Masya Allah, Gayus dan Dhana Itu Alumnus STAN




Sejenak bumi pertiwi mengalirkan air mata deras dengan melihat kumpulan PNS melakukan tindakan yang sudah tidak semestinya dilakukan, apalagi mereka alumnus dari perguruan tinggi gratis dengan dana keringat masyarakat bangsa Indonesia, tetapi ternyata mereka diduga telah melakukan penyimpangan yang sudah selayaknya tidak pantas dilakukan. Karena mereka sebagai abdi negara (pelayan masyarakat).

Menangislah bumi pertiwi dimalam kelam ini. Sungguh tindakan kedua PNS ini sangat merugikan hasil keringat mayarakat, apabila dugaan korupsi memang betul telah dilakukan Gayus jilid dua atas tindak sebuah penyimpangan uang negara. Sehingga masyarakat sangat dirugikan dengan keberadaan model PNS seperti ini.

Sebenarnya, rasa sakit masyarakat Indonesia atas kejadian tindak korupsi yang dilakukan alumnus STAN ini tidak sebatas masalah uang yang dikorup. Namun ada permasalahan yang lebih pahit lagi, tentu dampak penyimpangan alumnus STAN ini sangat melukai perasan masyarakat yang penuh harap terhadap kinerja para PNS, agar mengemban amanah dan tanggung jawab penuh dan bersih dari segala tindak korupsi secara individu maupun berjama'ah dalam bentuk apapun.

Melihat nama Gayus dan Dhana sebagai Alumnus STAN. Lalu muncul sebuah pertanyaan sederhana dari hati yang paling dalam. Kenapa Alumnus STAN dengan biaya pendidikan gratis tega melakukan tindak penyimpangan? padahal STAN merupakan sekolah gratis dari hasil keringat masyarakat tumpah ruah dalam membangun lembaga tersebut, tetapi kenapa mereka masih melakukan penyimpangan terkutuk tersebut? Mungkin karena faktor manusia yang punya penyakit lupa melupa. Namun yang perlu di ingat lepas dari penyakit lupa melupa, bahwa gayus jilid dua harus dibawa kejalur hukum, kalau memang dia salah telah melakukan penyimpangan. Maka hukum harus bertindak tegas dalam mengambil sikap, agar hukum Indonesia tetap berpihak kepada keadilan.

Kalau Alumnus STAN sering melakukan tindak tidak terpuji secara terus menerus. Sudah semestinya pemerintah mengambil sikap tegas terhadap lembaga STAN, untuk diperiksa apakah ada yang salah dilembaga ini. Apalagi katanya lembaga STAN merupakan tempat orang berbakat dan punya intelektual tinggi, tetapi kalau bakat dan inteletual tinggi digunakan untuk menilep uang negara. Maka sudah semestinya pemerintah mengambil sikap tegas terhadap kampus STAN yang dibangun dari keringat masyarakat.

Keberadaan STAN sebagai pendidikan gratis di Indonesia, dan tidak seperti pendidikan lain yang membayar dari uang kantong sendiri pada saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tentu STAN merupakan lembaga paling dimanja pemerintah dibanding perguruan tinggi yang lain, tetapi hasil alumnusnya ternyata tidak sesuai dengan harapan. Mengingat alumnus dari kampus tersebut terus menerus melakukan tindak korupsi atau bentuk penyimpangan uang negara. Maka sudah semestinya pemerintah mengkaji ulang keberadaan kampus tersebut, Karena lembaga kampus STAN adalah pendidikan gratis yang diharapkan mampu mencetak bibit unggul dalam membangun sebuah bangsa, tetapi kalau malah membuat kekacauan dengan menilep uang negara. Maka sudah selayaknya mengkaji ulang keberadaan kampus STAN di negeri Indonesia. Karena kampus STAN sudah semestinya memberi suri tauladan positif terhadap kampus lain, tetapi bukan malah memberi suri tauladan cara menilep uang negara (Sungguh memperihatinkan). Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ...

Bola Liar BBM "Menampar Wajah Istana".


Berbicara masalah BBM memang tidak ada habisnya, karena BBM merupakan bahan pokok dalam kehidupan masyarakat, sehingga disaat pemerintah menaikkan harga BBM, tentu masyarakat akan terbebani dengan kenaikan harga tersebut. Padahal saat ini harga BBM belum naik, tetapi masih sebatas wacana dan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. namun kenaikan harga yang lain sudah terasa disebabkan kampanye kenaikan BBM sudah menjadi bola liar di alam Indonesia.

