Rapatkan Barisan di Pilpres 2014





Sebentar lagi dalam hitungan jangka pendek masyarakat akan dihadapkan pesta besar, untuk memilih calon pemimpin sebuah bangsa dan negara di Republik Indonesia, apalagi pertarungan 2014 akan menyisakan sebuah pertarungan yang amat panas. Mengingat setiap warga Indonesia mempunyai hak memilih maupun dipilih dalam bursa pilpres 2014, namun dengan catatan persyaratan sebagai pemilih maupun dipilih sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.

Debat panas disetiap Pilpres tak dapat dihindarkan, baik dalam bentuk media sosial maupun dalam bentuk media massa, tetapi pada substansinya pertarungan dalam merebut kursi panas di Pilpres 2014 nanti, akan semakin panas ditengah hiruk-pikuk kehidupan alam demokrasi yang semakin membahana dari pelosok desa sampai ujung pusat kota.

Bangsa Indonesia termasuk negara terbesar dibelahan bumi dengan sistem demokrasi, tujuannya untuk mencari sebuah pemimpin yang layak dijadikan sebagai nahkoda dalam memimpin perahu sebuah bangunan kebangsaan. Sehingga mulai dari RT sampai tingkat Presiden di Republik Indonesia menggunakan sistem demokrasi, baik melalui musyawarah maupun melalui bentuk pemilihan secara langsung, agar mendapatkan sosok pemimpin yang didukung masyarakat pada umumnya.

Membangun demokrasi di Republik Indonesia membutuhkan jangka waktu yang tak pendek, tetapi jangka waktu yang terus berproses dalam mencari jati diri sebuah bangsa yang berdaulat disegala aspek kehidupan, agar kedepan bangsa Indonesia mampu menjadi bangsa yang tangguh dalam melakukan berbagai aksi, untuk mewujudkan sebuah bangsa yang adil, makmur, sejahtera, dan dicintai rakyat dari Sabang sampai Merauke.

Pertarungan Pilpres 2014 yang semakin hari kian terasa dekat, membuat beragam opini diberbagai media tentang siapa yang layak duduk dikursi paling panas di Republik Indonesia, karena itu banyak tokoh bermunculan, mulai dari Politisi, Artis, Ulama, Pendidik, Pengusaha dan masih banyak lagi dengan segudang profesi yang ingin bertarung di pilpres 2014 nanti.

Pastinya, pertarungan di Pilpres 2014 nanti, semakin memanas disaat mulai hari menjelang pemilihan, tentu akan di isi dari berbagai tokoh dengan segenap profesinya, untuk maju sebagai kandidat terkuat dalam Pilpres 2014 yang akan datang. Sehingga Pilpres 2014 akan digelar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, untuk memilih kandidat terkuat yang duduk dikursi panas sebagai nomor satu di Republik Indonesia.

Memenangkan bursa Pilpres 2014 membutuhkan semangat juang tinggi dari berbagai pihak, untuk mendukung sang calon yang akan diusung sebagai kandidat Pilpres 2014 dengan segala kemampuannya, tentu semua kader harus menyusun strategi, agar kelak kandidat yang diusung sebagai capres maupun cawapres dapat memenangkan pertarungan, salah satunya dengan cara merapatkan barisan di Pilpres 2014, agar kelak para tim sukses berhasil membawa kemenangan bagi kandidat yang dijagokannya sebagai pemimpin dinegeri Republik Indonesia saat ini.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir maupun batin kepada para pemilih maupun para kandidat Pilpres, agar mampu menyusun strategi yang jernih, jujur, amanah, santun dalam mengemban tugas dan kewajiban di Pilpres 2014 nanti, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........


Inilah Level Korupsi Indonesia


Korupsi merupakan tindakan tercela dengan mengambil uang yang bukan menjadi hak-miliknya, namun saat berbicara korupsi dengan panjang lebar, tentu menambah suasana menjadi kehangatan tersendiri, tetapi pada substansinya korupsi sebuah tindakan penyimpangan terhadap sebuah sistem dalam suatu tatanan, baik yang bersifat formal maupun non formal. Sehingga korupsi dapat dikatakan sebuah penyakit masyarakat yang sangat membahayakan bagi keutuhan dalam kehidupan masyarakat secara universal.

Tindak korupsi ditengah-tengah realita kehidupan, sudah tidak menjadi barang asing lagi dalam menjalankan sebuah aksi menilep uang negara maupun menilep uang disebuah perusahaan. Sungguh kenyataan ini merupakan sebuah pukulan berat bagi tatanan kehidupan masyarakat. Mengingat korupsi salah satu penyakit  dalam tatanan kehidupan, untuk itu perlu ada sebuah obat yang mujarab sebagai proses penyembuhan tentang adanya penyakit korupsi.

Sebenarnya, korupsi tabiat manusia yang salah memberikan sebuah makna tentang kebebasan, bagaimana tidak? manusia diberi kebebasan dalam bertindak, tetapi dengan catatan tidak merugikan pihak lain, tetapi kalau korupsi dijalankan ditengah-tengah realita kehidupan, berarti kondisi tersebut terdapat penyimpangan yang merugikan bagi masyarakat secara luas.

Keberadaan korupsi ditengah-tengah masyarakat, sudah tidak bersifat perseorangan, tetapi sudah masuk keranah level gotong-royong, seperti: kasus hambalang dan kasus century dapat dijadikan pembelajaran atas tindak penyimpangan uang negara yang telah dilakukan para oknum dengan pola gotong-royong.

Nah!, gotong-royong inilah level korupsi dinegeri Indonesia, kalau korupsi dengan pola gotong-royong terus terjadi, bahkan korupsi dibiarkan hadir ditengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu masyarakat Indonesia akan dirugikan secara terus menerus dengan sistem korupsi yang semakin menggurita dinegeri Indonesia.

Korupsi dinegeri Indonesia sudah mencapai puncak yang sangat mengkhawatirkan, apalagi dilakukan  dengan pola gotong-royong, tentu peristiwa gotong-royong dalam tindak korupsi akan mengakibatkan sebuah kerusakan dalam sendi-sendi kehidupan saat menjalankan roda pemerintahan. Sehingga uang negara akan terjadi pembengkakan yang luar biasa, karena disebabkan korupsi yang sudah terorganisir secara gotong-royong.

Dengan pola gotong-royong dalam melakukan sebuah tindak korupsi, maka masa kehancuran sebuah bangsa dan negara akan semakin nampak terbuka, apabila korupsi dengan pola gotong-royong menjadi sebuah budaya penyimpangan kekayaan negara. Sehingga yang terjadi bangunan bangsa dan negara akan mengalami keruntuhan, disebabkan korupsi gotong-royong tak dapat dihilangkan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Korupsi dengan level gotong-royong dalam sebuah tindak penyimpangan dinegeri Indonesia. sudah seharusnya segera dihilangkan, agar bangsa Indonesia kembali berdiri tegak, seperti masa kejayaan bangsa Majapahit dan bangsa Demak Bintoro dalam catatan sejarah babat tanah Nusantara.

Semoga Allah SWT selalu memberi jalan yang terbaik, untuk bangunan bangsa Indonesia, agar terhindar dari korupsi gotong-royong yang sudah menggurita ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Saat Bicara Bangsa dan Negara




Berbicara bangsa dan negara tidak pernah ada habisnya, apalagi berbicara tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin amburadul ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, padahal sebagai keutuhan bangsa dan negara, sudah seharusnya antara masyarakat dengan para pemimpin mampu menciptakan sebuah bangsa dan negara secara aman, adil, damai, sejahtera ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menciptakan rasa aman, nyaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara membutuhkan spirit yang tangguh dalam menghadapi segala persoalan, agar dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat dapat terjadi sebuah keseimbangan yang saling menguatkan antar satu sama lainnya.

Berbangsa dan bernegara adalah hak setiap warga, untuk menentukan sebuah kedaulatan disegala aspek kehidupan, agar warga masyarakat dapat hidup secara totalitas dalam mengemban amanah sebuah kemerdekaan yang berdaulat, adil, dan makmur sentosa.

Pada masa dahulu kala, sejak manusia baru lahir dimuka bumi, manusia belum mempunyai sebuah bangsa dan negara yang besar, seperti masa sekarang, tetapi pada masa dahulu kala, bukan berarti manusia hidup tanpa tatanan. Mengingat sebelum ada sebuah bangsa dan negara, pada masa dahulu kala, umat manusia sudah mempunyai tatanan berdasarkan keyakinan maupun berdasarkan alam. Inilah yang menuntun manusia dari waktu-kewaktu, akhirnya manusia berjumpa dengan istilah: bangsa dan negara.

Ketika berbicara bangsa dan negara ditengah-tengah realita kehidupan, begitu banyak problematika yang akan ditemukan. Sehingga memunculkan berbagai tafsir tentang sebuah tatanan kebangsaan, agar bangsa dan negara mampu menjadi cara pandang dalam kehidupan secara universal.

Bangsa dan negara adalah cara pandang dalam mengatur sebuah tatanan kehidupan masyarakat, agar berdaulat disegala aspek kehidupan, tetapi dalam tatanan bangsa dan negara, terkadang mendapatkan kendala tak sedikit jumlahnya, baik kendala secara intern maupun ekstern ditengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saat bicara bangsa dan negara, otak kiri maupun otak kanan membayangkan sebuah wilayah, aturan, masyarakat, ketiga pokok ini menjadi sebuah paradigma pemikiran, bagaimana ketiga pokok ini mampu menjadi satu padu dan ideal dalam menggagas kehidupan berbangsa dan bernegara? Semua membutuhkan sebuah proses, apalagi bangsa dan negara tidak ada yang abadi, semua bangsa dan negara punya masa awal maupun masa berakhir. Sehingga diperlukan sebuah multi tafsir ditengah-tengah keberagaman sebuah tafsir, agar tercipta sebuah kondisi yang ideal dalam membangun sebuah tatanan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dipelosok desa maupun diujung pusat kota.

Semoga Allah SWT selalu memberi pertolongan kepada kami semua, untuk menjalankan semua visi misi, agar mampu membangun bangsa dan negara yang beradab, sesuai dengan tuntunan firman dan sabda, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

.

Sobat, Pernikahanmu Adalah Do'a Dalam Daku


Mendung nampak indah diantara semak-semak pegunungan dihari pagi yang berseri ini, tak ada angin, tak ada petir, aku mendengar pernikahanmu didunia maya, aku begitu bahagia mendengarnya dikala hari bersejarah dalam hidupmu telah tiba.

Lewat dunia maya, pagi tanpa basa-basi mengabarkan lewat alam dengan lintas batas darat, air, udara dan tanah mengabarkan tentang pernikahan indahmu disana. Sungguh hatiku merasa terhenyak, campur bahagia dalam diri kumendengar tentang kabar indahmu.

Waktu berjalan tanpa arah yang tak menentu, bahkan waktu yang sudah terlewati puluhan tahun, kenapa masih segar ingatanku tentangmu? mungkin itulah anugerah Ilahi dalam menatap sebuah perjalanan tentang kehidupan, agar kita selalu mencerna sebuah persoalan dengan arif dan bijaksana.

Berbuat kebajikan terhadap sesama adalah ajaran agung yang tertulis sejak manusia lahir dimuka bumi, semenjak itulah manusia diberi kemerdekaan dalam menentukan nasib, untuk menentukan pasangan dalam diri, agar memperoleh ridha dari sang maha pencipta segala.

Pernikahan adalah perjalanan manusia seutuhnya dalam mengemban amanah sebagai makhluk hidup, untuk saling percaya antar satu sama lainnya, terutama sesama kekasih dalam balutan cinta suci mulia yang diajarkan lewat kitab suci Al-Qur'an.

Indah, itulah bahasa yang tepat dalam menggambarkan pernikahanmu dengan jantung hatimu, agar kelak suatu saat dikau mampu memberikan generasi terbaik bagi umat manusia dalam menatap masa depan sebuah bangunan yang lebih mencerahkan, untuk membangun peradaban manusia yang lebih agung.

Lewat tulisan sederhana ini, kuabadikan pernikahanmu, agar menjadi sebuah secercah kenangan tentang perjalanan hidup barumu dalam menunaikan ibadah suci yang sesuai dengan mimpi-mimpi yang telah lama terpendam dalam ruh dan jasadmu.

Sobat, akhir kata dari tulisan saya, bahwa kita telah lama saling mengenal dalam sebuah perjalanan peta hidup yang tak pernah kupahami sedikitpun dalam jiwa maupun jasadku, untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sebuah makna cita maupun cinta, tetapi dengan kabar lewat alam maya ini, akhirnya aku tahu cita dan cinta telah bersandar untukmu, aku mengucapkan selamat menempuh hidup baru, semoga engkau bahagia disana, Amiin...

Do'aku, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah tentang cita cinta selalu di hati sobatku, agar mereka saling mencintai dikala dekat, menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala sedih. Ya! Allah daku berdo'a untuk-MU, Sempurnakanlah kebahagiaan sobatku dengan menjadikan pernikahan mereka, sebagai tanda bakti cinta kepada-MU dan rasul-Mu, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Menguak "Perang Sekte" Islam




Ketika melihat darah mengalir dalam memperjuangkan keyakinan terasa indah dalam sebuah bentuk mempertahankan gagasan yang menjadi pegangan hidup, tetapi kalau keyakinan harus menimbulkan korban jiwa, tentu membuat sebuah keprihatinan atas tragedi kemanusiaan.

Setiap agama tak lepas dari sebuah bentuk perang sekte, baik melalui perang damai maupun perang melalui jalur kekerasan. Sungguh memperihatinkan, apabila perang sekte tidak dapat ditempuh dengan jalur musyawarah, untuk mencari sebuah mufakat secara bersama. Karena kalau perang sekte tidak dapat dilalui melalui jalur musyawarah, tentu yang terjadi perang senjata tak dapat dipungkiri ditengah-tengah saling ngotot dalam mempertahankan sebuah keyakinan.

Perbedaan adalah rahmat, baik perbedaan keyakinan maupun perbedaan sekte, tetapi kalau perbedaan keyakinan maupun sekte tak dapat dicari titik terang dalam mengambil sebuah mufakat bersama, untuk menjalin saling menghargai antar satu sama lainnya. Maka berangkat dari sinilah perang sekte dengan menempuh jalur kekerasan tak dapat dihindarkan ditengah-tengah realita kehidupan.

Ironis!, kata kunci menanggapi perang sekte didalam tubuh keyakinan dalam beragama, apabila mengedepankan kekerasan dalam mengambil sebuah sikap maupun keputusan, tentu yang terjadi bentrok antar sekte tak dapat dihindarkan, bahkan harta dan nyawa menjadi pertaruhan dalam perang sekte.

Sejarah mencatat perang sekte dalam tubuh Islam pernah terjadi saat pertarungan tiga sekte dalam mempertahankan sebuah ideologi keyakinan. Sehingga yang terjadi tarik ulur dan ingin memenangkan dalam pertarungan keyakinan yang memakan banyak korban, baik nyawa maupun harta tak dapat terhindarkan ditengah-tengah perang sekte.

Perang sekte dalam tubuh agama Islam pernah terjadi pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, dengan tiga sekte besar yang ikut andil perang antar sekte, yaitu: Syi'ah, Khawarij, Murji'ah. Sehingga dengan  tiga sekte besar tersebut, telah menimbulkan terjadinya sebuah musibah perang antar sekte pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, bahkan membuat dunia ke-Islaman terjebak dalam perang saudara dalam mempertahankan sebuah keyakinan sekte yang dianggap benar didada penganutnya.

Memang perang sekte pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib merupakan cikal bakal lebih banyak lagi tumbuh-kembangnya berbagai sekte ke-Islaman, untuk mengajarkan sebuah keyakinan didada para penganutnya dalam mempertahankan sebuah ideologi keyakinan.

Dari perang sekte pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib dapat diambil hikmah besar, bahwa perang dengan jalan kekerasan bukanlah jalan yang arif dan bijaksana dalam mengambil sebuah sikap menghadapi sebuah perbedaan, tetapi jalur musyawarah harus dikedepankan, untuk mencari titik terang dalam menghadapi segala perbedaan. 

Konflik antar sekte sudah semestinya diambil dengan jalan musyawarah, tetapi kalau jalan musyawarah mengalami stagnasi. Maka tidak dapat dipungkiri jalan kekerasan dalam menghadapi perbedaan keyakinan didalam tubuh berbagai sekte tidak dapat dihindarkan. Sehingga yang terjadi pertumpahan darah atas nama keyakinan sekte akan terulang dari masa-kemasa, bahkan sampai masa sekarang perang sekte dalam tubuh Islam akan terus terjadi ditengah-tengah realita kehidupan, kalau dalam menghadapi perbedaan sekte diselesaikan dengan jalur kekerasan.

Menghadapi perbedaan didalam tubuh berbagai sekte keagamaan, sudah seharusnya mengedepankan musyawarah, untuk mencapai kata mufakat, bukan dengan jalan kekerasan dalam mengambil sebuah keputusan, agar tumpah darah dapat terhindarkan seminimal mungkin.

Slogan perbedaan adalah rahmat, apabila kita mampu berpegang teguh pada falsafah "tepa selira", tetapi kalau kita hanya mengandalkan kebebasan semu belaka dalam berpendapat. Maka perbedaan tidak lagi menjadi rahmat, namun perbedaan menjadi sebuah azab yang sangat miris dalam realita kehidupan masyarakat pada umumnya.

Semoga Allah SWT menjadikan perbedaan keyakinan antar umat manusia menjadi indah dan berkah ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........




Membedah Generasi Ngak Ngik Ngok ( Alay )


Ironis!, mungkin itu kata yang tepat dalam menggambarkan generasi ngak ngik ngok dinegeri Indonesia. Mengingat generasi ngak ngik ngok sering disebut dengan istilah: generasi alay, sedangkan generasi alay singkatan dari anak layangan atau anak lebay. Merujuk pada gaya hidup berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Bahkan tak jarang generasi ngak ngik ngok menyimpang dari kearifan lokal masyarakat setempat. 

Sungguh terlalu!, salah satu bahasa yang tepat dalam memberi sebuah tanggapan tentang generasi ngak ngik ngok dinegeri Indonesia. Mengingat generasi ngak ngik ngok sangat berlebihan dalam mencari sebuah perhatian, padahal perhatian yang di inginkan jauh dari sebuah membangun wawasan tentang kebangsaan.

Generasi ngak ngik ngok merupakan sebuah kumpulan muda-mudi yang galau dalam menatap masa depan. Sehingga generasi ngak ngik ngok memiliki sifat yang gampang menyerah dan mengedepankan ego sesaat, padahal sudah semestinya pemuda maupun pemudi mempunyai sikap tangguh, penuh tanggung jawab dalam membangun kemandirian, berkarakter, dan berbudi luhur ditengah-tengah realita kehidupan, tentu tidak hanya mengedepankan kepentingan individualis semata.

Keberadaan generasi ngak ngik ngok semakin membawa dampak keruntuhan sebuah bangunan kebangsaan. Mengingat pemuda maupun pemudi sudah sepatutnya mempunyai sikap yang berani dan pantang menyerah dalam melakukan berbagai aktivitas ditengah-tengah realita kehidupan.

Kalau generasi ngak ngik ngok tumbuh berkembang ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa ada penghalang sedikitpun, berarti tatanan kebangsaan akan mengalami kerusakan dalam segi moral. Karena sebuah bangsa sudah seharusnya mempunyai generasi tangguh bukan generasi ngak ngik ngok yang cenderung alay dalam bersikap maupun bertindak.

Ngak ngik ngok merupakan generasi yang harus diputus secepat mungkin dalam karakter dan kepribadian para pemuda maupun pemudi. Mengingat gaya hidup ngak ngik ngok cenderung dalam pola hidup pragmatis, santai, dan amat konsumtif para pemuda maupun pemudinya, bahkan cenderung apatis terhadap realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Budaya generasi ngak ngik ngok sangat jauh dari kepribadian kearifan lokal masyarakat setempat. Karena kehidupan generasi ngak ngik ngok lebih menganut kehidupan barat yang cenderung dari kehidupan hedonis dalam bersikap maupun bertindak.

Dengan memberi gambaran tentang generasi ngak ngik ngok yang melanda disejumlah belahan bumi, khususnya generasi ngak ngik ngok yang melanda dinegeri Indonesia, sudah semestinya para tokoh masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak membentengi diri dalam membangun budaya para pemuda maupun pemudi, agar tidak terjebak dari kehidupan generasi ngak ngik ngok yang sungguh memperihatinkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kalau generasi ngak ngik ngok tumbuh berkembang tanpa adanya sebuah pemikiran yang cerdas, agar generasi ngak ngik ngok yang cenderung hedonis dan konsumtif dapat ditekan tumbuh-kembangnya secara maksimal, tentu yang ada pemuda maupun pemudi Indonesia akan terjebak dalam masa galau yang mampu merenggut martabat sebuah bangsa dalam mengawal kemandirian, dan kemajuan masa depan para pemuda maupun pemudi dinegeri Indonesia.

Berangkat dari gambaran diatas tentang generasi ngak ngik ngok, maka sudah sepatutnya bagi para penguasa dan para tokoh masyarakat, untuk melakukan sebuah gerakan membendung budaya ngak ngik ngok, agar pemuda-pemudi Indonesia selamat dari generasi ngak ngik ngok dalam sendi-sendi realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semoga Allah SWT selalu menjaga para pemuda-pemudi Indonesia dengan benteng keimanan yang tangguh dalam menyikapi segala persoalan tentang pengatnya realita kehidupan, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........



Pengusaha Vs Buruh




Mendengar kata pengusaha Vs buruh membuat hati bertanya tentang realita kehidupan industri maupun kehidupan perusahaan ditengah-tengah masyarakat. Mengingat para pengusaha dan para buruh sudah semestinya saling bersinergi dalam membangun sebuah perusahaan yang sehat, tetapi bukan malah saling intrik dan saling serang antar satu sama lainnya.

Pertarungan pengusaha Vs buruh dalam tarik ulur masalah upah minimum propinsi membuat sengit keadaan. Karena buruh menginginkan gaji yang layak sebagai pekerja diperusahaan. Sedangkan pengusaha merasa keberatan menaikkan angka nominal kenaikan gaji para buruh.

Berbagai tuntutan buruh dari mogok masal sampai sweeping disejumlah industri maupun perusahaan membuat suasana carut marut dan memanas. Sehingga yang terjadi saling menggertak satu sama lain, pengusaha dengan menggertak akan menutup perusahaan. Sedangkan para buruh akan tetap melanjutkan  aksi demo sebagai bentuk protes terhadap pengusaha yang dianggap terlalu kecil dalam memberikan gaji terhadap para buruh dalam bekerja.

Sebenarnya, pengusaha dan buruh merupakan sebuah denyut nadi kemajuan disebuah perusahaan, tetapi kalau pengusaha dan buruh terus terjadi sebuah pertarungan yang mengakibatkan tutupnya sebuah perusahaan, tentu mereka sama-sama dirugikan. Sehingga perlu ada sebuah solusi yang cerdas dalam menanggapi permasalahan pengusaha Vs buruh, agar keduanya tidak sama-sama mengalami kerugian.

Ketika buruh digaji kecil, sedangkan pengusaha mendapatkan keuntungan yang begitu besar, tentu akan terjadi ketidak-seimbangan dalam bangunan perusahaan. Mengingat kaum buruh mendapatkan keuntungan kecil. Bahkan untuk menyambung hidup sangat merasa kesulitan, sementara pengusaha mendapatkan keuntungan yang begitu besar, berarti model seperti ini, mengingatkan masa perbudakan masa lampau, cuma perbedaannya masa lampau dengan masa sekarang berbeda zaman. Sehingga lebih tepatnya dikatakan perbudakan pada masa dahulu kala beralih menuju masa perbudakan zaman era globalisasi.

Begitu juga kalau buruh mendapatkan upah yang begitu tinggi, sementara pengusaha mendapatkan keuntungan rendah atau bahkan pengusaha malah mengalami kerugian dengan membayar tinggi para buruh. Sehingga terjadi kebangkrutan perusahaan dalam janga pendek, tetapi kalau kerugian ini, terus berlarut tanpa penyelesaian, berarti kebangkrutan secara permanen dalam perusahaan benar-benar akan terjadi., dan penutupan perusahaan atau industri tak dapat dipungkiri dalam realita kehidupan.

Melihat dari pandangan diatas harus ada keseimbangan antara buruh dan pengusaha, agar terjadi sebuah sinergi yang saling menguntungkan antar satu sama lainnya. Sehingga pengusaha dengan buruh dapat tercipta sebuah hubungan yang saling menguntungkan antar satu sama lainnya, bukan malah merugikan kedua belah pihak.

Pengusaha Vs Buruh sudah saatnya dicari solusi dengan tolak ukur seberapa keuntungan perusahaan antara pemasukan dan pengeluaran, agar tidak terjadi pembengkakan, tetapi terjadi sebuah sistem perusahaan yang sehat, dan tercipta sebuah realita kehidupan perusahaan yang jauh dari kebangkrutan, tentu tetap mempertimbangkan secara manusiawi gaji buruh, agar setara kebutuhan hidup para buruh antara pemasukan dengan pengeluaran ditengah-tengah kebutuhan hidup yang semakin melonjak tinggi. Karena jangan sampai buruh dirugikan sebagai pekerja diperusahaan. Mengingat buruh merupakan denyut nadi kehidupan disebuah perusahaan maupun kehidupan disebuah industri, begitu juga pengusaha merupakan ruh maju maupun mundurnya sebuah kehidupan perusahaan, agar pengusaha tidak mengalami kebangkrutan permanen dalam denyut nadi saat membangun tatanan perusahaan maupun industri secara tepat sasaran.

Semoga Allah SWT memberi rahmat dan berkah kepada para pengusaha dan para buruh dimanapun berada, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Kematian Pendidikan Indonesia


Pendidikan Indonesia sudah semestinya mampu mencetak para pelajar yang mempunyai sifat akhlakul karimah dalam membangun sebuah bangsa dan negara, tetapi fakta dilapangan pendidikan di Indonesia tak jarang mencetak  para koruptor terbesar disegala arah kehidupan. Sehingga bangunan bangsa dan negara mengalami kerugian yang sangat memperihatinkan.

Sungguh miris!, mendengar para alumnus perguruan tinggi banyak yang melakukan tindakan yang jauh dari moral positif. Sehingga tak jarang para alumnus perguruan tinggi melakukan tindak yang sangat merugikan kemajuan bangsa dan negara, kalau bangsa Indonesia terus dibiarkan terjebak dengan pendidikan yang jauh dari suri tauladan yang mencerdaskan, tentu dipastikan keruntuhan sebuah bangsa akan cepat terjadi. Mengingat kemajuan dan kemunduran sebuah bangsa tak lepas dari realita kehidupan para pejabat negara, padahal sebagian besar pejabat negara berlabel sebagai alumnus perguruan tinnggi di negeri Indonesia.

Realitas tentang kebobrokan disebuah bangsa dan negara tak lepas dari sikap aparat yang jauh dari nilai-nilai suri tauladan yang positif. Sehingga realita kehidupan masyarakat mengalami masa sulit disebabkan para aparatur negara gagal menjalankan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam membangun sebuah bangsa yang beradab.

Ironis!, salah satu kata yang tepat melihat penyimpangan para aparatur negara dengan melakukan aksi kong kaling kong bersama para  penjahat sumber daya alam, mereka mengambil kekayaan bangsa Indonesia dengan cara sepihak, tentu kejadian tersebut akan berdampak bagi keruntuhan sebuah bangunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan merupakan tempat membangun mental spiritual yang cerdas dalam membangun tatanan disegala aspek kehidupan, tetapi fakta dilapangan pendidikan tak sedikit menghasilkan para pemalak BUMN maupun  para pemalak instansi pemerintahan lainnya. Sehingga yang terjadi kerusakan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sangat kentara dirasakan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

Kematian pendidikan Indonesia tak lepas dari tindak alumnus perguruan tinggi yang menjadi perusak sebuah tatanan kenegaraan, tentu mereka para alumnus yang hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya, tanpa melihat kepentingan yang lebih luas lagi dalam menjalankan amanah sebagai pelayan masyarakat.

Membangun kembali pendidikan Indonesia harus sesegera mungkin, agar mampu mencetak para pelajar yang berdedikasi tinggi dalam mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat. Karena kalau para alumnus pendidikan Indonesia masih banyak yang melakukan penyimpangan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berarti kematian sebuah bangsa dan negara tinggal menunggu waktu dalam hitungan yang sangat dekat.

