JARINGAN ISLAM TRADISIONAL MELAWAN JARINGAN ISLAM LIBERAL


Oleh: Khoirul Taqwim

 

JIT melawan JIL mengingatkan kita pada zaman penjajahan belanda, antara masyarakat pribumi melawan ketidak adilan yang dibawa masyarakat barat (VOC Belanda), pada saat itu masyarakat barat dengan atas nama perdagangan telah menipu masyarakat tradisional, yang seolah-olah sebagai sahabat dalam jual beli, tetapi kenyataannya mereka mengeruk kekayaan alam yang ada di negeri ini, kaitan JIL dengan bangsa barat sangat melekat dengan konsep liberalnya yang berasal dari bangsa barat dan sekutunya, jadi tidak heran apabila JIL sebagai wajah penerus lidah masyarakat barat ditentang keras oleh JIT yang menggali dari masyarakat pribumi sendiri.

 

Sejarah membuktikan, penjajahan Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan alam. Sebelum mereka masuk kewilayah imperialisme, mereka berdagang yang seolah-olah dewa penyelamat, padahal itu hanya tipu daya yang menyesatkan masyarakat pribumi, tak ketinggalan belanda bersama para orientalis belanda berusaha memperkecil arti dan peran tradisi yang berseberangan dalam sejarah Indonesia.

 

Sampai saat ini negara Indonesia merupakan sasaran utama bangsa barat (Amerika dan sekutunya) dalam melakukan gerakan “Economic Hit Man” (EHM), yaitu penjajahan ekonomi melalui tipu daya negara secara sistematis untuk mencurangi dan menipu melalui pinjaman utang yang melebihi kemampuan membayar, dan program-program lainnya yang berhubungan dengan kolonialisme ala barat. Kaitan JIL dan ekonomi sangat bersentuhan, sebab dimulai dari kata Islam Liberal dengan membuka wacana ala barat dan tidak lagi menggunakan pemikiran pribumi yang lebih manusiawi. Gerakan JIL diharapkan mampu menerobos penghalang ekspansi ekonomi barat, dengan dimulai melemahkan budaya pribumi yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingannya, maka kata liberal dimasukkan mengganti Induk tepa selira yang dibangun masyarakat tradisional, inilah penjajahan budaya yang diterusakan melalui ekonomi, lagi-lagi kekayaan alam yang menjadi incaran masyarakat barat dan csnya.

 

Seluruh tindakan masyarakat pribumi selalu menjadi obyek pemikiran mereka yang memandang masyarakat tradsional tidak layak dalam mewujudkan kearifan lokalnya, maka JIT anti dengan budaya pemkiran Liberal (kolonialisme) yang sudah jelas berseberangan dengan masyarakat pribumi dalam menyikapi beragam persoalan yang ada ditengah-tegah kehidupan masyarakat.

 

kebangkitan masyarakat tradisional di kalangan umat Islam merupakan bentuk kebijakan yang arif dari masyarakat local, untuk membendung gerakan Liberal yang dibawa JIL, karena dianggap pemikiran Liberal tidak sesuai dengan jati diri masyarakat pribumi, sehingga Jaringan Islam Tradisional memberikan pemahaman bahwa liberal merupakan penjajahan yang mengarah eksploitasi sumber daya alam, bahkan mereka memulai dari merenggut jati diri agama, sosial, budaya dan bidang-bidang lain yang ingin dikuasai secara mutlak, agar penjajahan dapat berjalan lancar dinegeri pribumi saat ini, dalam artian kemutlakan yang diinginkan bangsa barat dalam mencapai tujuan pengerukan kekayaan alam, dengan jalan membongkar tradisi, bahkan agama yang dianggap sebagai penghambat imperialisme ala barat, jadi secara sadar atau tidak sadar JIL sudah dibuat sebagai boneka imperialisme barat yang penuh tipu daya.

 

Tantangan Global jaringan Islam tradisional tidaklah terbatas pada nasib ummat Islam semata, namun pada seluruh kemanusiaan. Hal ini karena ajaran Islam memiliki missi rahmat ke seluruh alam, yang tak cuma berorientasi manfaat untuk bangsa tertentu, apalagi elit tertentu. Karena itu strategi yang harus ditempuh JIT tidak harus pula strategi global yang berdasarkan syara’. Tetapi berdasarkan kepribadian masyarakat prbumi sebagai jalan menempuh cara pandang hidup masyarakat, Tepa selira (tenggang rasa) sudah teruji sejak zaman Kerajaan mataram kuno, sriwijaya, majapahit maupun kerajaan-kerajaan pribumi lain. Tepa selira sangat cocok untuk kepribadian bangsa Indonesia dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat pribumi.

 

Kebobrokan liberalisme dengan sistem kapitalisme telah nyata, baik berupa kerusakan lingkungan, pemiskinan di dunia ketiga maupun disorientasi kehidupan pada masyarakat mereka sendiri, yang di antaranya tercermin dari peningkatan penggunaan narkoba dan angka bunuh diri. Orang jelata di Barat pun akhirnya merasakan sesuatu yang tidak benar dan tidak adil pada sistem yang diterapkan atas mereka. Mereka menyadari bahwa sistem itu hanya menguntungkan segelintir kecil elit mereka, yakni para kapitalis (liberalisme) serta politisi yang merealisasi tujuan para kapitalis itu secara sah.

 

Para kapitalis Barat melobby para intelektual di negeri-negeri berkembang yang memiliki sumber daya alam besar, baik muslim maupun bukan, agar mereka merubah politik ekonomi dan politik budayanya, agar makin effisien dengan adanya pasar global, dan untuk itu harus “ramah” terhadap Barat. Para pelobby ini adalah professional berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dollar, penipuan ini di mulai dengan membawa angin segar dan membuat jaringan islam liberal yang seolah-olah sebagai penyelamat kebodohan, padahal tujuan sebenarnya mereka adalah pembodohan yang mengarah pemiskinan.

 

Bukti nyata penjajahan atas nama kebebasan ala liberal dengan pasar bebas (WTO, AFTA, APEC), negeri-negeri ini telah membuka keran privatisasi yang luar biasa, termasuk dengan menjual asset-asset publik mereka kepada swasta asing, baik dengan alasan untuk membayar utang, maupun agar kompatibel dengan aturan-aturan internasional. Di Indonesia, orang bangga ketika menggandeng PAM Jaya dengan Lyonase dari Perancis dan Thames dari Inggris, seakan dengan itu perusahaan layanan publik menjadi go internasional. Yang kemudian terjadi hanyalah bahwa para pelanggan harus membayar lebih mahal dan hampir tidak ada perluasan cakupan layanan.

 

Bukti lainnya adalah terjadi penjualan BUMN (misalnya Indosat ke Temasek Singapura, Bandara Sukarno Hatta ke Schipol Belanda) maupun swasta nasional (misalnya Aqua ke Danone, Sampurna ke Phillip Morris dan sebagainya). Sementara itu investasi baru terutama yang terkait dengan sumberdaya alam, energi dan infrastruktur, hampir semuanya selalu diberikan ke asing. Bagaimana dengan sumur minyak di Cepu yang diberikan ke ExxonMobile, atau lapangan gas di Natuna. Semua ini mengikuti praktik tak adil dan ekploitatif yang sudah terjadi puluhan tahun dengan Freeport atau Newmont. Di Freeport, konsentrat emas langsung dikapalkan ke Amerika, tanpa ada satupun petugas beacukai di pelabuhannya. Pemerintah sudah puas dengan kenyataan bahwa PT Freeport Indonesia adalah pembayar pajak terbesar. Sekitar Rp. 6 Triliun yang dibayarkannya setiap tahun ke pundi-pundi pemerintah. Namun berapa sebenarnya yang mereka keruk dari Indonesia tidak ada yang tahu.

 

Maka jaringan Islam tradisional merupakan kebenaran sejarah yang telah terbukti sebagai alat masyarakat pribumi dalam menyatukan wadah masyarakat, untuk melawan gerakan barat yang ingin kembali menancapkan penjajahan dinegeri kita,, untuk itu imperialsme ala barat (belanda) jangan sampai terulang menjadi penjajahan jilid dua yang digaungkan amerika dan sekutunya, sebab mereka tidak hanya memakan harta benda, tetapi jutaan nyawa harus hilang sebagai korban perjuangan membela kemerdekaan.