Keberadaan Istana berperan penting dalam mengambil langkah menaikkan harga BBM, tetapi Istana nampak ragu antara maju atau mundur. Mengingat kondisi masyarakat yang semakin terbelenggu dengan daya beli rendah, namun harga barang pokok sudah merangkak naik disebabkan kampanye kenaikan harga BBM. Bahkan harga pokok sudah nampak mencekik masyarakat miskin, kalau ini dibiarkan terus terjadi dari hari kehari, kemungkinan besar kemiskinan akan terus bertambah, apalagi ditambah kenaikan BBM yang sebentar lagi disesuaikan dengan harga Internasional.

Sebenarnya, Gagasan Istana kalau dicerna secara Mentah-mentah ada bagusnya. karena harga BBM di Indonesia jauh di bawah harga standar Internasional. Nah! tetapi yang dilupakan Istana, bahwa masyarakat Indonesia dengan rata-rata penghasilan dibawah standar Internasional. Sehingga gagasan Istana menyetarakan harga BBM dengan harga setingkat Internasional sudah seharusnya di ikuti dengan penghasilan masyarakat sesuai dengan standart Internasional. karena di saat harga BBM sesuai dengan standart Internasional, tetapi gaji masyarakat per hari masih jauh dari taraf Internasional, tentu sudah dapat ditebak keseimbangan ekonomi tidak berjalan semestinya dalam kehidupan masyarakat.

Lalu muncul sebuah pertanyaan, kalau BBM naik apakah berdampak positif atau negatif ? Bagi masyarakat Istana dengan kenaikan BBM tidak menjadi suatu masalah, mengingat beliau disaat BBM naik, maka mereka akan diuntungkan dengan kenaikan BBM, sudah dipastikan lingkaran Istana akan Membagi-bagi keuntungan dari kenaikan BBM dengan cara menaikkan gaji lingkaran Istana secara formal maupun dengan cara membuat program baru atas nama kepentingan masyarakat pada umumnya. Bahkan gaji pegawai Istana (PNS) dari daerah sampai pusat akan naik disebabkan kenaikan harga BBM,

Nah! kalau dalam lingkaran Istana kemungkinan besar berdampak positif atas kenaikan BBM, tetapi bagi masyarakat kecil, seperti tukang becak, gelandangan, buruh pabrik, buruh tani, nelayan, pedagang kaki lima dan kaum marginal lainnya. Apakah mereka diuntungkan dengan kenaikan BBM? sudah jelas mereka sangat dirugikan, sebab dengan harga BBM dengan standar harga Internasional, tetapi tidak diikuti dengan pendapatan Internasional, tentu akan mengakibatkan ketimpangan sosial semakin melebar. Sehingga kalau kenaikan BBM ini di biarkan berjalan tanpa memperhatikan masyarakat kecil, kemungkinan besar masyarakat marginal di Indonesia semakin bertambah memprihatinkan kondisi masyarakat tersebut.

Masyarakat Istana sudah semestinya melihat wajah para tukang becak, gelandangan, kaum buruh dan kaum marginal lainnya, sebelum menaikkan harga BBM. Mengingat mereka tertawa hanya hiasan di bibir belaka, tetapi sebetulnya dalam hati mereka ada pemberontakan terhadap lingkaran Istana, apabila Istana berlanjut membuat kebijakan sepihak. Karena mereka merasa, bahwa ketidak-adilan telah merajalela, mereka tahu dan tidak tuli, jangan di anggap diam mereka adalah sebuah kebodohan, tetapi diam mereka menyulut sebuah makna perubahan disaat mereka sudah tidak tahan dengan wajah Istana yang penuh dengan kebohongan. Maka istilah revolusi sama sekali tidak menutup kemungkinan, kalau ketidak-adilan terus berlanjut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keberadaan BBM sudah menjadi bola liar tanpa tuan. Nah! inilah merupakan salah satu tanggung jawab Istana dalam mengambil bola liar tersebut, agar kenaikan BBM tidak membebani masyarakat kecil. Karena disaat kenaikan BBM tanpa di imbangi pendapatan yang seimbang, kemungkinan besar ekonomi masyarakat kecil akan semakin terpuruk. Ingatlah! kerusakan ekonomi masyarakat, berarti sama dengan kerusakan sebuah bangsa.

Melihat dari tulisan diatas, kalau Istana tidak mampu mengelola kenaikan BBM dengan baik, kemungkinan besar kekacauan ekonomi masyarakat semakin terpuruk. Bahkan istilah yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin semakin terasa dalam kehidupan. Inilah gambaran disaat bola liar BBM tidak mampu dikelola Istana dengan tepat. Sebab, apabila Istana tidak mampu mengelola bola liar dengan tepat, berarti kenaikan BBM sama dengan program bunuh diri pemerintah dengan "menampar wajah Istana" di karenakan kegagalan program tersebut. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)................... ....

Astaghfirullah, Politik BBM Menuju PilPres 2014




BBM merupakan permainan tidak sekedar berbentuk ekonomi, tetapi BBM sangat berpengaruh dalam mendulang suara PilPres di tahun 2014 nanti, Sehingga bermain dalam pusaran politik BBM mengandung unsur antara jatuh atau malah tinggi dengan dukungan masyarakat luas dikarenakan politik BBM yang sangat manjur dalam menggunakan kepentingan sebuah politis. Nah! saat ini rezim SBY dihadapkan antara menaikkan BBM atau tetap dengan harga semula? Ingat kenaikan BBM tidak selamanya merugikan sebuah politis. Mengingat pada pemilu 2009 SBY kembali terpilih sebagai presiden dikarenakan mampu mengolah politik BBM dengan cerdas dan tepat.

Kecerdasan SBY dan Konco-konconya mampu memberikan permainan politis dengan mencitrakan diri sebagai pengawal masyarakat kecil dari ketertindasan, Bahkan SBY tak Tanggung-tanggung mencitrakan, bahwa subsidi BBM salah sasaran. Inilah kampanye indah yang dimainkan rezim SBY dalam mengelola sebuah politis BBM dengan cerdas. Nah! ternyata di tahun 2009 SBY tetap menang dalam pemilihan presiden hanya dalam satu putaran (sungguh luar biasa).

Kenaikan BBM sudah menjadi pembicaraan hangat bagi para pejabat negara. Bahkan kampanye salah subsidi sudah mulai di gerakkan dalam mengambil pencitraan pemerintah, untuk menekan para politisi yang melawan kebijakan kenaikan BBM. Sehingga genderang oposisi pro kenaikan BBM mulai di minimalisir dengan cara kampanye Besar-besaran, bahwa subsidi BBM hanya dinikmati para pemilik motor dan mobil, padahal BBM sudah menjadi bahan pokok dalam kehidupan masyarakat, tentu kalau BBM naik sudah dipastikan akan memicu kenaikan barang pokok lainnya.

Genderang politik BBM sangat menentukan langkah kemenangan PilPres 2014. Sehingga kalau rezim SBY tidak mampu mencitrakan diri dan membangun sebuah opini. Bahwa subsidi BBM salah sasaran, kemungkinan besar gelombang aksi menentang kenaikan BBM akan sangat besar dan berpengaruh kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang. Inilah faktor yang menjadi bahasan ulasan tentang kenaikan BBM tidak sekedar masalah ekonomi masyarakat, tetapi lebih jauh lagi masalah politik yang sangat rawan konflik sosial.

Mengolah politik BBM kalau tidak cerdas dapat mengakibatkan sebuah tragedi berdarah, seperti era 65, 98 tak lepas dari kegagalan mengelola kenaikan BBM, sehingga memicu kenaikan Harga-harga lain. Nah! disaat ekonomi masyarakat lemah, maka sangat rentan konflik berdarah. Berangkat dari situlah rezim SBY harus pandai mengelola politik BBM, agar tidak menjadi bola liar politik yang sangat membahayakan sebuah bentuk konflik sosial.

Kalau melihat dari kesuksessan SBY dan JK saat menaikkan BBM pada waktu itu tak lepas dari pendekatan yang sangat cantik, bagaimana tidak? pada saat BBM naik melambung tinggi, pemerintah mencanangkan program BLT sebagai subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin, agar mampu memenuhi kebutuhan pokok. Sehingga kesejahteraan masyarakat diharapkan meningkat dan mampu menyeimbangkan kebutuhan masyarakat miskin antara pemasukan dan pengeluaran.

Lalu ada pertanyaan sederhana, bahwa pemerintah merasa negara mensubsidi masyarakat, tetapi kalau melihat sebuah permasalahan sesungguhnya. Apakah benar negara mensubsidi masyarakat atau malah masyarakat mensubsidi negara? pemerintah mengklaim bahwa negara telah memberikan subsidi kepada masyarakat dengan memberikan harga BBM super murah di banding harga pasar dunia. Sehingga disaat negara mencabut subsidi BBM, maka pemerintah mempunyai alasan, bahwa mencabut subsidi BBM dikarenakan telah terjadi pembengkakan anggaran APBN. Nah! dari situ harga BBM dinaikkan sebagai salah satu menutup pembengkakan APBN.

Lepas dari masalah subsidi mensubsidi, bahwa masyarakat telah membayar pajak kepada pemerintah. Nah! kalau pajak dan alam nusantara Indonesia di kelola dengan tepat, kemungkinan besar kesejahteraan masyarakat akan tercapai tanpa menaikkan harga BBM. Inilah kewajiban pemerintah sebagai pengelola negara dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat, bukan malah uang pajak dan alam nusantara Indonesia di korup para oknum secara berjama'ah. Sungguh tragis nasib bangsa kalau penyimpangan pajak diwariskan dari generasi kegenerasi..

Nah! uraian diatas dapat menjadi sebuah indikasi, bahwa kenaikan BBM sebagai salah satu proses menuju Pilpres 2014, apabila rezim SBY berhasil menaikkan taraf hidup masyarakat dengan menaikkan harga BBM dan mengalihkan subsidi BBM dengan program tepat sasaran, tentu keberhasilan rezim SBY akan berlangsung hingga 2014 mendatang, namun kalau mengelola kenaikan harga BBM mengalami kegagalan, karena di sebabkan malah masyarakat semakin menderita, berarti rezim SBY akan tumbang dalam PilPres 2014 nanti. Mari kita tunggu politik BBM menuju Pilpres 2014, siapa pemenang dan siapa yang tumbang? Dan Allah maha pemurah lagi maha penyayang.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ...

Mengungkap Misteri Kenaikan BBM di Nusantara Indonesia


Maha guru besar Ibn Khaldun pernah menulis sebuah gagasan cerdas, bahwa kehancuran sebuah negara disebabkan antara pengeluaran dan pemasukan mulai tak berimbang, karena kemewahan para pejabat negara sudah menjadi penyakit negara, sedangkan penghasilan negara sangat menipis dan tidak mampu menutup kebutuhan para pejabat. Nah! kalau keadaan ini sudah berlangsung secara terus menerus, maka pemerintah akan mencari solusi dengan menaikkan berbagai sumber pajak, bahkan pemerintah memberikan aturan pajak baru terhadap masyarakat, padahal masyarakat punya daya beli rendah, tetapi masyarakat dipaksa membeli dengan harga tinggi, seperti kenaikan BBM yang sudah menjadi diskusi para pejabat negara saat ini, tentu kenaikan tersebut akan memicu kenaikan barang yang lain.

Kemewahan pejabat negara sungguh telah mengakibakan kerusakan sebuah bangsa. Mengingat kemewahan pejabat diduga hasil dari tindakan tidak halal. Nah! kalau itu sudah mewabah dalam kehidupan para pejabat bangsa Indonesia. Maka bangsa Indonesia sedang mengalami masa tua, apabila itu berlanjut secara terus menerus dari generasi kegenerasi, maka kemungkinan besar keutuhan bangsa Indonesia sulit dipertahankan. Karena bangsa demikian telah mengalami penyakit kronis yang tidak dapat di sembuhkan, kecuali ada pembaharuan dan pola pandang baru menentang segala hasil kemewahan para pejabat yang diperoleh dari cara haram.

Kenaikan BBM sangat membahayakan ekonomi bangsa Indonesia, mengingat masyarakat kecil punya daya beli sangat rendah, tetapi kalau pemerintah nekad menaikkan harga BBM, tentu ini akan menjadi gejolak sosial, apalagi masyarakat Indonesia dihadapkan dengan kondisi para pejabat yang sudah terkena penyakit korupsi secara berjama'ah, Nah! dari kejadian ini akan memicu ketidak-percayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin melebar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kalau ketidak-percayaan sudah terjadi dalam kehidupan masyarakat secara luas, kemungkinan besar masyarakat akan menolak dengan jalan tidak sekedar diam, tetapi aksi akan menjadi jalan akhir masyarakat terhadap pemerintah yang sudah mengalami masa tua.

Bangsa Indonesia memang masih terlihat muda dibanding bangsa yang sudah berdiri lama. karena umur bangsa Indonesia belum mencapai seratus tahun, tetapi karakter para pejabat negara dengan pro kemewahan dan melakukan berbagai tindak tidak terpuji. Inilah pembuat akibat bangsa Indonesia sedang mengalami masa tua dan berpenyakitan. Kalau ini terus mewabah dalam kehidupan para pejabat, kemungkinan kerusakan bangsa Indonesia akan terlihat sedikit demi sedikit, namun akhirnya penyakit tersebut membawa dampak kehancuran sebuah bangsa, sebab tidak ada sebuah bangsa abadi di alam semesta, semua punya umur dan mengalami masa kehancuran dan kerusakan.

Melihat kondisi bangsa Indonesia semakin semrawut disebabkan penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme telah mengakibatkan kerusakan ekonomi bangsa Indonesia, karena uang negara yang sudah semestinya diperuntukkan kepentingan masyarakat kecil, tetapi ternyata hanya dinikmati segelintir golongan pengelola negara. Nah! inilah penyebab utama kerusakan sebuah bangsa sejak zaman dahulu kala sampai saat ini.