Ketika pendidikan Indonesia mengalami kematian, berarti sebuah bangsa dan negara dalam hitungan jangka pendek juga akan mengalami kematian yang mengenaskan. Sehingga dengan adanya kematian pendidikan di  negeri Indonesia, sudah saatnya bangunan pendidikan Indonesia tidak berpijak pada pendidikan liberal yang jauh dari kearifan lokal masyarakat dalam membangun sebuah peradaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mengembalikan pendidikan Indonesia yang berpangkal pada kearifan lokal, dan berdasarkan nilai-nilai agama Islam merupakan pengejawantahan yang tak dapat ditolak, apabila pendidikan Indonesia menginginkan sebuah perbaikan disegala sistem, sebelum pendidikan Indonesia benar-benar mati dan dikubur dalam lembaran hitam sejarah yang kelabu. Mengingat pendidikan Indonesia saat ini, masih menghasilkan para pelajar yang jauh dari nilai-nilai budi luhur dalam mengemban amanah sebuah bangsa dan negara yang adil, makmur, sentosa, dan sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kebenaran dalam membangun pendidikan di negeri Indonesia kepada seluruh anak bangsa, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........


Merangkai Kata




Merangkai kata menjadi sebuah makna, bukan perkerjaan mudah, tetapi juga bukan pekerjaan sulit, namun merangkai kata dengan mengumpulkan huruf-perhuruf  membuat sebuah imajinasi mengalami fantasi tanpa batas. Mengingat merangkai kata membuat kita berpikir ulang dengan berusaha menerjemahkan sebuah realita kehidupan maupun sebuah hayalan, agar dapat tertuang lewat kumpulan huruf-perhuruf.

Dengan merangkai kata dari huruf-perhuruf membuat hati tertantang, untuk berusaha menyelesaikan sebuah kumpulan huruf, agar menjadi sebuah rangkaian kata yang mempunyai makna tersendiri, tentu semua membutuhkan kejernihan berpikir dalam melakukan sebuah tindakan merangkai sebuah kata.

Menulis dengan merangkai sebuah kata membuat otak berupaya melakukan sebuah kajian, agar tulisan yang menjadi rangkaian kata dapat bermakna yang indah, paling tidak rangkaian kata dapat menjadi memori, untuk menyimpan sebuah imajinasi maupun pengalaman yang dihadapi dari sang perangkai kata.

Berusaha merangkai kata dengan kesungguhan hati dibutuhkan pendalaman berpikir yang lebih serius, agar dalam merangkai kata dapat memperoleh hasil yang lebih mendalam, semua butuh proses dalam melebur dan mengabungkan huruf-perhuruf, untuk mewujudkan sebuah rangkaian kata yang bermakna dan indah saat dibaca sebuah rangkaian kata tersebut.

Sebuah rangkaian kata membutuhkan ketelitian dalam mengumpulkan huruf-perhuruf, agar hasil rangkaian kata dapat dinikmati dengan penuh keindahan dari sebuah bentuk kumpulan huruf-perhuruf yang tertuang dalam bentuk rangkaian kata. Sehingga tulisan dari huruf-perhuruf menjadi sebuah rangkaian kata yang bermakna bagi para penikmat rangkaian kata.

Proses merealisasikan sebuah rangkaian kata menjadi bermakna dibutuhkan kesabaran dan ketabahan. karena merangkai kata membutuhkan proses yang penuh kehati-hatian, agar rangkaian kata dapat dinikmati bagi para pembacanya.

Selamat mencoba merangkai kata dengan indah dan penuh makna, agar menjadi sebuah kumpulan huruf -perhuruf yang dapat menjadi spirit bagi para penikmat sebuah rangkaian kata, khususnya para penikmat perangkai kata itu sendiri.

Semoga Allah SWT selalu menuntun kami dijalan kebajikan, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Mengulas Islam Tradisional


Islam tradisional seiring waktu perkembangan mengalami berbagai polemik, mulai dari yang paling sederhana sampai dari yang paling sulit dicerna, tetapi pada substansinya Islam tradisional terus berupaya menggali berbagai kajian tentang kearifan lokal disuatu daerah, agar terjadi sebuah sinergi yang saling menguatkan antara ajaran Islam dengan realita kehidupan masyarakat setempat.

Mengulas Islam tradisional tak lepas dari permasalahan yang paling sederhana, bahwa masyarakat antar daerah mengalami keberagaman, baik masalah sosial, politik, budaya, pendidikan atau dalam permasalahan lainnya, tetapi pada substansinya Islam tradisional berupaya membangun kearifan lokal, untuk dipadukan dengan nilai-nilai ke-Islaman, agar terjadi sebuah mutualisme yang saling berkesinambungan antar satu sama lainnya.

Membangun Islam tradisional tak lepas dari dukungan masyarakat setempat, untuk terus melakukan berbagai aktivitas dalam melakukan rekonstruksi disegala aspek kehidupan, agar terjadi sebuah bangunan yang mencerdaskan dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Masyarakat pada umumnya menginginkan sebuah kebijakan yang arif dan bijaksana, untuk melakukan berbagai kegiatan, agar terbentuk sebuah bangunan masyarakat yang saling menghargai antar satu sama lainnya.

Saling menghargai dengan berupaya meletakkan falsafah "tepa selira", salah satu jalan pencapaian dalam membangun keseimbangan sosial, agar terwujud sebuah bangunan masyarakat yang rukun, tentram, damai, dan bersahaja, tentu semua tak lepas dari proses diskonstruksi maupun rekonstruksi ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Kearifan lokal merupakan sebuah realita tatanan masyarakat setempat. Sehingga kearifan lokal sudah semestinya dikawal dalam meletakkan pondasi ditengah-tengah kehidupan, agar terwujud sebuah daerah yang berpegang teguh pada nilai-nilai luhur masyarakat setempat.

Pada sustansinya kearifan lokal bersandar pada nilai-nilai luhur masyarakat setempat, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, agar terwujud sebuah masyarakat yang selamat, sehat, bermartabat didunia maupun diakhirat.

Dengan mengulas Islam tradisional ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat tak lepas dari pemahaman masyarakat lokal dalam memberi warna tentang berbagai aspek kehidupan, baik warna tentang budaya, adat istiadat maupun dalam warna diberbagai aspek kehidupan lainnya, tetapi pada substansinya Islam tradisional berupaya membangun kerarifan lokal yang bersumber pada nilai-nilai ajaran Islam, untuk mewujudkan masyarakat sejahtera, sehat sentosa dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin mengglobal.

Mengulas Islam tradisional dibutuhkan pemahaman, bahwa Islam tradisional berpangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, agar terbentuk sebuah masyarakat yang penuh rahmat dan berkah ditengah-tengah realita kehidupan, apalagi mengulas Islam tradisional tidak pernah mati ditelan zaman. Mengingat Islam tradisional sangat luas cakupannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan maupun realita kehidupan.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kami dijalan kebenaran, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Islam Tradisional Dalam Wajah Nusantara




Nusantara terkenal dengan kemakmuran sumber daya alam yang berlimpah begitu besar didasar lautan maupun diberbagai daratan. Sehingga tak heran wilayah Nusantara menjadi incaran dari bangsa asing yang menginginkan, untuk menguasai wilayah Nusantara, agar dapat memperoleh kekayaan sumber daya alam yang berlimpah diwilayah Nusantara.