 

Dari uraian diatas semua dikembalikan pada diri sendiri, apakah kita akan berdiri sebagai pejuang pribumi atau kita akan berperan sebagai penjajah yang bernaungan dibawah kaki bangsa liberal yang sekarang dengan wajah JIL (jaringan Islam liberal).

 

 



SAJAK JARINGAN ISLAM TRADISIONAL



Oleh: Khoirul Taqwim

 

Melihat kursi yang terbuat dari bamboo

Sambil kuhisap rokok ditangan kiriku

Mataku berkedip sesaat

Saat ada air yang menetes dari daun  talas

Tanganku bergetar kencang

Pertanda tradisi lagi bongkar pasang

 

Terlihat dari jauh udara

Tipuan budaya menghantam

Seolah-olah dewa penyelamat

Dengan tongkat barat

Tak lupa angin dari timur tengah

Tak mau ketinggalan kalah

Rebut kekuasaan

Cara hakim menghakimi

Selalu datang

Tanpa ada hati rasa

Rasio kebenaran

Selalu jadi obrolan

Bahasa langit tak lupa digambarkan

Sebagai kebenaran absolut

Jika tak sesuai dengannya

Dia bilang dengan tegas

Ini tak mutu

Sesat harusnya taubat

Yang lebih parah lagi

Sebutan kafir murtad

Tak ketinggalan keluar dari mulut maut

Sang pahlawan tipu

 

Kusedu kopiku sejenak

Menerawang keangkasa nan jauh diatas atap

Terlihat pancaran bermuka dua

Kutengok sejenak

Hilang seketika

Ditelan kabut awan

Tradisi pribumi

Jadi gunjingan harian

Barat maupun timur tengah

Bawa jimat mantra

Jika pribumi tak sesuai

Maka pengadilan palsu kan datang

 

O……Masyarakat tradisional

Berkata sederhana lewat udara

Apa kau tak tahu

Bahwa aku berbeda dari engkau

Aku berawal dari kebiasaan harianku

Bukan dari apa yang kamu konsep

Jangan menghakimi aku

Walau aku tak sepaham engkau

Tepa selira kuangkat kedepan

Bukan barat ketupat yang jadi acuan

Apalagi timur tengah yang jadi panduanku

Tapi pribumi kujadikan jati diriku

Sebagai lambang keperkasaan

Kemenangan melawan ketidak-adilan

CINTA DAN SAHABAT



Oleh: Khoirul Taqwim



Cinta adalah cinta 
Sahabat adalah sahabat 
Dua bahasa 
Beda dan sama 

Mantan cinta 
Benar ada 
Mantan sahabat 
Terdengar tak ada 

Kasih cinta 
Pilihan anda 
Kasih sahabat 
Kemana saja 

Bahasa cinta 
Penuh haru 
Bahasa sahabat 
Sejuk jiwa 

Cinta sahabat 
Bahaya benar 
Sahabat cinta 
Gawat terdengar 

Lari cinta 
Hati terlena 
Lari sahabat 
Hati dapat 

Cinta dan sahabat 
Penuh makna 
Artiati punya sama 
Artiati punya beda 

Cinta dan sahabat 
Bahasa terangkai 
Dua mata rantai 
Saling melengkapi 

Lakukan 
Kerjakan 
Hadapi 
Kan kau lewati semua 

 


KABAR DEMOKRASI



Oleh: Khoirul Taqwim



Demokrasi tong sampah 
mendengung ditelinga jutaan rakyat 
bersorak ramai 
berebut kursi kemegahan 

Jabatan adalah tujuan 
amanah adalah bongkahan bahasa jalanan 
kebenaran terasingkan 
penipuan adalah pemenang 

Berlari anak kecil 
menyambung nyawa kehidupan 
pemimpin menuding 
sampah berkeliaran ditrotoar 

Kelemahan negeri 
tertutup 
dututupi 
broker-broker demokrasi 

Slogan demokrasi pejuang 
rakyat adalah mlikku 
kan kuabdikan hidupku 
nyawa adalah taruhanku 

Slogan hanya slogan 
kenyataan dipinggir jalan 
disawah-sawah 
semua masih mengharap belas kasihan 

Demokrasi tong sampah 
menggaung 
meraung 
tumbuh subur dinegeri 

Jalan demokrasi 
kesejahteraan 
kemakmuran 
jutaan manusia mengadah tangan 

Kabar demokrasi 
warung kopi 
pos ronda 
berita jutaan telinga 

Salam demokrasi 
mantabkan 
jalankan 
roda perbaikan

MEMBANGUNAN MASYARAKAT PINGGIRAN

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Permasalahan tentang kemiskinan merupakan warisan sejarah yang tak kunjung usai, sebab dari dahulu kala sampai saat ini terus berlangsung secara terus menerus. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.

 

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.

 

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya.

 

Keberadaan masyarakat miskin bisa menjadi hambatan terbesar bagi pembangunan itu sendiri. Pemberdayaan keluarga lewat peningkatan kualitas anggota keluarga menjadi solusi masyarakat keluar dari kemiskinan. Sedangkan kemiskinan pada hakekatnya adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, tetapi karena tidak bisa dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Kemiskinan antara lain ditandai dengan sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan tidak bisa diubah, yang tercermin di dalam lemahnya kemauan untuk maju, rendahnya produktivitas, ditambah lagi oleh terbatasnya ,modal yang dimiliki, rendahnya pendidikan dan terbatasnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

 

Jadi kemiskinan itu sendiri merupakan hambatan pembangunan, untuk itu perlu adanya kebijakan secara cerdas dan memberi terobosan dalam penyelesaian tentang adanya kemiskinan ditengah-tengah kehidupan masyarakat,. Solusi yang tepat sasaran sangat dibutuhkan agar penyelesaian kemiskinan dapat dituntaskan atau paling tidak dapat diminimalisir secara cepat dan tepat.

 

Keberhasilan pembangunan apabila didukung semua pihak baik dari masyarakkat secara luas dan pemerintah sebagai pengelola negara. maka dibutuhkan dorongan dan dukungan dari semua pihak diantaranya adalah:

 

1.  Partisipasi Rakyat

      Partisipasi rakyat merupakan salah satu prinsip umum pembangunan dalam tatanan politik demokrasi baru di Indonesia. Gagasan dari partisipasi rakyat juga ditekankan dalam UU No. 22 tentang Otonomi Daerah, sebagai salah satu prinsip pedoman untuk Otonomi Daerah. Salah satu argumen utama dalam mendukung gagasan dari partisipasi rakyat ini adalah penghargaan bahwa rakyat dapat lebih berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka. Manifestasi yang paling tampak dari partisipasi rakyat dalam pemerintahan daerah dewasa ini adalah terbentuk dan giatnya LSM-LSM, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat dari Berbagai Perguruan Tinggi (LPM-Perguruan Tinggi) dan Asosiasi-Asosiasi dalam Lingkup Dunia Usaha (misal: KADINDA) yang ada. Umumnya menangani masalah-masalah Ekonomi, Lingkungan, Kesehatan, KKN dan Pembangunan Perkotaan/pedesaan, Kemiskinan dan lain sebagainya. Lembaga-lembaga ini tidak diragukan lagi mempunyai andil besar dalam memberikan dampak perubahan pada bidang pengambilan kebijakan yang dibuka oleh demokratisasi.

 

2. . Menggugah Kepedulian Bersama terhadap Kemiskinan

      Harapan tercapainya gerakan bersama dalam upaya menanggulangi kemiskinan ini dapat terwujud bila Warga-Miskin menyadari kemampuan dan potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk memperbaiki kondisi kehidupannya dan Warga-Peduli-Kemiskinan memiliki jiwa kerelawanan, berpihak dan bersatu padu dengan warga miskin untuk bersama-sama memikirkan, merumuskan cara, bertindak dan terus mengevaluasi diri.

 

3. Menuju Tata Pemerintahan yang Berpihak pada Masyarakat Pinggiran

      Era Otonomi Daerah saat ini mendorong penyempurnaan pengambilan kebijakan dan tindakan Pemerintah Daerah. Hal ini juga mendorong Pemerintah Daerah menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakatnya, kualitas pelayanan publik yang lebih baik, terciptanya dinamika pembangunan yang kondusif untuk perbaikan kondisi ekonomi dan peningkatan upaya penanggulangan kemiskinan.

 

Membangun masyarakat pinggiran diantaranya adalah:

 

  1. Menggiatkan kegiatan per-ekonomian masyarakat pinggiran yang berpedoman pada pencapaian ketahanan pangan seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM).

 

  1. Seharusnya pemerintah membangun infrastruktur daerah pinggiran yang masih jauh tertinggal dengan daerah kota yang lebih maju. Terutam membangun di pedesaan dan pinggiran kota yang masih banyak masyarakatnya yang belum menikmati jalan yang beraspal baik. Apalagi akibat banjir yang datang setiap tahun, banyak infrastruktur di daerah pinggiran yang rusak. Terutama sarana jalan raya. Dan menggalakkan pembangunan pelayanan kesehatan, pendidikan, Listrik masuk desa, dan pembangunan infrastruktur lainnya yang berhubungan untuk kesejahteraan masyarakat pinggiran.

 

  1. Saat ini ini masyarakat Intelektual cenderung menumpuk di pusat kota. Jarang dari mereka hidup berbaur dengan masyarakat pelosok desa yang minim sarana dan prasarana. Perlunya membangun dan meningkatkan sumber daya manusia di pinggiran kota dan desa-desa dengan cara menugaskan tenaga-tenaga yang andal baik dari bidang pendidikan, kesehatan dan usaha untuk terjun dan tinggal di pinggiran kota dan desa-desa, yaitu untuk hidup bermasyarakat bersama-sama memajukan desa. Ini antara lain dengan menggalakkan belajar dengan cara mendirikan taman bacaan di desa, melatih dan menggiatkan wirausaha desa, mendirikan pelayanan kesehatan di pusat-pusat desa dan pinggiran kota.

 

PENYEBAB KEMISKINAN MASYARAKAT DESA


Oleh: Khoirul Taqwim


Permasalahan kemiskinan dinegeri ini secara historis tidak ada habisnya, begitu kompleksnya kemiskinan yang ada dalam kehidupan masyarakat desa, menurut Sorjono Soekonto mengartikan tentang kemiskinan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.


Kenyataan menunjukkan bahwa kemiskinan masih terdapat pada penduduk negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Kemiskinan sering dihubungkan dengan keterbelakangan dan ketertinggalan. Di samping itu kemiskinan juga merupakan salah satu masalah social yang amat serius. Untuk mencari solusi yang relevan dalam pemecahan masalah kemiskinan, perlu dipahami sebab musabab dan menelusuri akar permasalahan kemiskinan itu, agar dapat digali potensi sebenarnya yang terkandung dalam sumberdaya masyarakat pedesaan.


Kemiskinan pada hakekatnya adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, tetapi karena tidak bisa dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Kemiskinan antara lain ditandai dengan sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan tidak bisa diubah, yang tercermin di dalam lemahnya kemauan untuk maju, rendahnya produktivitas, ditambah lagi oleh terbatasnya ,modal yang dimiliki, rendahnya pendidikan dan terbatasnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

 

Sebelum lebih jauh membahas tentang masyarakat desa, lebih dulu mengetahui pengertian desa atau pedesaan, menurut Sutardjo Kartohadikusuma: “Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”. Menurut Bintarto: “Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di sit u(suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. 

 

Sedangkan masyarakat pedesaan menurut Ferdinand Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat gemeinschaft (paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-orangkota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.

 

Penyebab kemiskinan di pedesaan ada dua faktor antara lain

 

!). Faktor alamiah antara lain berupa kondisi lingkungan tempat tinggal. Seseorang yang tinggal di daerah tandus, relatif besar peluangnya untuk menjadi miskin karena ketidakmampuan daya dukung lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup minimal orang bersangkutan.

 

2). Faktor penyebab kemiskinan yang kedua adalah kebudayaan. Edward Burnett Tylor mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, dan lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. 


Jadi penyebab kemiskinan di pedesaan diantaranya adalah:

 

1) Masyarakat pedesaan dalam berwirausaha terbentur kurangnya modal, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat pedesaan.

 

2) Sulitnya merubah pola perilaku ekonomi yang konstruktif di tingkat pedesaan miskin dalam pemenuhan kebutuhan minimal sehari-hari,

 

3) Adanya hubungan antara pola perilaku ekonomi yang  destruktif dalam kehidupan masyarakat desa, dengan tingkat kesejahteraan rendah dalam kehidupan masyarakat miskin pedesaan.

 

4) Kurangnya perhatian dan peran pemerintah dan pihak swasta dalam menanggulangi kemiskinan di tingkat pedesaan.

MENDUNG MENGHITAM




Oleh: Khoirul Taqwim



Gemerlap hati

Mempesona dalam jiwa rasa

Indah menggila

Saat jiwa lelah meratap

Keangkuhan

Kebobrokan

Mengiringi langkah kehidupan


Sang surya lagi tak bersinar

Ditelan mendung menghitam

Hati kalut

Bergelora dalam kabut

Iringi kekosongan kebutaan

Semua sirna ditengah lautan udara


KENANGAN CINTA KABUT





Oleh: Khoirul Taqwim




Sekedar mengenang

Kisah bangku kuliah

Kau sandarkan kepala

Penuh uraian mata

Kau ucap jangan tinggalkan aku

Karena jiwa ini sudah tertawan dalam raga sukma


Diri terlanjur cinta rasa

Menjadi-jadi dalam hati

Hingga lalai kalau ada

Bahwa ini hanya kisah

Terbawa dalam lamunan

Pentas soreku


Harus pergi kearah lintang raya

Menggugah isyarat

Berujung cipta mimpi 

Terurai bahasa kabut

Tak menentu arah panduan

Mengitari ruang kehampaan

BINTANG BULAN





Oleh: Khoirul Taqwim




Tanya pada bintang

Apa dia punya makna

Melingkar di langit raya

Indah ramaikan malam


Rembulan tak ketinggalan

Uraikan cahaya

Saat gelap kunjung tak usai

Tanggal 15 bulan

Itu paling sempurna

Bersinar terang

Menembus jagatnya gelap

Malam yang tak kenal matahari

Seiring putaran rotasi

Membahana dalam sukma raja-raja alam


Bintang Bulan

Karya langit

Terukir di angkasa

Sejukkan mata pandang jiwa


SEPARUH HATI KERASUKAN


]


Oleh: Khoirul Taqwim



Tak bisakah kau paham 

Arti cemberut ini

Yang selalu temani pipi kecut

Saat kau dekat si jalang 

Yang terluncur bahasa kulum


Bibir merah semangka

Berubah jadi biru

Gigi menggigit

Seolah-olah lapar di siang bolong

Tak pernah makan seminggu

Ingin sekali makan ocehanmu

Dan kumuntahkan dalam sakumu

Biar kau tahu

Bahwa hati ini sedang demo padamu

Ya tak di jalanan

Tapi di ruang batin kecilku

Menerawang dalam rasukan jiwa

Tenggelam kisah kasmaran

Duka sesak nafas hati jiwa


Separuh nafas

Hati tersobek

Arah tak kunjung usai

Di makan tingkah laku

Hitam bongkahan tinta

Iringi hati hilang

Setengah sadar

Setengah kerasukan

LARINYA NYAWA




Oleh: Khoirul taqwim




Terjatuh lubang

Tak sadar apa yang ada

Kabur terbuta

Kabut iringi gelap warna

Mengisi pena ranah kehidupan

Sertai bongkahan kayu melintang


Hidup mimpi sejenak

Batas adalah suratan

Tak kemana jika kepastian datang

Menjemput jiwa ruh dalam

Hingga mengalir keawan alam


Larilah

selagi bisa

Malaikat akan mengejar kemana kau ada

Bila nyawa telah jadi suratan sang pencipta

Tinggal menunggu kepastian

Lari tak ada guna

Nyawa lari tunggang kelanggang

Bangkai di telan alam

Daging di makan cacing bergelantungan

Jadi abu

Kembali keasalnya

Tak ada kabar

Yang ada tinggal sisa-sisa alam



FORUM MASYARAKAT PINGGIRAN



by : Khoirul Taqwim



Tamparan keras ini

Tak sekeras halilintar kemarin

Yang membuat dinding rumah roboh

yang membuat kampung mencekam


Tamparan keras ini

Bukti bahwa aku ada

Tentang rasa sakit ini

Tak sekeras sakitnya mereka

Mereka yang teraniaya sosial

Mereka yang kelaparan

Mereka yang yatim piatu

Tak punya bapak ibu

Jalan suram jadi kehidupannya

Iringi langkah sisa-sisa nafas nyawa


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat marginal

Tersingkir dari negeri sendiri

Mengemis dijalanan

Bertahan hidup

Kematian

Tinggal menghitung jari telunjuk


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat pinggiran

Yang terus menahan perut kosong membuta

Yang terus teraniaya dalam hidup

Benar-benar rasa

Meghujam keseluruh penjuru alam

Tanpa henti sedetik

Langkah menuju matinya nafas terpenggal


Forum masyarakat pinggiran

Tertampar keras

Adanya kemelaratan

Adanya ketidak adilan

Adanya kesewenang-wenangan

Adanya diskriminasi

Adanya beragam menyimpang

Semua tertumpuk dalam pedih benak sanubari


DETAKAN JIWA




Oleh: Khoirul Taqwim



Lika-liku rasa

Warnai langkah imagi

Dwi cinta tak kunjung datang

Hati menunggu kepalang

Rintihan tak henti menabuh

Terasa ayunan irama mengalun kencang

Berbisik didetak jantung dalam


Detakan jiwa

Mengalir disekujur tubuh

Deraian pesona alam

Pancarkan jernih laku

Mengelabui mata biru

Kututurkan sajak cerita

Masuk dalam detakan jantung

Iringi langkah kaki sepi buta


Detakan juta mewarna

sirna ditelan alam

Gelombang tak kunjung menyambar

Detakan mulai kencang

Habislah semua

Detakan sudah menghilang

Dikebumikan tanah liar 

Menggelayut dalam bunga saroja


CINTA BERBUNGA






Oleh: Khoirul Taqwim





Tutur sapa menyapa

Lemah lembut bahasa

Indah di telinga

Sejukkan hati dalam dada

Rasa sejuta nyawa

Hiasi alam pelangi

Menghampar di padang jiwa


Hati tersentuh

Kau ucap cinta sekata

Angan-angan meninggi 

Bah banjir bunga mawar meluap

Tambah erotis jiwa membahana

Ucapan sayang

Terlintas sejenak

Warnai pesta megah menggema


Cinta mekar mentari

Berbunga ditaman rasa

Terbang melayang 

Antar diri raih mimpi sempurna

GARA-GARA LIMA HURUF











Oleh: Khoirul Taqwim






Getaran hati

Saat kau kata mesra

Wajah nan sendu

Rupawan wajah ayu alami

Hati tergoda

Mulut susah bicara

Walau firasat terus bergelora

Nada dada

Mengalun sendu kebekuan

Cair tak datang

Polesan alam mendung jiwa

Menyeriang indah tengah malam

Gelap jadi terang

Gundah jadi sumringah

Hati benar tergila dikau

Gara-gara ucapan lima hurufmu


HUTAN RAYA


Oleh: Khoirul Taqwim



Pohon indah mewarna
Sepanjang jalan rodaku
Tak terasa hati hanyut
Keawan alam mimpi imagi
Hati gembira ria
Melihat asrinya alam nan lebat
Terbisik hati kacil
Inilah karya Tuhan
Melimpah ruah di depan mata

 

Pesona hutan raya

Ingatkan dulu kala

Saat dedaunan

Banjiri semesta

DERITA WONG CILIK





Oleh: Khoirul Taqwim


Kering kerontang perut

Kupaksa jalan dipadang nan panas

Inilah kehidupan wong cilik

Cerita tinggal bahasa ingatan


Perih jiwa

Berpikir hari esok yang tak ada ujung

Derita sesuap nasi

Harus dicari sejauh kaki

Walau langkah pergi

Tak sehebat mentari

Pikiran mulai lemas

Jalan harus tetap

Sampai arah tujuan

Kepasrahan pada sang pencipta

Sungguh hati menambah tegar rasa

Tradisi jangan dibuang

Tetapi dimajukan tak lepas dari hidup pribumi


Mengadili tanpa sebab

Bertindak sewenang-wenang

Itu kerjaan orang yang tak punya nurani

Kecewa rasa pada penguasa

Kutadahkan tangan

Berharap hilang sengsara rasa dalam hati

Agar jiwa tenang nyaman

Di pangkuan alam nan asri

BUYUT BERCERITA DIMIMPI PAGI


Oleh: Khoirul Taqwim 


Indah alamku dizaman belanda
Asri nan alami kata buyutku
Saat ini jungkir balik 90 derajat
Untung belum 100 derajat.
Pikirku sesaat

Kemana lari burung-burung pagi
Kemana lari pepohonan nan rindang
Kenapa harus ada gedung??..
Tanyaku dalam hati lirih
Saat buyut cerita alamku

Limbah sampah ganti semua cerita
Pohon gundul sekarang yang ada
Kemana lari alam cerita buyutku
Sekarang sudah terganti
Kata paman saat lewat depan mataku

Cerita tinggal bongkohan memory
Soal alam ternoda
Aku bukan ahli amdal
Aku hanya sepotong bahasa
Tulis cerita tentang buyutku

Saat ini alam diperkosa
Kata bude lagi minum susu hangat
Tak tertinggal bapakku ngomong juga
Maaf bapak aku harus pergi
Kambingku sudah menjemput

Cerita buyutku
Jadi cerita keluarga
Eeeeeeeeeeeh!!!!............aku diajak ngopi ama buyut malam ini
Di warung gubuk kecil remang-remang lampunya
Dia cerita lagi tentang sepinya malam
Gelapnya saat matahari tak muncul
Dia cerita zaman belanda 
Alam yang masih perawan
Tak ada polusi
Tiba-tiba ada laki-laki tinggi kurus tak bersahabat
Duduk disamping buyut dia ngomong dengan keras
Dinding telingaku terasa dihantam boom bunuh diri
Untung saja bukan amrozi yang bawa boom
Itu zaman dulu yut tak semaju zaman ini
Itu zaman bodoh yut dijajah ko mau
Tatapan mata buyutku tersinggung beku
Langsung kulempar gelas dimukanya
Untung dia menghindar secepat kilat
Maklum dia guru silat
Kata penjual warung
Ganti aku terpukul tersungkur
Cium bumi seketika hidungku
Padahal aku lagi tidak sholat
Untung belum terkapar
Suara hati lirih tak terdengar
Kecuali hati sendiri
Diujung gang ibuku teriak lantang
Banguuuuuuuuuuuun!!.....
Aku langsung terperanjat dari kasurku
Kulihat ko basah selimutku
Ternyata lagi ngompol
Sori aku kemarin kehujanan
Didekat pintu kamar adekku tertawa sendu
Lihat tingkah pagiku
Jam dinding pukul 7 tepat
Kuambil air kecil mengalir
Tuk basuh muka yang lagi bangun
Kusadar sekilas
Ternyata cerita buyutku
Mimpi pagi tak diundang

Dalam hati kecil bicara lirih
sadarku pada kematian
Mungkin aku lama tak tengok makam buyut
Tak tengok makam bude
Tak tengok makam paman
Bahkan aku lupa makam bapak tak kutengok kemarin
Besok malam jum’at
Ku kan do’a khusus kalian semua
Ziarah makam kan kulakukan
Teringat mimpi pagiku
Jam 7 pagi tepat kuterbangun
Kuteringat makam-makam dimimpi pagik

 