Selain tindak korupsi ada yang lebih berbahaya dari tindakan tersebut. Nah! yang paling membahayakan adalah dampak dari sebuah tindak korupsi, sebab tindak korupsi inilah yang akan menjadi pemicu hal baru. karena disaat tindak korupsi melanda dalam kehidupan masyarakat, maka disitu ada letak ketidak-percayaan masyarakat terhadap pemerintah, kalau krisis kepercayaan itu terus berlanjut dalam kehidupan masyarakat, tidak menutup kemungkinan gaung revolusi akan berkumandang diseluruh nusantara Indonesia.

Keberadaan ekonomi sangat urgen bagi keberlangsungan sebuah bangsa. Bahkan hidup dan mati sebuah negara tak lepas dari kondisi ekonomi, kalau ekonomi sebuah negara baik, maka negara tersebut sedang mengalami masa kejayaan, tetapi disaat ekonomi memburuk berarti pertanda kerusakan sebuah bangsa sudah dekat dan tinggal menunggu hitungan waktu atas kehancuran sebuah bangsa.

Kenaikan BBM tak lepas dari sekedar laju kenaikan dalam kisaran tingkat Internasional, tetapi kenaikan BBM juga disebabkan tindak korupsi dan kemewahan sudah merajalela dalam kehidupan para oknum pejabat. Nah! inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah sebelum mengambil langkah menaikkan harga BBM, sebab dampak kenaikan BBM tidak hanya sebatas permasalahan ekonomi, tetapi akan memicu permasalahan politik dan menjadi sebuah genderang aksi penentangan lewat berbagai media, gerakan massa maupun bentuk lainnya dan akan terus menjadi bola panas politik tanpa ujung, apabila pemerintah Benar-benar melakukan sebuah tindak menaikkan harga BBM tanpa dibarengi solusi dalam mengambil langkah yang tepat. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)................... ....

Waspada, Kenaikan BBM Memicu Konflik Sosial



Kenaikan BBM mulai menjadi diskusi hangat bagi para pejabat negara. Mengingat kenaikan BBM sangat berpengaruh dengan bertambahnya kemiskinan masyarakat Indonesia. Karena itu perlu ada sebuah rumusan yang cerdas dalam menyikapi sebuah permasalahan kenaikan BBM.

Dengan rencana kenaikan BBM dari pemerintah, tentu akan menambah beban masyarakat pada umumnya, apalagi BBM sudah menjadi bahan pokok. sehingga pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menyikapi kenaikan BBM dengan bijak.

Kenaikan BBM akan menambah kesulitan masyarakat bawah, sebab kenaikan BBM juga akan memicu dengan kenaikan harga lain, sungguh kebijakan menaikkan BBM merupakan langkah yang super sulit. Mengingat ketika harga BBM naik, tentu akan menjadi sumber pemicu kenaikan yang lain.

Lalu bagaimana pemerintah mengambil langkah mengatasi laju kenaikan barang selain BBM? Nah! inilah tanggung jawab pemerintah, apabila pemerintah berani menaikkan BBM, agar kedepan kenaikan BBM tidak memunculkan sumber konflik baru.

Kenaikan BBM tidak hanya menambah masalah kenaikan barang yang lain, tetapi di saat salah sasaran dalam menaikkan BBM di khawatirkan ada ketimpangan ekonomi antara masyarakat bawah dengan atas, sehingga gejolak masyarakat bawah menentang penguasa dapat terjadi akibat dari kenaikan BBM.

Memang memperihatinkan kenaikan BBM kalau tidak ada penyeimbang ekonomi Indonesia. Karena kenaikan BBM di duga akan memunculkan permasalahan baru, tidak sekedar masalah ekonomi, tetapi menuju sebuah gejolak sosial dalam menentang kebijakan sang penguasa.

Sejarah kenaikan BBM tak lepas dari aksi berbagai elemen anak bangsa, baik dari mahasiswa, ormas. LSM maupun yang lain dalam menentang kebijakan kenaikan BBM. Karena di anggap kenaikan BBM akan menyengsarakan masyarakat kecil.

Nah! kalau sudah dari permasalahan ekonomi menuju konflik sosial, tentu negara dalam keadaan gawat. Inilah gambaran yang harus menjadi perhatian para penguasa sebelum mengambil kebijakan kenaikan BBM. Bahkan ada alasan subsidi BBM hanya di nikmati golongan yang punya kendaraan motor dan mobil, tetapi yang perlu menjadi catatan, bahwa BBM sudah menjadi bahan pokok masyarakat bangsa Indonesia. Sehingga kalau BBM naik harus ada kebijakan yang arif dari pemerintah dalam menjamin keberlangsungan masyarakat bawah, akibat dari kenaikan harga BBM, agar masyarakat bawah tidak terkena dampak buruk atas kenaikan BBM.

