Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............

Japi Gandrung



Dening: Khoirul Taqwim

Daku kejemparing tepat teng jantung
ludiran tirta gandrung telesi sajangkep raga
Menoreh kesekelan asmara ingkang kian nempuh

Bin salabin
japi gandrung bersenandung
kaliyan jompa-jampi menegur raos batos
Kian rapuh teng telan alunan nada fatamorgana

Bin salabin
Komat-kamit tutuk menika
mraos saben langkah jiwa ingkang kian hampa

Bin salabin
sagedaken jantung penggalihipun
kurengkuh dinda lebet pelukan wulan

Bin salabin
Getaran jiwa mlebet separuh sukma
Menghantar kelayang-layang asmara gandrung

Bin salabin
Bahasa japi gandrung ingkang kian tebih saking setunggal jarwi

61. Gamis Wenter @Rp. 25.000

Harga promo Gamis Wenter dengan harga obral murah perbiji Rp. 40.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 25.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Sajak Do'a Tinta ludira


Dening: Khoirul Taqwim

Nuwun inggih! Allah
ludira adalem dinten menika mengalir dados tinta ewah-ewahan
teng kala mriksani bangsa dalem teng terkam para koruptor
teng wanci negeri dalem mengalir waspa kepedihan
kala punika nusantara berduka lara
wanci punika negeri dalem tilar setunggal asma
Masya' Allah, bangsa dalem sampun mboten wonten
ingkang rumiyin gagah perkasa
Innalillah, bantala tirta adalem kesare sampun
sareng keserakahan ugi kedzaliman

Nuwun inggih! Allah
ngandikanipun bangsa dalem yaiku bangsa sugeh nang jagad
sayangipun rakyat saking sabang ngantos merauke terkapar luwe
ngandikanipun negeri dalem yaiku negeri sejahtera
sayangipun adalem mriksa yutan mustaka manusia termiskinkan
ngandikanipun bantala tirta adalem yaiku bantala tirta kesuburan
sayangipun adalem mriksa bantala tirta adalem dipundhahar tikus saren

Nuwun inggih! Allah
dalem suwun perlindungan dhateng panjenengan
saking godaan syetan ingkang paling terkutuk
Amin........