AKU DAN KAMPUNGKU


Oleh: Khoirul Taqwim


Malam pukul sembilan tepat
Bulan tak datang jua hari
Bintang sesekali tengok bumi yang lagi merindu
Dingin rasa menggigil
Tak lari semut menggelitik badan
Ganggu buta benar semut dalam diri
Kamar kecil segi empat kotak kecil mungil
Buku luak tak tertata disamping bayangku
Berdiri sahabat jokor yang lagi minum kopi hangat
Kepala geleng-geleng sakeng enaknya 
Bikin dia lupa bahwa hari ini dia berduka lara
Ya!....yu sriah pacar jokor kemarin lusa nikah
Kopi benar bikin lupa sejenak masalah
Soal kesehatan
Ah……..itu urusan Tuhan
Teringat kyai musholla khutbah waktu jum’at kemarin
Kata dokter hando laen
Kopi bikin orang sakit
Bikin penyakit
Bikin stress
Ah terserah mana yang benar
Nilai sendiri dalam diri
Yang penting hari aku lagi merindu si dia
Jangan salah sangka merindu si dia apa??..
Maksudku dalam hati merindu
Merindu kambingku besok yang harus dikasih makan
Saat terbit mentari diujung timur
Merindu ayamku yang sakit gara-gara kedinginan
Kuharus cari obat 
Walau lari diujung kulon
Tapi aku tak mau lari diujung selatan
Rasa takutku kalahkan mauku
Aku masih punya hutang pok Rah diujung selatan
Takut mata jelalatan pok Rah
Ringan mulut pok Rah
Walau kadang hati besar kan datang
Saat pok Rah ada mau dalam rasa
Nitip salam pak Raden kepala desa
Kebetulan pak Raden lagi duda
Kebetulan pula pok Rah lagi janda
Kebetulan suka dalam sama
Moga saja tak seperti matahari dan bulan yang tak pernah ketemu dalam ujung
Teringat kata parmen seminggu kemarin
Kata parmen pok Rah janda kembang nomer wahid didesaku
Umur baru tiga puluh Satu tahun
Anak baru Satu
Umur dua tahun
Anak wanitanya kecil seputih ibunya
Kasihan umur sekecil itu harus jadi yatim
Kasihan umur sekecil itu harus menantang zaman
Dalam hati kecilku terketuk rasa kasihan
Teringat juga waktu parmen bilang sama jokor
Mau Kor kamu nikah sama pok Rah
Ngawor kamu Men
Teriak Jokor sambil tertawa
Langsung parmen jawab dengan lembut
Canda dalam tawa Kor jangan diambil hati
Hahaha…..tawa kami bertiga jadi satu nada melodi
Bukan masalah mau apa tidak
Kata Jokor sambil kakinya diangkat kekiri
Tetapi dia sudah ada dalam hati rasa
Mau kemana jika hati sudah tak lari
Pok Rah kan tau sendiri lagi demen ama pak lurah
Duda ketemu janda jadi satu dalam hati
Aduhai rasa puber jilid dua telah tiba
Mau kemana rasa
Mau kemana jiwa
Tunggu apa dalam dada
Kawin saja enaknya
Hahaaaa….senyum kulum kami bertiga
Tinggal sembelih ayam
Sembelih kambing
Sembelih sapi kalau tak sayang kantong
Jangan lupaundamg seluruh kampung
Cit cuuuuuuiiiiit!!...............
Teriakku dalam hati
Tak terasa aku mulai merindu kembali segudang memory
Paling merindu dalam daku
Merindu kerbauku yang lagi masuk angin
Gara-gara ambruk kandang waktu hujan datang
Merindu, merindu dan merindu benar malam ini

Di sudut kamar
Kutengok dalam curiga rasa
Ada apa dengan jokor
Tanya dalam hati kecilku
Eeeeeeeeeh!!.. aku terperanjat
Rasa heran tersimpan dibalik jeruji rasa ingin tauku
Terlihat jelas dikelopak mataku
Jokor geleng kepala lagi saat sedu kopi dengan lahap
Kulihat dengan lirikan sejenak
Ternyata lagi-lagi aku terbawa gelengan kepala jokor
Gerak kepala jokor membuka memory seminggu silam
Ingatkan aku waktu baca do’a tetangga yang meningal tepat tujuh harinya
Masyarakat bilang tahlil namanya
Orang bilang itu budaya NU
Ada yang bilang lagi itu syari’at NU
Bilang, bilang dan bilang tentang tahlil
Itu tak ada di agama 
Itu melanggar agama 
Itu tak ada di Al-qur’an
Bahkan haditspun tak ada yang menyebutkan tahlil
Kata sahabatku Fanny yang kemarin baru pulang dari Universitas mesir Al-Azhar
Maklum dia lupa desa yang melahirkan 
Lupa pematang sawah
Lupa layang-layang yang terbang saat panen padi tiba
Lupa adu jangkrik
Lupa adu jago
Dan dia lupa adu merpati
Saat sore kan tiba
Pola pikir semua dikaitkan dengan study waktu di Mesir
Tangan digerakkan saat bicara
Mata melirik saat ngomong ada dalam otaknya
Teks kebenaran mutlak
Kata Fany si badan kurus
Dia lupa ada konteks dalam hidup
Campus Al-Azhar mesir jadi hidupnya
Jadi tumpuan ilmunya
Jadi kebenarannya
Jadi kemutlakan
Jadi, jadi dan jadi bagian dari hidupnya
Dia lupa ada campus kehidupan desa yang masih dalam fitrahnya
Dia lupa kakek nenek yang butuh do’a-do’a
Dia lupa tuhan berkehendak apapun bisa
Dia lupa, dia lupa dan dia lupa si Fany badan kurus

Teringat dalam sepi
Sendu gemulai selimuti hati rasa
Pikiran melayang sejenak
Otak dibuat rasa dalam sedu
Hati gelisah saat ingat si Fany sahabat kecilku
Tentang Fany memory terbawa malam
Fany sahabatku yang cerdas masalah Teks
Hafal banyak hadits selebar jagat
Bahkan hafal Al-Qur’an setebal bis mini
Tapi sayang pikirku
Pikirku dia lupa budaya asli
Pikirku dia lupa kampung 
Pikirku dia lupa tepo seliro yang diajarkan neneknya
Pikirku dia lupa kambing yang lagi makan rumput hijau
Pikirku dia kebanyakan makan roti lupa jagung bakar
Pikirku, pikirku dan pikirku tentang Fany………
Tak kuteruskan bahasa pikirku
Terserah otak mau ngomong apa
Tentang aku, tentang dia dan tentang semua
Dia punya hak dalam naluri
Dia punya pendapat dalam otak
Apalagi sekelas tamatan Al-Azhar mesir di Afrika utara
Dia yang patut ngomong agama
Tapi dia tak berhak menghakimi penduduk kampung nan lugu dalam tindak-tanduk
Pikirku tentang pendapat Fany si badan kurus
Apalagi jadikan penduduk kampungku jadi tersangka agama
Lagi-lagi pikirku dalam hati
Si Fany badan kurus punya hak lebih
Gelar mister dipundaknya
Maaf Fany bukan aku menolak
Tapi Cuma tak sependapat
Teriakku dalam jiwa yang keruh
Tapi Fany kamu punya hak berekspresi
Berkarya dalam tulis
Bahkan dalam aksi
Bukan aku yang punya hak, bukan aku yang punya hak dan bukan aku yang punya hak………….. 
Terulang bahasa kegelisahan
Ma’af Fany lagi-lagi cerewet dalam jiwaku kambuh
Bicara lirik-lirikku mulai lagi
Aku sebatas hafal minum kopi
Bukan hafal hadits seluas jagat
Apalagi Al-Qur’an setebal bis mini
Tapi aku hanya ingat apa yang diajarkan kampungku
Bukan digedung kampus UIN Yogyakarta
Bukan dicampus UGM terkemuka
Bukan di UI depok dekat BSI
Apalagi universitas sekelas Al-Azhar mesir
Soal agama aku tidak sepintar Fany
Nilaiku jeblok semua
Tak ada yang harus dibanggakan
Apalagi tindakanku jauh dari moril agama
Tidak kayah Fany hidup selalu dimasjid 
Selalu Qur’an ditangannya
Walau sesekali aku melihat Fany lagi deketi cewek berkerudung putih
Maklum dia ayu rupawan
Anak pak haji Roib
Orang terkaya dikampungku
Orang bilang Azizah namanya
Walau hati tergoda sesaat
Ah aku ini siapa??...
Tanyaku dalam diri
Tak pantas diri mimpi tentangnya
Apalagi berharap
Tentu Fany akan berkata haram hukumnya
Sebelum terhukum diri
Bahasa menjauh itu lebih nyaman dibanding aku mendekat
Ah!..soal Azizah itu urusan Fany
Nanti dikira kalau bilang soal ini
Orang nyangka aku iri hati
Sory bos aku masih punya nurani
Pikirku kecut tentang Azizah
Hahahaa……….tertawa dalam hati diri

Malam semakin jemput pagi
Mentari masih malu tersenyum
Adzan shubuh tak tiba datang
Pikirku lagi-lagi soal Fany si badan kurus
Soal agama Tanya Fany
Dia dari mesir 
Tafsir Hadits dia hafal selangit
Jangan Tanya soal tafsir sama aku
Tajwid saja aku tak pecus
Lagi lagi sahabatku Fanny yang kemarin baru lulus dari Al-Azhar teringat dalam bahasa
Ayo kita luruskan masyarakat kampung
Kita gerakkan dia sesuai dengan teks agama
Ajaknya padaku
Pikirku dia lupa ada konteks dalam hidup
Lagi-lagi yang ada di otakku
Apalagi dikampungku yang telah lama dibangun fondasi kehidupan
Tapi itu hanya dalam hatiku yang lagi terkunci bisu
Aku tak berani jawab
Bukan karena takut
Tapi yang benar aku pengecut kata kyai kampungku