Lalu bagaimana pemerintah mengatasi dampak buruk kenaikan BBM bagi masyarakat bawah? Nah! tentu dengan cara ada jaminan sosial atau dengan bentuk program lain, agar masyarakat bawah tidak mengalami dampak buruk atas kenaikan harga BBM tersebut, tetapi kalau program pemerintah gagal di dalam menanggulangi dampak buruk BBM, maka kemungkinan besar kemiskinan akan bertambah lebih luas, akibat dari kenaikan harga BBM. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ...

Miris! FPI Vs Preman Kalteng



Sungguh tragis nasib kebebasan berorganisasi di Indonesia, sejak muncul aksi sejumlah oknum preman di Kalteng dalam melakukan sebuah penolakan dengan membawa berbagai senjata tajam, mandau, tombak dan berbagai senjata lainnya, dengan peristiwa tersebut telah menciderai kerukunan antar sesama anak bangsa.

Aksi para preman semakin Terang-terangan di berbagai daerah maupun kota. Bahkan ada dugaan aksi premanisme di kalteng saat mengusir FPI telah melibatkan sejumlah pejabat di Kalteng. Sungguh peristiwa ini sangat mengerikan di era kebebasan dalam berorganisasi, apalagi pada saat itu para petinggi FPI berencana mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi ternyata malah di hadang sejumlah preman dengan persenjataan lengkap.

Dengan peristiwa sejumlah preman menghadang FPI telah mengakibatkan citra buruk bangsa Indonesia dalam mengemban amanah sebagai negara demokrasi terbesar di tingkat lokal maupun Internasional, apalagi kalau peristiwa pengusiran organisasi ini terus mewabah menjadi penyakit kanker di negeri Indonesia, tentu sangat meresahkan keharmonisan bangsa di tengah-tengah keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keberagaman bangsa Indonesia sudah tertuang dalam falsafah "Bhinneka Tunggal Ika", sudah seharusnya menjadi acuan anak bangsa dalam menghadapi segala perbedaan. Sehingga tidak ada bahasa premanisme dalam menolak keberadaan suku, agama, golongan dan berbagai perbedaan lain, agar kedepan tidak ada Cara-cara melegalkan bentuk kekerasan dengan mengatasnamakan simbol tertentu, seperti peristiwa di Kalteng dengan mengatasnamakan masyarakat Dayak, padahal tidak semua masyarakat Dayak menolak kedatangan FPI, tetapi melihat dari cara penolakan yang sangat mengerikan di duga para premanlah yang melakukan aksi penolakan FPI di Kalteng.

Dugaan lebih jauh lagi dalam pengusiran petinggi FPI di Kalteng. ternyata tidak hanya sebatas mengusir FPI di Kalteng, tetapi ada dugaan aksi preman menentang FPI saat menghadiri Maulid Nabi mengarah sebuah rencana pembunuhan. Mengingat dalam pengusiran tersebut di duga ada sejumlah preman membawa berbagai senjata tajam, mandau, tombak dan berbagai senjata lainnya.

Dengan peristiwa FPI menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW dan terjadi pengusiran di bumi Kalteng merupakan salah satu bentuk pelanggaran kebebasan berorganisasi, apalagi ada motif percobaan pembunuhan. sehingga dengan peristiwa tersebut harus sesegera mungkin di usut secara gamblang, agar tidak terjadi pengusiran maupun percobaan pembunuhan oleh para preman dalam mengambil langkah sepihak.

Nah! dari tulisan di atas semoga bangsa Indonesia terbebas dari penyakit kebencian terhadap kelompok tertentu, agar kedepan bangsa Indonesia terjadi sebuah kerukunan dalam kehidupan masyarakat, dan tentu menghargai sebuah perbedaan dengan arif dan bijaksana, agar tidak terjadi premanisme dalam mengambil langkah perbedaan. Mengingat bangsa Indonesia mencakup keberagaman suku, agama, dan golongan. Dan Allah maha pemurah lagi maha penyayang.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ........ ..

Media "Peliharaan Demokrat Yang Sulit di Kontrol".




Media sebagian besar di kuasai para penguasa dan para hartawan, tetapi dalam perjalanan media tidak semua pemberitaan sesuai dengan harapan mereka yang menjaga dan memelihara keberadaan media. Mengingat media juga punya kepentingan selain dari para donoratur maupun kepentingan para penguasa. Sehingga terkadang media susah di kontrol para pemegang tampuk kekuasaan, malah yang terjadi media mengebiri keberadaan para penguasa negeri tersebut.

Sungguh ironis media di pelihara sang penguasa, padahal media seharusnya independen dalam memberitakan sebuah berita, sehingga menghasilkan berita yang berimbang dan objektif dalam pembirataan, tetapi yang paling unik, ternyata tidak selamanya media dapat di kontrol sesuai dengan kepentingan penguasa dan hartawan. Nah! dari sinilah media terlihat liar dan sulit di kontrol para pemegang tampuk kekuasaan, sehingga untuk mensiasati kondisi tersebut, maka Undang-undang di buat para penguasa dengan tujuan mengontrol berbagai media, agar sesuai dengan kepentingan pemegang tampuk kekuasaan.

Nah! Saat ini pemegang tampuk kekuasaan adalah partai demokrat, sehingga keberlangsungan media sebagian besar di pelihara Demokrat, tentu tidak lain dan tidak bukan semua pemberitaan demi kepentingan para pemegang tampuk kekuasaan, tetapi dalam perjalanan media dalam pemberitaan tidak semua dapat di kontrol. Bahkan nyaris ada sebagian media malah menyerang Demokrat sebagai pemegang tampuk kekuasaan,

Peristiwa di atas dapat di ibaratkan, bahwa Demokrat sedang memelihara kucing, tetapi kucing yang di pelihara malah menggigit sang pemelihara. Ketika kondisi itu terjadi, maka sang pemelihara akan memberikan sangsi atau menertibkan kondisi dengan cara membuatkan kandang kucing, agar tidak menggigit lagi sang pemelihara kucing tersebut. Nah! disitulah tidak selamanya media yang di pelihara para penguasa taat kepada perintah sang juragan. Namun di saat sang peliharaan mengalami kondisi liar dan brutal, maka segala sangsi siap menjerat hewan peliharaan sang juragan.

Kalau berbicara mengenai peran media dalam menghadapi masa sulit partai Demokrat saat ini, tentu masih sangat efektif dan menguntungkan partai Demokrat, bagaimana tidak? di saat masyarakat ingin melihat permasalahan kasus suap wisma Atlet SEA Games. Mengingat kasus tersebut melibatkan para petinggi Demokrat, tetapi dengan cepat media mengalihkan isu kepermasalahan FPI di Kalteng. Sehingga sejenak masyarakat membicarakan FPI saat di usir dari tanah Kalteng. Inilah bentuk prestasi positif media terhadap Demokrat, sehingga walaupun media agak sulit di kontrol, tetapi paling tidak media dapat memberikan keuntungan yang berharga bagi partai Demokrat, agar masyarakat terpecah dengan pembirataan konflik FPI saat di usir di Kalteng.

Keberadaan media memang sangat urgen bagi kursi kekuasaan, apalagi media dapat memberikan pencitraan positif terhadap pemegang tampuk kekuasaan, sehingga keberadaan media tentu di pelihara Demokrat sebagai alat pengalihan isu, walaupun terkadang media sulit dikendalikan, tetapi paling tidak media dapat menggiring opini masyarakat di saat Demokrat menghadapi permasalahan pelik dalam tubuh partai tersebut.

Media merupakan peliharaan Demokrat yang sulit di kontrol, sehingga terkadang sang pemelihara juga jengah melihat kelakuan media, walaupun media terkadang juga menguntungkan partai Demokrat, tetapi memang memelihara hewan atau apapun itu bentuknya tak lepas dari untung dan rugi. Nah! kalau begitu Demokrat memelihara media menghasilkan keuntungan atau kerugian? Kalau Demokrat lagi tertawa, berarti dia sedang mengalami keuntungan, tetapi kalau di saat Demokrat sedang menangis, berarti dia sedang mengalami kebangkrutan. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... .........

Miris, Gaji Guru Honorer di Bawah 100 ribu



Sungguh miris melihat nasib pahlawan tanpa jasa di negeri kaya raya Indonesia, bahwa dari sebagian guru honorer ada yang hanya di gaji di bawah seratus ribu rupiah, padahal sebuah kemajuan bangsa tak lepas dari genggaman tangan para guru Indonesia. Namun mereka tidak mendapatkan imbalan yang layak, minimal untuk keperluan kehidupan Sehari-hari. Nah! disinilah yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah sebagai pengelola negara.

Kesejahteraan bagi seluruh pahlawan tanpa tanda jasa sudah semestinya menjadi perhatian para penguasa di republik Indonesia saat ini, tetapi fakta dilapangan masih banyak guru honorer yang jauh dari hidup layak. Sungguh ini merupakan peristiwa memilukan di negeri "Gemah ripah loh jinawi".

Keberadaan guru honorer harus menjadi perhatian khusus para pemegang tampuk kekuasaan, agar kesejahteraan beliau secepat mungkin di perhatikan. Karena, apabila ini terus berlanjut dari generasi kegenerasi, maka kemungkinan besar mutu pendidikan Indonesia juga akan mengalami tertinggal di banding bangsa di kawasan ASEAN lainnya.

