung raya


Bagunan peradilan Belanda berdiri tegak menjulang ingatkan kita, banyaknya masyarakat pribumi di adili di pegadilan ini, di bunuh, di siksa, atas nama keadilan palsu yag diuat kaum belanda, negeriku saat ini tak jauh berbeda dengan pengadilan Belanda, sebagian besar hukum negeriku masih menggunakan hukum belanda.

PENCARIAN



Oleh: Khoirul Taqwim

Jiwaku meraung-raung kesakitan
Batinku teriris hingga aku terlempar
Ingin sekali aku meraih bintang-bintang diangkasa
Apa daya tangan tak sampai
Kemana harus pergi jiwa ini yang resah gelisah
Aku haus air tuk sejukkan batinku
Kurebahkan pikiranku tuk tenangkan jiwa
Aku terkapar dikegelapan malam
Biarlah aku berdiri disini menanti hari esok
Tuk buktikan kesetiaan
Atas apa yang tak kau tahu
Agar kau tahu jiwaku meronta dibalik bukit rasa
Merona dalam pencarian mata kalbu

Kutunggu sejauh ada tak ada
Menunggu rembulan
Raihku dalam mimpi
Perjalanan raih cahaya jauh terasa
Aku harus tahu hakikat hidup

Jiwaku sepi bersama awan kelam
Kumeronta-ronta disudut malam yang panjang
Wahai binatang!!..
Wahi Iblis!!..
Kemana malam ini
Kau tak tak datang sambut gelap
Kau biarkan aku disini
Sendiri tanpa ada kau temani

Anjing-anjing menggonggong
Bermata Satu
Berdarah dingin
Siap lepas hasrat
Aku resah gelisah
Mencari hidup
Jalan tak kunjung jua
Sempurna yang kucari

Mata sejauh menghilang
Hati sejauh tak sampai
Mimpi kosong
Angan-angan tak hilang pekat
Cari tak pernah puas
Cari hilang sendiri
Semua masih dalam satu cari

SOBAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kelam dalam kelabu
Hitam dalam kemelut
Terang hadirkan
Saat mimpi buta kau datang
Jiwa tenggelam dalam buku
Pena menuntun hakikat hidup
Kubiarkan diri mengitari bumi
Mencari secercah cahaya
menantang langit udara
kubisu
kubuta
datanglah kau kutunggu

Sobat
Seruku dengarkan!...
Pahami kehidupan langit
Jangan lupa membumi saat kau jatuh
Awan-awan tebal memanas
Halilntar berkilat
Menggelegar petir menyayat
Kehidupan berjalan tetap waktu

Sobat
Aku disampingmu
Kau adalah pelita dalam jiwa
Terang benderang dalam kalbu
Saat kau tiba datang

Sobat
Mari kita lalui dunia hitam
Bersama buku terserak
Gapai hidup cita ini
Lintas batas menghadap
Terjang saat kau tiba
Lantas semua tuntas

Sobat
Tunjukkan jari otakmu
Gapai bintang dicakrawala
Lewat pena kita ada
Lewat pena kita julang
Lewat pena kita tebang
Raih semua yang ada

Sobat berlarilah
Membumi melangit dalam nafas

HILANG KEADILAN NEGERIKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Entah berantah
Jagat bolak-balik
Rongsokan membumi
Bobrok negeriku
Hilang adil nyawa
Hilang tonggak kearifan
Tinggal kesedihan memalu
Tinggal puing-puing kehidupan
Semua jadi sampah kebenaran

Keadilan
Musnah kemana?..
Hilang kemana?..
Semua tak tersisa
Hasrat nafsu membunuh keadilan

Lembaga peradilan
Jadi bualan
Jadi tontonan
Jadi sandiwara
Buta dalam kata
Buta dalam jiwa
Buta dalam nurani
Bangsaku dirusak cukong-cukong mafia

Hakim
Suara yang dulu nyaring
Bahasa kebenaran harusnya dipegang
Kemana lari kebenaran
Dulu terpegang menggenggam
Kebohongan bukan sahabat
Kebenaran tegak
Keadilan jalan kemuliaan
Sekarang hilang tak sisa
Sekarang jadi bualan
Dimakan waktu zaman
Cukong berduit
Rusak peradilan
Rusak keadilan
Kebenaran uang
Kebenaran jadi sampah
Kebobrokan jadi kemenangan

Keadilan negeriku
Musnah
Hilang
Rusak
Bobrok
Terjual
Tanpa sisa kebenaran