By: Khoirul Taqwim
Mendung masih menghitam
Langit terasa gelap
Saat cinta yang kuberikan untukmu
Kau tolak begitu sempurna
Indah kenangan itu
Namun melukai jiwaku yang paling dalam
Aku hanya menghaturkan senyum yang tersisa
Atas penolakan cintamu padaku
Saat cinta kau tolak
Aku berupaya tuk tersenyum
Walau jiwaku menangis deras
Karena aku ingin terluka dengan tersenyum
Supaya engkau tak pernah tahu
Seberapa besar lukaku akan penolakanmu
Hingga aku tercabik-cabik dalam senyumku
Wahai sang maha pemilik cinta
Aku terluka dalam senyumku
Namun aku mencoba tegar
Walau hatiku perih
Laksana di iris-iris gergaji
Namun bibirku mencoba tetap tersenyum
Dibalik ratapan jiwaku
Gedung-gedung menjulang
Pohon-pohon asri dan rindang
Tanah-tanah yang kuinjak
Menjadi saksi bisu atas lukaku
Namun aku harus tetap tabah
Karena dengan tabah
Aku masih dapat mengais
Sisa-sisa senyum yang mulai sirna
Saat menghadapi penolakan cintamu
Hingga pada akhirnya
Aku masih bisa tersenyum dibalik lukaku