Departemen Agama Lembaga Terkorup, Berarti UIN Gagal Mencetak Regenerasi Suri tauladan



Hasil survey KPK terhadap lembaga agama yang di anggap sebagai sarang para koruptor membuat telinga panas, bagaimana tidak? departemen agama yang sudah semestinya memberikan suri tauladan nilai kebaikan, ternyata lebih parah di banding lembaga yang notabene bukan berdasarkan agama, padahal lembaga agama didominasi dari alumni lembaga UIN. Nah! di sinilah tantangan berat lembaga perguruan tinggi UIN, agar kedepan tidak hanya sekedar mencetak intelektual muda, tetapi mampu menerapkan sifat dan sikap yang jauh dari nilai keserakahan dan materialisme.

Departemen agama sebagian besar di isi dari alumni UIN, tetapi dengan kejadian lembaga agama sebagai terkorup di Indonesia, berarti dapat dikatakan lembaga pendidikan UIN telah gagal mencetak regenerasi suri tauladan yang baik dan menjadi suri tauladan di Tengah-tengah kehidupan masyarakat. Inilah tantangan lembaga perguruan tinggi UIN, agar kedepan mampu mencetak regenerasi handal di segala bidang, tetapi bukan handal menilep uang negara, untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

Kegagalan UIN mencetak alumni yang dapat menjadi suri tauladan dalam mengelola sebuah lembaga, tak lepas dari keberadaan kampus yang saat ini berkiblat dari bangsa barat, sehingga terjadi benturan antara karakter asli budaya masyarakat timur dengan budaya masyarakat barat, sehingga kontrol nilai ketimuran telah mulai di gerus dengan nilai barat yang serba bebas dan bahkan cenderung materialis.

Sistem pendidikan perguruan tinggi UIN saat ini, sudah seharusnya mengambil dari sebuah nilai budaya timur melalui cara kesederhanaan dalam bersikap, bukan malah melakukan pengembangan budaya barat yang jauh dari nilai sahaja dan kesederhanaan.

Regenerasi UIN saat ini cenderung menonjolkan ala barat dalam corak berpikir dan bersikap, tentu corak tersebut bertentangan dari nilai ketimuran. karena nilai ketimuran tentang tata cara hidup yang lebih mengedepankan kesederhaan dalam berpakaian maupun apapun itu bentuknya, telah mengalami regresi ketimuran dan menuju gagasan dan cara pandang kebaratan. sehingga malah mengakibatkan kerusakan budaya timur itu sendiri. Inilah yang harus menjadi perhatian para pengasuh lembaga perguruan tinggi UIN di Indonesia.

Kegagalan lembaga pendidikan perguruan tinggi UIN dalam menerapkan nilai kesederhanaan ala timur, telah mengakibatkan korupsi di lembaga agama yang dihuni sebagian besar alumni UIN, semua kejadian itu tak lepas dari tanggung jawab para dosen yang membawa ilmu barat secara Mentah-mentah kepada mahasiswa UIN, sehingga kerancuan fakta dan teori terjadi dalam lingkup mahasiswa UIN, bahkan menimbulkan kekacauan pola berpikir yang berbeda antara masyarakat dengan ilmu yang di pelajarinya.

Perbedaan yang jauh antara gagasan dan realita inilah yang menghasilan sikap acuh tak acuh terhadap nilai masyarakat timur tentang bagaimana cara hidup sederhana dan bersahaja, bukan malah mengejar materi yang tidak halal dengan menilep uang negara, sehingga kedepan lembaga UIN kembali pada nilai positif tentang tradisi masyarakat timur, bukan menganut gaya liberal ala barat yang serba materialis.

Uraian di atas merupakan tantangan kedepan lembaga pendidikan perguruan tinggi UIN saat ini, dan sudah seharusnya UIN mampu membangun regenerasi muda yang jauh dari sifat tidak terpuji, bukan malah menjadi bumerang di lembaga agama salah satu lembaga terbesar dihuni para alumni UIN itu sendiri. Wallahu a'lam bisshowab.............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............