Mentari mulai tak malu putri
Sambut hangat jagat raya
Sinarkan terang dalam pagi buta
Sesekali menyengat kulit yang lagi lara
Pagi buta tak nyana tak kira
Aku ketemu kyai mushola dikampung 
Kyai lagi duduk diteras rumah
Kuhampiri sejenak dalam langkah
Kucium tangannya
Apa tau disitu letak berkah
Kata si Naksir yang kemarin pulang dari mondok
Kududuk dekat pak yai
Merekat, mendekat dan menatap
Tapi tak mendekap
Aku cerita si Fany yang baru lulus dari mesir kemarin
Pak yai dengar ceritaku tanpa kata
Dia simak dengan mata setajam seekor burung hantu
Siap memangsa saat lapar kan tiba
Jiwaku berdenyut keras
Takut kepalang pintu hatiku 
Lihat tingkah mata pak yai mushola
Ganti alih bahasa dia dengan tangan menggenggam 
Seketika aku di bawa imagi tikus ketemu kucing
Gemetar dada ini
Hati ini mau copot terasa
Kulihat dari mata kecilku
Seketika wajah pak yai memerah
Pak yai berdiri sejenak ambil susu hangat
Kiraku kayah gitu
Pikirku seperti itu
Soalnya hari kemarin pak yai ngasih susu sapi sama aku
Tapi persepsi yang kubangun salah
Ternyata pak kyai lagi bawa kitab kuning 
Apa mau khutbah pak yai??..
Tanya dalam hati dunguku
Ini bukan hari jum’at
Jawab otakku
Ini hari minggu pagi
Lihat kalenderku
Jawab memory yang terpajang didinding otak
Pak yai tanpa basa-basi sejenak menghela nafas
Dia langsung bicara lantang suara
Ingatkan aku waktu dikodam brawijaya kemarin siang
Tegas lugas komandan siapkan barisan
Untung saja pak yai tak bawa senapan cuma bawa kitab kuning
Dia baca bahwa mendo’akan orang meninggal itu dianjurkan 
Bahkan wajib sesama muslim mendo’akan
Panjang lebar yai khutbah pagi khusus tuk aku
Lagi-lagi aku tak paham apa yang dikata kyai mushola
Tau sendiri aku tak pernah makan bangku sekolah 
Jangankan jadi mahasiswa kayah si desi yang cantik permai
Bangku SD kelas 1 aku sudah di DO
Bukan karena aku tak semangat
Tapi cuma aku anak buruh petani kecil
Makan saja susah kepalang
Apalagi mikir makan bangku sekolah

Hari semakin panas
Sesekali terlihat burung camar lagi bernyanyi di TV
Kusedu sedan dalam tawa
Resah gelisah jadi satu
Ma’af pak yai saya mau ngasih kabar tentang aku
Pak yai aku hanya tau kambing selagi makan rumput
Tentang ayam lagi berebut makan
Kerbau yang lagi mandi disungai keruh
Sapi yang lagi bantu pak tani disawah
Kucing yang lagi bunting
Jadi jangan khutbah pagi buta padaku
Percuma pak yai
Bahasa terkunci dalam bibirku
Apalagi kamu tanya’ tentang agama
Jadi jangan kamu tanya’ diluar nalarku
Cukup kamu Tanya kabar Ratih
Kabar Clurut
Kabar Cikrak
Kabar si anu si itu
Mungkin aku bisa jawab
Walau belum terpuaskan
Soalnya aku bukan alat pemuas
Usulku pak yai, usulku pak yai dan usulku pak yai dalam hati keruh
jangan kamu gurui aku
Percuma kyai!...
Aku tak paham apa yang kau kata
Kalau pengen ngomong agama 
Pak yai ngomong sama si Fany yang baru lulus Al-Azhar mesir
Sama Rano yang baru tamat UIN Yogya fakultas dakwah kemarin
Eeeeeeeeeeeh!....ternyata
Bahasaku tadi
Hanya hati kecilku bicara
Bukan nyata
Tapi mulutku tetap terkunci rapat tepat pada tempat
Lagi-lagi aku bisu membuta
Kayah kambingku
Kerbauku
Ayamku
Tapi jangan bilang kayah bebek
Bukan aku tak mau disebut itu
Cuma aku tak punya bebek hari ini
Sebulan kemarin sudah terjual
Soalnya sandal jepitku lagi putus
Jadi aku butuh sandal jepit baru

Terik matahari mulai meninggi
Cahaya sinar menyentuh kulit hitam tipis
Kambing mulai berteduh disudut-sudut pohon
Tampak dari jauh pak tani mulai lepas lelah
Aku berjalan disetapak jalan
Nan riang 
Nan damai dalam jiwa
Lihat sawah hijau nan indah rupawan alam
Tak sengaja aku ketemu kancil diwarung kopi kecil mungil
Ukuran kurang lebih empat kali empat meter
Kancil sapa aku penuh sahabat
Dia kata padaku
Mau apa dan ada apa??.
Tanya padaku
Kubilang aku lagi pengen rokok Surya
Gampang soal rokok 
Kata kancil menggigil
Tapi ada syarat
Berkata lagi kancil sambil menjilat
Tolong aku dibantu
Gaet anak pak budi
Sudah tak usah dipikir panjang cil 100 persen kamu ditolak
Jawabku sedehana
Tau sendiri pak budi itu siapa
Dia wakil bupati
Apa mungkin anaknya dikasih kamu saat kau lamar
Tapi aku tetap dibelakangmu
Asal ada rokok surya
Hahaha….senyum candaku
Kan dukung selalu jika kamu ingin jadi mantu pak budi
Tapi tolong kambingmu itu diganti mobil BMW
Jika ingin punya mertua wakil bupati
Baju lusuhmu itu diganti merk dari Australia
Bila ingin pak budi senang
Tau sendiri pak budi suka merk luar negeri
Kulihat kayah gitu cil
Kataku sama kancil julukan dari bowo
Memang cil kadang pak budi saat dipetani dia orasi sekencang mabuk angin darat
Bikin maju produk desa 
Jangan lupa pakai produk desa
Itu kampanye pak budi kemarin
Waktu jadi kandidat calon wakil bupati
Cari massa itu bagian politik
Waah aku terlalu jauh ngomong politik 
Tak pantas SD tak tamat ngomong politik praktis
Aku cukup ngomong kambingku saja cil
Pikirku dalam hati
Lagi-lagi hatiku yang komat-kamit
Bukan mulutku yang terucap
Lima belas menit tak terasa
Ngobrol tentang si Budi wakil bupati
Untung obrolanku belum sampai kecady
Nanti ujung-ujungnya pejabat negeri
Jadi obrolan panas terik mentari
Kaget hati ketiban suara
Kancil teriak!..teriak!..secepat kereta 
Boh nah penjual warung
Seketika Hati boh nah terasa copot kayah ban waktu lepas dari sepeda ontel
Tolong boh nah apa mau sahabat saya
Jerit kancil dengan seru gurau
Kasih jangan pake’ acara lama
Waah bahasanya kayah anak baru gede
Apalagi acara tidur kayah disenayan
Waah!..kritik lagi keluar
Langsung tanpa curiga
Mulutku komat-kamit menghitung apa yang kumau
Diwarung kecil sederhana aku kayah Raja
Tolong boh nah aku butuh kopi hangat
Sebutku sama boh nah
Ambilkan juga korek buat nyalakan rokok suryaku
Siang ini sejenak aku punya pelayan
Sombongku kambuh lagi
Walau uang kantong tak ada
Paling tidak nikmati hidup jadi raja
Hayalku dalam mimpi waktu tidur sambil ngiler

Mendung terang semakin minyingsing 
Gelap mulai mendekat dihari
Angin sawah tak henti menari
Padi hijau sambut sore kan tiba
Kodok-kodok pematang sawah mulai gerak
Siapkan pentas semalam suntub ditepi sungai
Dicelah hatiku yang penuh rasa ingin tahu
Lagi-lagi hati terusik memory
Rasa yang tak penah hilang dalam pikir
Kambuh terjadi dalam otak
Penyakit ingat jadi lagi
Kopi kusedu
Rokok dimulut
Terasa surga diwarung boh nah
Ini yang kucari rasa dalam pikir
Disudut mata rancuku
Memory terbuka lebar 
Selebar daun kelor pagi berembun
Teringat Fany 
Teringat pak yai mushola
Bukan diskusi-diskusi yang kucari
Bukan teks yang kumakan
Bukan marah-marah pak yai tiap aku cerita Fany
Emang kancil ngerti mauku
Pikirku sejenak lepas lelah
Kancil memang paham apa yang ada dalam otakku
Kayah kambing, kerbau dia tau apa kusuka
Sori cil bukan aku menyamakan kamu dengan binatang
Tapi aku coba bicara dikit bahasa idiom
Walah!..kayah anak kuliah omongku
Seketika aku sadar
SD aku droop out
Mau ngomong yang tidak-tidak
Kalau denger sifanny mau ditaruh mana mukaku

Matahari mulai terbenam
Tak henti air mengalir disungai bengawan
Pohon-pohon nan rindang berkicau lewat angin udara
Burung-burung sejenak lepas lelah
Udara semakin hilang panas
Cahaya mulai menipis
Sore datang jemput gelapnya malam
Hari tak terasa sudah tiga jam diwarung boh nah
Ngomong ngalor ngidul sesekali ngomong selatan 
Terasa waktu sependek centi dalam biji
Aku teringat kembali kata kakekku yang suka naik kerbau
Dia bilang dalam mimpiku
Orang pandai tak hanya dibangku kuliah
Di mushola-mushola agama
Ternyata ada diwarung kecil milik boh nah
Kesimpulanku sementara
Jadi jangan kamu bilang ngawor dulu
Sory pak yai si fany bukan aku ngeyel
Ini Cuma bahasa hati bukan mulutku yang bicara
Terucap dalam bibir kecutku
Hati terasa berbunga laut
Bengawan indah dalam cerita
Menakutkan saat banjir kan datang
Terima kasih boh nah 
Terucap dari mulut kecilku
Tak sadar aku bicara diwarung kecil mungil milik boh nah
Kenapa mulutku tak terkunci diwarung boh nah
Kenapa bibirku bicara saat minum wedang boh nah
Apa diwarung boh nah ada demokrasi
Apa disini ruang demokrasi??..
Tanya dalam jiwaku
Apa tak milik senayan ruang demokrasi??..
Pikirku sejenak dalam hati
Apa mungkin pikirku terlalu jenius??..
Hingga berpikir dari warung boh nah hingga senayan
Atau pikirku goblok??..
Menghubungkan senayan dengan warung boh nah
Kegelisahan mulai muncul 
Mirip munculnya matahari saat terbit
Ternyata pertanyaan tadi salah sumua
Tak ada hubungan senayan sama warung boh nah
Pendapatku muncul lagi
Walau masih 50 prosen
Yang 50 prosen aku berpikir
Bahwa rakyat dan DPR ada hubungan 
Kata undang-undang yang kudengar
Gedung tinggi senayan itu uang pajak rakyat
Mobil mewah senayan itu milik rakyat pikirku yang lagi lupa darat
Maklum aku terena kandungan kopi boh nah
Sampai lupa kalau SD aku tak tamat
Jadi sori sekali lagi
Pak menteri
Pak DPR
Bila pikirku salah ngomong
Bila tulisku salah tulis
Harap dimaklumi SD tak tamat
Hahaha……tawaku tak ada yang dengar
Kecuali kambingku yang dengar
Dia sahabat sekaligus tumpuan nyawa saat perut keroncong
Bukan dimakan dalam perut
Tapi dijual tuk kebutuhan esok lusa

Menghujam peluru pikiran
Tersadar kopi buat semua
Cafein bikin hati melayang
Semoga saja nyawa tak ikut melayang
Pikirku tentang kopi boh nah
Ternyata sederhana pikirku warung boh nah memang pool enaknya
Buat diskusi sama kancil
Sama pakde kar
Dan tak ketinggalan selalu aktif lek parko 
Yang selalu diskusi tentang kerbaunya
Susah dimandiin waktu sore kan tiba
Aku tanya hati diri tentang efek kopi boh nah
Apa mungkin gara-gara kopi ada cafein
bikin aku terbang melayang
bikin aku lepas kunci-kunci mulutku
Wedang hangatmu bikin aku jadi apa aja yang kuingin
Tapi satu boh nah yang belum bikin aku jadi apa??..
Aku berpikir sejenak
Terlintas siti nurbaya dikelopak mataku
Oh! Ya aku teriak kopimu belum bisa bikin aku punya bini boh nah
Wakakakaaaaaaaaaaaak……….tertawa semua diwarung kopi milik boh nah
Hari mulai gelap
Kilat mulai sambut sore ini
Bentangan sawah disekeliling warung boh nah mulai hilang terang
Kuharus angkat kaki
Cil tolong bayari dulu
Kataku sama kancil
Kancil kaget seketika disamabar gledek
Wajah kancil gelap seketika 
Padahal matahari belum hilang diufuk barat
Aku lagi krisis global
Jawab sederhana kancil
Wah-wah kayak Negara amerika saja cil kamu itu
Bahasa kamu pakek krisis segala cil
Kayah bahasa rano yang kemarin baru lulus dari UIN yogya
Sori cil bukan hina
Tapi hati lagi munek
Untung saja hatiku tak mencret
Eh! Sory salah bahasa 
Namanya mencretkan bukan hati 
Tapi pantat teriak ratih yang lagi jalan bawa jagung goreng
Ikut-ikutan saja ratih yang baru umur 7 tahun
Hatiku menimpali bahasa ratih
Kuharus ngomong apa sama boh nah hari ini
Padahal seminggu kemarin hutangku belum kubayar sama boh nah
Kuambil ekspresi diluar pentas sandiwara
Berdiri sambil geleng kepala
Kubilang boh nah
Hitung berapa hutangku semua 
Total ada tiga puluh ribu sama yang dulu belum kamu bayar
Boh nah dengan muka kecut memandangku
Kubilang jangan khawatir boh nah nanti tak bayar semua hutang-hutangku
Asal boh nah do’akan aku jadi bintang film
Huahahaa….tawa boh nah rubah wajah kecut
Bahasaku pecahkan suasana suntub semua yang ada diwarung
Kamu cocok jadi ipin upin
Boh nah menyeringaiku
Kuangkat kakiku terasa berat tinggalkan warung boh nah sore ini
Seminggu sudah aku tak bayar warung boh nah
Gumam hatiku menggerutu
Kulangkahkan kakiku tinggalkan cerita hutangku
Biar tuhan yang ngatur 
Bisikku dalam jiwa
Seketika ingat tuhan aku ingat bahasa kyai Musholla
Sehari-hari rutinitas ngomong tuhan
Teringat ucap Fany
Mana mungkin tuhan kan rubah nasib suatu kaum 
Jika kaumnya tak berusaha merubah
Teringat Fany lagi saat ngobral bahasa waktu ketemu di dekat pohan pisang
Teringat, teringat dan teringat dalam memoryku
Semua serba teringat
Mungkin aku sudah ditakdir jadi taklid buta
Bukan sekelas creator
Mungkin aku dicipta sebagai pengingat memory
Bukan pencipta dalam dongeng
Tapi semua kusyukuri
Walau kadang hatiku menggerutu
Dimana letak keadilan
Damana letak kebenaran tekstual
Dimana letak kebenaran konstektual
Dimana, dimana dan dimana 
Tanya hati kecilku
Tanya hati yang beku 
Tanya hati yang terkunci
Tanya hati yang hati-hati dalam mengambil sikap tentang kampungku
Tentang binatang ternakku
Tentang semua yang kudengar
Tentang semua yang kulihat
Cukup dikampung aku belajar
Cukup kerbau yang dengar keluh kesahku
Bukan aku tak mau diujung rusia
Bukan aku tak mau diujung amerika
Tapi aku sadar siapa aku
Aku hanya sepotong kehidupan
Aku hanya sepotong cerita
Aku hanya sepotong kecil semua yang ada
Bahasa lirihku bercerita tentang diri yang jauh dari kesempurnaan hidup

 

PERSPEKTIF JARINGAN ISLAM TRADISIONAL TERHADAP LIBERALISME



Oleh : Khoirul Taqwim


Liberalisme merupakan produk yang berasal dari barat yang berusaha menutup kebebasan masyarakat pribumi, agar di dalam suatu wilayah tersebut dapat membuka diri sesuai dengan kepentingan masyarakat barat, tindakan ini bahkan mengarah keranah wilayah agama dan wilayah-wilayah sosial yang lain .

