Oleh: Khoirul Taqwim
Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan
Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini
Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana
Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku