Inilah Alasan Timnas U-21 Tumbang di Tangan Para Serdadu Brunei



Mendung hitam tebal menyelimuti bumi nusantara di kala Garuda muda melawan para serdadu Brunei, suara halilintar menggelegar mengiringi pertarungan para serdadu Garuda muda di pulau Borneo. Menggugah pertarungan sengit dan saling membunuh satu sama lain melalui serbuan di saat menjelang malam. Namun mampukah Timnas Garuda muda membunuh para serdadu Brunei? Ternyata tidak di duga Brunei malah Memporak-porandakan benteng Timnas muda Indonesia. Bahkan sampai Garuda muda luluh lantak di hadapan jutaan para penonoton dari dalam negeri maupun manca negara. Menangislah para pecinta sepak bola Indonesia di kala Brunei mampu mengalahkan para serdadu Garuda muda U-21 di pulau Borneo.

Kekalahan Timnas Garuda U-21 atas Brunei dengan skor 2-0 di sebabkan pengalaman bertanding Garuda muda masih jauh di banding Timnas Brunei. Sehingga wajar kalau Timnas garuda muda di paksa kalah dalam pertandingan di laga piala Sultan Hassanal Bolkiah, walaupun Timnas Garuda muda sempat mengurung Brunei di babak pertama, tetapi di babak kedua Brunei mampu membalikkan keadaan dengan mengurung Garuda muda dan Brunei mampu memenangkan sampai peluit panjang berbunyi tanda permainan berakhir.

Garuda muda U-21 dalam pertandingan di laga final tidak mampu menembus pertahanan Brunei. Sedangkan Brunei dengan jitu mampu mengelabui para pemain Timnas garuda muda Indonesia. Sehingga memaksa Garuda muda mengalami serangan yang sungguh luar biasa. Al-hasil Garuda muda harus tunduk dengan skor 2-0 atas Brunei, tentu kekalahan ini sangat meyakitkan bagi para pecinta sepak bola Indonesia, apalagi Brunei dalam sejarah bola saat berhadapan melawan Indonesia selalu dapat di taklukkan, tetapi di final piala Sultan Hassanal Bolkiah Brunei mampu mengalahkan Timnas muda Indonesia dengan skor 2-0 tanpa balas dan Brunei mampu menciptakan rekor baru di kawasan asia tenggara.

Memang keberuntungan lagi tidak berpihak kepada Timnas U-21. Sehingga menyebabkan kekalahan Timnas U-21 di laga final bergengsi di asia tenggara pupus sudah, tetapi apa mau di kata? Nasi sudah menjadi bubur, biarlah kekalahan Garuda muda sebagai wisata perjalanan dalam pencarian jati diri, agar kedepan Garuda muda mampu menuju lebih baik dalam menatap masa depan sepak bola Indonesia.

Faktor utama penyebab kekalahan Garuda muda saat berlaga melawan Brunei, tak lepas di sebabkan dari jam terbang Garuda muda yang masih sangat minim di banding para serdadu Brunei yang lebih punya pengalaman jam terbang.

Nah! berangkat dari kalah jam terbang, sehingga mengakibatkan kekalahan Timnas Garuda muda atas Brunei dalam laga kancah sepak bola di laga piala Sultan Hassanal Bolkiah. Namun dalam kekalahan Garuda muda dapat dijadikan sebagai pengalaman baru bagi Timnas U-21 Indonesia, agar kedepan mampu mencapai prestasi yang membanggakan menuju di berbagai laga selanjutnya. Sungguh, Allah maha mendengar segala

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...........