 

Gerakan liberalisasi mengusik agama ketika mereka menuduh aliran yang tidak sesuai dengan kepentingannya di anggap sebagai penghambat kemajuan oleh para kaum liberalis yang sering menyebut masyarakat tersebut dengan bahasa heterodoksi, bahasa heterodoksi dari kata Yunani “orthodoxos”. “Orthos” artinya lurus atau lempang. “Doxa” artinya pendapat atau dogma, sehingga heterodoksi adalah pendapat atau dogma “lain” (hetero) yang dianggap menyimpang dari ajaran yang benar atau ajaran tersebut tidak lurus (menyesatkan). Lawan dari heterodoksi adalah ortodoksi dan secara istilah ortodoksi adalah ajaran atau dogma yang benar.

 

Sebelum membahas lebih jauh tentang liberalisme, lebih dahulu kita pahami tentang Liberalisme yang berkaitan dengan kata Libertas (bhs. latin) yang artinya kebebasan, dan Liberalisme mencakup banyak aliran yang berbeda artinya di bidang politik, ekonomi dan keagamaan, yang berpangkal tolak pada kebebasan orang-perorangan terhadap kekuasaan , sedangkan menurut Owen Chadwik Kata “Liberal” secara harfiah artinya bebas (free) dan terbuka, artinya “bebas dari berbagai batasan” (free from restraint).

 

Lahirnya Liberalisme merupakan bentuk pembuktian siapa yang kuat mereka yang berkuasa, tentunya ini menyalahi dari kodrat manusia yang seharusnya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Sampai sekarang komunitas Islam Liberal makin melebarkan sayapnya hingga ke perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia. Dampak hadirnya Islam Liberal kita bisa lihat lewat peristiwa-peristiwa menyedihkan seperti penghinaan terhadap masyarakat yang berseberangan dengan pemikirannya dengan bahasa fundamentalis, konservatif , bahkan sering mengatakan tidak logis terhadap pemikiran yang tidak sejalan dengannya, tentu ini merupakan cermin kebebasan ala barat yang bertujuan pengaburan kebenaran.

 

Masyarakat tradisional yang masih mempercayai adanya kekuatan diluar manusia, dianggap ketinggalan zaman dan perlu dihakimi dengan simbol masyarakat yang tak waras atas konsep ilmiah, tentu ini menyalahi norma-norma dalam kehidupan masyarakat pribumi yang saat ini sebagian masyarakatnya masih ada yang mempercayai keberadaan mitologi. Penghakiman Liberalisme terhadap masyarakat tradisional merupakan bentuk penolakan terhadap ajaran masyarakat pribumi, Paham liberal selalu memakai kedok kebebasan, tetapi kebebasan yang diangkat Jaringan Islam Liberal cenderung mengarah westernisasi. Tujuan ini merupakan salah satu cara penjajahan tradisi yang berupaya memasukkan paham liberal dengan mengganti paham tradisional yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi.

 

Jaringan Islam Tradisional merupakan wadah yang lebih arif dalam menyikapi keberadaan masyarakat pribumi, kepercayaan apapun yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat merupakan multi kultur dalam berpikir maupun mempercayai apa yang diyakini dalam jiwa dan pikiran, sebab manusia mempunyai perbedaan dan keberagaman dalam menyikapi permasalahan dalam meletakkan fondasi dasar yang tepat untuk kehidupannya.

 

Liberalisme yang digaungkan masyarakat teologi adalah salah satu pemikiran agama yang menekankan penyelidikan agama yang berlandaskan norma diluar otoritas tradisi. Liberalisme adalah keinginan untuk dibebaskan dari paksaan kontrol dari luar dan secara konsekwen bersangkutan dengan motivasi dari dalam diri manusia. Jadi liberalisme mengingkari adanya norma-norma tradisi yang lebih menekankan tepa selira (tenggang rasa), tetapi dengan adanya kebebasan individu maupun kelompok tentu akan melahirkan penjajahan yang bersifat hukum rimba (siapa yang kuat dia yang menang), sehingga Liberalisme yang dibawa Jaringan Islam Liberal cenderung mengarah westernisasi yang seolah-olah memberikan angin surga, padahal mereka ingin menjinakkan masyarakat pribumi, agar ekspansi masyarakat barat lebih mudah masuk dalam wilayah masyarakat yang masih memegang tradisi pribumi.

 

Sumber daya alam merupakan salah satu tujuan, dengan memberikan pemahaman liberalisme sudah dapat di pastikan kekayan alam dan tradisi akan hilang ditelan dogma liberalisasi, penjajahan liberalisme saat ini terus mengarah kewilayah budaya, bahkan teologi yang seharusnya sacral secara tradisi pribumi, sekarang mulai dihilangkan lewat jalur pembenaran diri lewat akal, padahal manusia mempunyai hati dan pikiran, jadi tataran agama tidak sekedar pikiran belaka, tetapi hati juga masuk dalam ranah religi, untuk itu pembenaran diri yang bersifat logika akal, belum tentu dapat diterima dalam logika jiwa.

 

C.G Jung pernah bertemu dengan masyarakat Indian, saat ditanya tentang logika, dia mengatakan hati adalah logikanya, jadi ada masyarakat yang lebih mempercayai jiwa dibanding akal, inilah keberagaman dalam kehidupan masyarakat yang seharusnya menjadi kekayaan pemikiran, bukan malah melakukan pembenaran diri yang menuduh kelompok tertentu yang tidak sesuai dengan pemikirannya dianggap konservatif, fundamentalis, heteredoksi maupun simbol-simbol lain yang bersifat negative.

 

Kelompok liberal sering mengatakan terjadinya perselisihan agama dan kemundurannya selalu dituduhkan kepada kelompok yang tidak sesuai dengan kepentingannya. Sebenarnya liberalisme merupakan paham kekuasaan yang mengarah ekspansi sosial, budaya, ekonomi, politik, agama maupun bidang-bidang lain yang dianggap mempunyai peran kekuasaan, dengan kedok-kedok seolah-olah pembebasan dari paham eksklusif (ketertutupan), padahal mereka sendiri yang terjebak dalam watak inheren dalam ortodoksi yang mengarah kepada “closure” dan “enclosure“, alias ketertutupan dan sekaligus juga penutupan diri, sebab mereka tidak mengakui adanya kebhinekaan (keberagaman) diluar dirinya, dan Kelompok-kelompok yang berpandangan di luar kerangka pemikiran liberalnya, mereka menganggap orang-orang demikian adalah heterodoks yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka sendiri .

 

Liberalisme beranggapan mempunyai andil memperbaiki beberapa kekeliruan Konservativisme ekstrim, ia tidak memberi jalan keluar yang lebih baik, malah nafas kebebasan itu berangsur-angsur membawa manusia kepada peninggian diri dan akhirnya makin menafikan tradisi pribumi dalam bentuk Liberalisme yang makin ekstrim. Yang menjadi persoalan liberalisme ekstrim yang sudah mengarah keranah ekspansi dalam segala bidang, sehingga sudah dapat dipastikan penjajahan ala liberalisme lebih membahayakan dalam kehidupan bermasyarakat, sebab westernisasi dalam fakta sejarah Indonesia telah merenggut jutaan masyarakat pribumi dipaksa menghilangkan nafas (dibunuh), kurang lebih 350 tahun bangsa pribumi dijajah bangsa barat (belanda dan sekutunya).

 

Bila para kaum liberalis secara gamblang tampak ingin menghancurkan pilar-pilar kemanusiaan dalam peradaban pribumi, justru di sini para kaum tradisionlis ingin menyelamatkan agama, karena terbukti liberal bukanlah penawar yang tepat bagi kekerasan dalam beragama. dan Kaum tradisionalis juga yang lebih tepat sebagai altenatif  penawar terhadap pandangan kaum khilafah yang mengarah kegerakan ekstrimisme agama yang ingin memasukkan budaya timur tengah dengan jalan kekerasan atau jalan apapun yang bertentangan dengan idiologi kebangsaan masyarakat pribumi