Wajah Nusantara menampakkan keagungan dalam realita kehidupan, baik dari aspek budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan berbagai aspek lainnya, tetapi sayang, apabila bangsa Nusantara sampai terjerumus dalam lembah hitam perpecahan antar suku, agama, ras, dan antar golongan dalam tatanan kehidupan masyarakat. 

Masa silam bangsa Nusantara pernah tenggelam dalam noda hitam. Mengingat konfliks yang berbau SARA menjadi modal bangsa asing yang menginginkan kehancuran bangsa Nusantara dengan jalan mengadu domba sesama masyarakat Nusantara. Sehingga penjajahan sebelum bangsa Nusantara menjadi bangsa merdeka, bangsa asing tak jarang mengadu domba atas nama yang berbau SARA, tentu dengan tujuan bangsa asing dapat menguasai sumber daya alam yang dimiliki bangsa Nusantara.

Keberadaan kehidupan masyarakat di negeri Nusantara, begitu beragam dalam memberikan makna tentang kehidupan. Mengingat masyarakat Nusantara terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan antar golongan.ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun masyarakat Nusantara tak lepas dari kearifan lokal, dan disertai nilai-nilai ke-Islaman, agar dalam tatanan kehidupan masyarakat terdapat jiwa luhur dalam menerjemahkan beragam kondisi secara tepat sasaran.

Pertikaian antar suku maupun kelompok sosial sudah semestinya dihindarkan. Mengingat pertikaian bukan jalan yang tepat dalam mencari solusi, apabila terdapat masalah yang datang ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, tetapi dengan jalan musyawarah, untuk mencapai mufakat. Inilah yang harus dikedepankan dalam mencari solusi ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam tradisional dalam wajah Nusantara, begitu beragam dari satu daerah kedaerah lain. Mengingat kearifan lokal disuatu daerah berbeda dengan daerah lain, tetapi pada substansinya Islam tradisional diberbagai   daerah mempunyai kesamaan, yaitu: bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Sehingga Islam tradisional populer dengan istilah berapangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Islam Tradisional Bertumpu Pada Nilai-nilai Ke-Islaman


Nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam realita kehidupan. Mengingat Islam mengajarkan tentang berbagai hubungan yang indah, baik hubungan antar sesama, hubungan antar alam, dan hubungan terhadap sang maha Khalik

Islam merupakan agama yang mempunyai nilai-nilai keindahan, perdamaian, dan beragam nilai-nilai lain, Karena Islam mengandung nilai-nilai positif dalam membangun akhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan. Bahkan Islam juga mengajarkan tentang keadilan, ketegasan dalam menghadapi keberagaman tentang berbagai permasalahan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun kehidupan masyarakat membutuhkan sebuah bangunan pondasi yang kuat, agar dalam menerjemahkan berbagai realita kehidupan mampu tepat sasaran, untuk meletakkan tentang makna kebenaran. Mengingat Islam ajaran yang sempurna dalam mengajarkan tentang makna kehidupan secara tepat ditengah-tengah realita masyarakat.

Islam mengajarkan lima unsur pokok dalam tatanan nilai-nilai ke-Islaman, yaitu: Aqidah,  Syariah, Muamalah, Akhlak, dan Ilmu Pengetahuan, Kelima unsur inilah yang menjadi pondasi Islam, untuk mencapai kehidupan yang maslahat didunia maupun diakhirat.

Tiga pokok ajaran Islam tertuang dalam Aqidah, Syari'ah dan Akhlak, ketiga pokok dalam ajaran Islam ini, sangat urgen dalam denyut nadi kehidupan ke-Islaman. Mengingat ketiga pokok dalam ajaran Islam tersebut, sangat berpengaruh mengandung tatanan nilai-nilai ke-Islaman ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam mempunyai aturan agung dalam berbagai tatanan realita kehidupan. Mengingat Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, Mengatur hubungan manusia dengan manusia, Mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain).

Keberadaan ajaran Islam dengan sederet karakteristik, diantaranya: bahwa ajaran Islam merupakan agama fitrah sebagai bentuk penyempurna agama lain. Mengingat Islam agama yang sangat sempurna dalam menata beragam realita kehidupan yang penuh kekompleksitasan permasalahan kehidupan. Namun Islam mampu memberikan sebuah keteladanan yang arif dan bijaksana ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Islam sebagai pedoman kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Mengingat Islam mengajarkan tentang tatanan moral dalam membangun masyarakat yang lebih santun, agar tercipta sebuah tatanan kehidupan yang penuh dengan kemaslahatan.

Islam juga sebagai pendorong kemajuan disegala aspek kehidupan, agar masyarakat mampu menguasai berbagai ilmu pengetahun, dan tercipta sebuah masyarakat yang penuh dengan paradigma pemikiran yang cerdas dalam menggapai sebuah tujuan hidup, baik kehidupan didunia maupun kehidupan diakhirat.

Dengan berbagai ajaran Islam dengan segudang nilai-nilai positif dalam tatanan kehidupan. Islam tradisional sebagai wadah ke-Islaman dalam membentuk masyarakat yang penuh kemandirian tinggi, dan juga mendorong sebuah tatanan sosial, agar lebih baik ditengah-tengah kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman. Karena nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam memberikan kontribusi positif, untuk menuju kehidupan yang lebih progress, dan dinamis ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam tradisional bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat nilai-nilai ke-Islaman begitu agung, baik dari segi hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Allah, dan juga hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain). Sehingga Islam begitu sempurna dengan segudang nilai-nilai ke-Islamannya.

Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan membimbing kami dijalan yang benar, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........


Kemelut "Timnas Garuda"





Sungguh ironis nasib garuda bercakar-cakaran sesama tubuh garuda sendiri, disebabkan kepengurusan garuda terjadi dua kubu antara PSSI dengan KPSI. Sehingga kemelut timnas garuda tak dapat dihindarkan dalam pertarungan memperebutkan singgasana tertinggi persepakbolaan dinegeri Indonesia.

Dua Kubu sepak bola PSSI dengan KPSI saling ingin menang sendiri dalam sebuah kemelut persepakbolaan yang semakin memanas. Mengingat olah raga sepak bola begitu banyak para pecintanya dibanding olah raga lain. Sehingga sepak bola begitu besar keuntungan financial yang diperoleh dalam melakukan disetiap aktivitas pertandingan.

Pertandingan sepak bola dengan segudang permainan yang apik disetiap sebuah laga, menambah daya juang para peminat sepak bola, untuk terus berlaga dalam melakukan aktivitas permainan sepak bola, baik dari desa maupun kota begitu besar peminat olah raga sepak bola yang penuh tantangan tersendiri.

Membangun sepak bola yang handal dibutuhkan empat poin, pertama: sepak bola sudah semestinya diurus para pengurus yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dalam melakukan berbagai analisis, untuk kemajuan sepak bola dikancah lokal maupun internasional.

Kedua: pemain yang handal dalam menggocek bola, agar bola tidak dapat direbut lawan dengan mudah, dan tentunya yang paling penting pemain mampu mencetak gol dijala lawan.

Ketiga: Wasit yang baik dilapangan, tidak berpihak sebelah dalam menentukan kebijakan, dan wasit harus mampu melakukan pengadilan ditengah-tengah lapangan secara berimbang, tanpa memandang status pemain dalam memberikan sebuah pengadilan dilapangan.

Keempat: Penonton atau sering disebut dengan istilah: pemain dua belas, sudah semestinya mampu menjadi penonton yang baik, tidak membuat kerusuhan dilapangan, apalagi dengan sengaja mengganggu jalannya pertandingan, tentu tindakan tersebut sangat tidak tepat, karena penonton sudah seharusnya menjadi penonoton yang baik dalam menyimak disetiap laga pertandingan sepak bola.

Dari empat poin tentang persepakbolaan, apabila dapat dikombinasikan dengan bagus, akan terjadi sebuah sinergi persepakbolaan yang lebih mapan, dan baik demi kemajuan persepakbolaan diseluruh Indonesia, agar kemelut persepakbolaan dinegeri Indonesia segera berakhir. Karena kalau persepakbolaan terus terjadi kemelut tanpa berkesudahan, tentu yang rugi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun persepakbolaan timnas garuda.

Sudah saatnya islah terjadi antara kubu PSSI dengan KPSI, apabila menginginkan garuda tetap tegak berdiri dipenjuru belahan bumi, tentu kemelut sudah seharusnya dapat segera diatasi dalam kancah persepakbolaan di Republik Indonesia, semua tak lepas dari kesadaran diri masing-masing, untuk menanggalkan segala ego yang menyimpang dari tatanan persepakbolaan, baik ditingkat lokal maupun internasional. Dan semoga timnas garuda semakin jaya kedepannya, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Gus Dur dan Wali Songo


Wali  Songo merupakan manusia linuwih dengan segala kamampuan yang dimilikinya penuh dengan karomah yang sungguh menakjubkan. Sehingga keberadaan Wali Songo di Nusantara, khususnya ditanah Jawa sangat urgen bagi perjalanan sejarah panjang datangnya agama Islam. Mengingat Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa pada zaman kepengker.

Zaman kepengker (zaman klasik) Wali Songo berperan sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam memberikan berbagai ilmu batin maupun zahir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga Wali Songo dikenal masyarakat sebagai guru agama dalam mengajarkan beragam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Keberadaan Wali Songo bah legenda besar ditanah Jawa dengan segudang pemikirannya, untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kepribadian dan karakter masyarakat setempat, dengan tetap mengedepankan Al-Qur'an dan Hadits sebagai rujukan dalam mencari kebenaran sejati.

Sopan santun dalam berdakwah Wali Songo sangat menyentuh realita kehidupan masyarakat. Sehingga tak jarang Wali Songo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, pada saat menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Dakwah bilhal dan dakwah bilmal merupakan senjata ampuh Wali Songo dalam memberikan suri tauladan kepada khalayak umum, untuk terus melakukan perbuatan baik ditengah-tengah realita kehidupan. Sehingga dalam kehidupan masyarakat terpupuk kesadaran tinggi tentang akhlakul karimah yang berpangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Wali Songo dalam berdakwah (menyeru kebaikan) sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam syiar Islam diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam melakukan syiar Islam yang penuh sopan santun tinggi, dan tegas dalam melakukan aktivitas dakwah, untuk menyebarkan kalimat tayibah ditengah-tengah realita kehidupan.

Sedangkan Gus Dur merupakan pemuka agama dengan sebutan "Kyai", Gus Dur dianggap sebagai manusia linuwih diatas rata-rata kemampuan manusia pada umumnya, bagaimana tidak? Gus Dur mampu melihat peta bangsa dengan penuh kejeniusan yang sungguh menakjubkan, ditambah lagi budi pekerti dan ketulusan Gus Dur dalam memperjuangan tentang makna kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, dengan penuh kegigihan dalam melakukan bentuk perjuangan. Sehingga Gus Dur sangat wajar dijadikan pemimpin bangsa dengan jabatan sebagai presiden negara. Mengingat jasa besar Gus Dur sebagai guru bangsa yang telah memberikan suri tauladan ditengah-tengah realita keberagaman hidup dinegeri Nusantara.

Gus Dur sosok pertama dari kaum Kyai yang pernah menjabat kepala negara dinegeri Indonesia. Mengingat sebelum Gus Dur menjadi presiden belum ada kaum Kyai yang mampu menduduki jabatan sebagai kepala negara. Sehingga nama Gus Dur dengan segudang paradigma pemikirannya mampu memberikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Dur dan Wali Songo merupakan tokoh besar umat muslim diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa.sebagai peletak dasar pemikiran tentang ke-Islaman, untuk terus melakukan sebuah rekonstruksi ditengah-tengah realita kehidupan, agar sebuah bangsa mampu berdiri tegak dengan karakter, watak dan kepribadian masyarakat setempat dalam menerjemahkan disetiap permasalahan tentang hidup berbangsa dan bernegara.

Nama Gus Dur dan wali Songo tidak pernah mati ditelan zaman. Mengingat jasa dan keberanian beliau dalam melakukan sebuah perjuangan, untuk terus membangun masyarakat ditengah-tengah keberagaman,  tetapi perjuangan Gus Dur dan wali Songo dalam memperjuangkan ditengah-tengah realita kehidupan tak lepas dari kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Sosok Gus Dur dan Wali Song sampai akhir hayatnya akan menjadi inspirasi jutaan umat manusia, untuk terus melakukan perjuangan atas nama kemanusiaan, dan bersumber pada ajaran agama Islam sebagai agama kebenaran ditengah-tengah realita kehidupan.

Makam Gus Dur dan wali Songo sampai saat ini, tidak pernah sepi dari para peziarah. Bahkan makam Gus Dur dan Wali Songo .menjelma menjadi wisata religi, karena para peziarah masih mengingat segar jasa besar Gus Dur dan Wali Songo dalam menegakkan panji-panji kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Media Sosial Vs Media Massa




Sebelum media online hadir ditengah-tengah realita kehidupan, pada zaman dahulu kala informasi dan komunikasi masih sangat terbatas dalam lingkup wilayah dan negara, tetapi sejak datangnya media online, melalui jaringan internet didunia informasi dan komunikasi menjadi salah satu penggerak keberhasilan dunia yang semakin menampakkan diri dalam jagat perubahan zaman.

Pada zaman dahulu kala media masih berbentuk sederhana dari telingan-ketelinga, mulut-kemulut, pintu-kepintu, tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin progress media mulai bergerak semakin luas, dengan istilah: media massa, yaitu: sebuah aktivitas, untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya.

Sedangkan media sosial merupakan sebuah media online, yaitu: media dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, baik melalui blog, jejaring sosial, forum dan lain sebagainya.

Media sosial pada zaman sekarang telah menjadi kekuatan komunikasi dan informasi dalam menyampaikan beragam peristiwa. Bahkan media sosial lebih menyentuh keakar permasalahan saat menyampaikan sebuah kabar berita, apabila dibandingkan media massa yang hanya dikuasai para jurnalis semata.

Wajah media terus berubah dalam perjalanan zaman. Sehingga media sekarang tidak lagi berkutat pada media massa yang dihadirkan para insan jurnalis, tetapi seluruh masyarakat dapat memberikan sebuah informasi melalui jejaring sosial maupun dalam bentuk sebuah forum, untuk menyampaikan berita maupun mencari sebuah sumber berita.

Perkembangan media tak dapat dipungkiri lagi dari media massa menuju media sosial. Sehingga sebuah informasi dan komunikasi sudah tidak lagi dikuasai para jurnalis semata, tetapi masyarakat luas dari penjuru belahan bumi dapat menjadi subyek dalam memberikan sebuah informasi dan komunikasi, baik melalui facebook, twitter, kiber (www.kitaberbagi.com), dan lain sebagainya dapat dijadikan sarana, untuk menyebarkan informasi maupun dalam bentuk komunikasi antar sesama pengguna jejaring sosial tersebut.

Keberadaan media sosial Vs media massa merupakan sebuah refleksi realita kehidupan dalam menyuguhkan sebuah informasi dan komunikasi yang lebih menyentuh ditengah-tengah realita kehidupan. Mengingat media sosial dalam memberikan informasi dan komunikasi lebih keindividu yang mengalami permasalahan tersebut. Sedangkan media massa hanya sebatas para jurnalis semata dalam menyuguhkan sebuah infomasi ditengah-tengah masyarakat secara luas.

Semoga Allah SWT selalu memberi semangat daya juang kepada kita semua, agar kita mampu memperjuangkan nilai-nilai Islamiah ditengah-tengah realita kehidupan, Amiin............




Dosa-dosa Mega Terhadap Gus Dur


Gus Dur tokoh fenomenal dengan segudang paradigma pemikirannya, beliau mampu mengemas religi menjadi cara pandang kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga wajar Gus Dur pernah didaulat menjadi nomor satu direpublik Indonesia, setelah kepemimpinan B.J. Habibie.

Sepak terjang Gus Dur sudah tidak diragukan lagi dalam peta perpolitikan di Indonesia, tetapi perjalanan perpolitikan Gus Dur dalam kepemimpinannya, ternyata dihianti dan diganjal dari berbagai pihak, terutama dari Mega yang diangkat Gus Dur menjadi wakilnya dalam menjabat presiden di republik Indonesia.

Ironis, mungkin kata yang tepat dalam menggambarkan dari nasib Gus Dur sebagai pemimpin bangsa. Karena ditengah-tengah perjalanan kepemimpinan beliau, Gus Dur dipaksa turun dari singgasana kepresidenannya, kejadian tersebut bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nahdiyin tindakan pemberhentian sepihak terhadap Gus Dur oleh anggota parlemen membuat rasa saket hati atas tindakan sepihak tersebut.

Penurunan Gus Dur dari singgasana kepresidenan dengan cara paksa merupakan realita buram dalam peta perpolitikan dinegeri Indonesia, bagaimana tidak? Gus Dur dizhalimi oleh lawan-lawan politik yang ingin menghancurkan singgasana Gus Dur, tetapi yang paling menyakitkan Gus Dur ditusuk dari belakang oleh sahabat-sahabatnya sendiri. Sehingga Gus Dur dipaksa turun dengan cara yang sungguh merisaukan hati dan pikiran anak-anak bangsa diseluruh Nusantara.

Mega pada saat terjadi penurunan paksa Gus Dur yang dilakukan para parlemen, ternyata Mega yang dianggap Gus Dur sebagai sahabat, tetapi Mega dan para pendukungnya digedung parlemen malah melakukan berbagai manuver politis, untuk menjatuhkan Gus Dur, padahal pengangkatan Mega menjadi wakil presiden tak lepas dari peran Gus Dur dalam mendukung keberhasilannya menduduki jabatan tersebut.

Keberhasilan Mega menjadi wakil presiden mendapatkan dukungan penuh dari Gus Dur, tetapi apa yang didapatkan Gus Dur dengan pengangkatan Mega sebagai wakilnya? Gus Dur malah terus dirong-rong dari kubu Mega dan para parlemen, dan akhirnya Mega mengamini Gus Dur harus turun ditengah perjalanan kepemimpinan beliau.

Sungguh memprihatinkan nasib kepemimpinan Gus Dur dalam peta perpolitikan dinegeri Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia sampai hari ini, masih mencatat, mengingat dalam pikiran maupun dalam bentuk tulisan. Bahwa Gus Dur diturunkan secara paksa oleh sahabatnya sendiri.

Mega salah satu dari deretan nama dalam persekongkolan menjatuhkan Gus Dur dari singgasana kepresidenan, dan akhirnya Gus Dur harus turun dari jabatan kepresidenan dengan tuduhan melakukan aksi penyimpangan dari dana Bruneigate dan Buloggate, padahal sampai hari ini, tidak ada bukti Gus Dur melakukan tindakan penyimpangan dana tersebut.

Dosa-dosa mega terhadap Gus Dur masih di ingat segar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nahdiyin yang sampai detik ini, belum melupakan kejadian yang sudah sepuluh tahun lebih. Karena kejadian turunnya Gus Dur dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebatas rekayasa dalam percaturan politik di negeri Indonesia.

Gus Dur telah meninggalkan jejak sebagai pemimpin bangsa dengan segudang paradigma pemikirannya. Bahkan sampai saat ini, makam Gus Dur tidak pernah sepi dari para peziarah. Karena Gus Dur sebagian masyarakat menganggap, bahwa Gus Dur setaraf dengan para Wali yang disebut dengan istilah "Wali Songo" yang disegani ditanah Jawa dan seluruh seantera Nusantara.

Biarlah turunnya Gus Dur dari singgasana kepresidenan secara paksa menjadi pembelajaran buat anak bangsa. Bahwa pada masa Gus Dur ada penyimpangan wewenang dari para parlemen dengan tipu muslihat menjatuhkan Gus Dur secara sepihak. Karena tuduhan parlemen terhadap Gus Dur dalam melakukan penyimpangan Bruneigate dan Buloggate tidak ada ada bukti sedikitpun sampai detik ini.

Mega mengamini dalam jatuhnya Gus Dur dari singgasana kepresidenan, dan pada akhirnya Mega diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia, untuk menggantikan Gus Dur dalam tampuk kepemimpinannya.

Berangkat dari tulisan diatas, lembaran sejarah hitam telah tercatat dalam perjalanan Gus Dur sebagai presiden, dan digantikan Mega dalam memegang tampuk kepemimpinannya. Karena pada akhirnya semua kejadian dalam penurunan Gus Dur tak lepas dari tipu daya dan rekayasa politik secara sepihak oleh parlemen, dan mendapatkan dukungan penuh dari Mega dalam penggulingan singgasana kepresidenan Gus Dur pada masa tersebut.

Masa Gus Dur boleh saja lewat, tetapi sampai hari ini, masih banyak pendukung dan pengagum Gus Dur dengan segudang kejeniusannya, Gus Dur mampu berpikir tentang nasib sebuah bangsa, agar terus tegak berdiri dibawah bendera sang saka merah putih dari Sabang sampai Merauke dalam membangun sebuah peradaban yang penuh nilai-nilai kemanusiaan.

Semoga Allah SWT memberi bimbingan kepada anak bangsa, agar terus punya daya juang dalam membangun bangsa dan negara, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........