Memberikan kemakmuran kepada seluruh guru di Indonesia sudah menjadi kewajiban para pemegang tampuk kekuasaan. Mengingat mereka sebagai pengelola negara. Sehingga apabila mereka gagal memberikan hidup layak kepada para guru honorer, berarti salah kelola telah terjadi ditubuh bangsa Indonesia. Inilah sebuah catatan agung, agar para penguasa negeri membenahi permasalahan kehidupan para guru honorer di republik Indonesia.

Gaji di bawah 100 ribu perbulan merupakan bentuk kegagalan para pengelola negara, Khususnya para pengelola pendidikan dalam memberikan kesejahteraan bagi guru di seluruh nusantara Indonesia. Semua harus di benahi sebelum muncul masalah baru yang lebih jauh lagi tidak sekedar masalah gaji. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ........ .

Dukung Iran Vs Barat



Iran semakin berani dan tegas dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa barat. Sehingga Iran menghentikan aliran minyak ke Inggris dan Perancis. Bahkan Iran mengancam akan menghentikan penjualan minyak keseluruh bangsa Uni Eropa, apabila bangsa tersebut tetap menjalankan kebijakan bermusuhan.

Sungguh ini merupakan pertarungan yang penuh mendebarkan dunia. Sebab, apabila Iran Benar-benar terjadi perang terbuka melawan bangsa Uni Eropa, Amerika, Israel dan sekutunya, tentu akan menghasilkan perang di ambang nuklir. Mengingat perang Iran Vs Barat Sama-sama mempunyai senjata hulu ledak nuklir.

Dukungan Iran semakin meluas di berbagai belahan bumi dalam menghadapi bangsa barat. Mengingat Iran mempunyai nama baik dalam menjalin sebuah hubungan dengan Negara-negara di dunia, kecuali bangsa Uni Eropa, Amerika, Israel dan sekutunya. Sehingga perang Iran dapat mengakibatkan belahan bumi mengalami krisis kemanusiaan.

Iran Vs Barat dapat memicu perang terbuka dengan istilah perang dunia ketiga. Nah! apabila ini terjadi dalam perang Iran Vs barat, sungguh ini merupakan salah satu catatan buram sejarah dalam kehidupan manusia di alam semesta. Mengingat perang dunia ketiga akan menjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang sungguh luar biasa.

Perang Iran Vs Barat dapat menjadi pengingat setiap insan manusia di belahan bumi. Bahwa perang sangat membahayakan bagi keberlangsungan regenerasi spesies manusia, Karena perang segala kekuatan senjata akan di kerahkan dalam melakukan penyerangan di setiap titik antara kematian maupun kehidupan. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... .........

Alhamdulillah, Indonesia Negara Paling Bahagia di Dunia



Bangsa Indonesia diterpa berbagai badai mulai dari masalah perekonomian, perang, konflik dan bencana alam, ternyata tidak membuat masyarakat kehilangan kebahagiaannya. Sungguh ini berita yang sangat menggembirakan buat anak bangsa, Karena selama ini ada anggapan, bahwa hidup di Indonesia jauh dari kebahagiaan.

Melihat permasalahan bangsa Indonesia saat ini, bahkan begitu rumit untuk dipahami secara nalar dan psikis, sebab begitu banyak kemiskinan dalam kehidupan masyarakat, putus sekolah, konflik SARA, namun masyarakat bangsa Indonesia tetap bisa tersenyum bahagia dengan berbagai kondisi negatif tersebut, tentu ini kabar yang sangat menggembirakan dan pertanda, bahwa masyarakat bangsa Indonesia begitu kuat menghadapi segala ujian hidup. Inilah gambaran kecil tentang masyarakat Indonesia dalam kondisi apapun terus dapat menghibur diri, sehingga senyum bahagia tetap hadir di tengah-tengah carut marut konflik kehidupan.

Dengan melihat masyarakat Indonesia yang masih tetap dalam kondisi bahagia, tentu ini merupakan nilai positif, bahwa masyarakat Indonesia tahan uji dalam menghadapai segala macam persoalan. Sehingga kedepan masyarakat Indonesia akan mampu bangkit secara Perlahan-lahan dari badai permasalahan tentang kehidupan, Syukur-syukur cepat bangkit sebagai bangsa yang kuat dan di segani di dunia. Inilah harapan besar anak bangsa Indonesia dalam menatap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sungguh keberuntungan dapat hidup di negeri Indonesia dengan "gemah ripah loh jinawi". Sehingga dengan kekayaan alam bangsa Indonesia, masyarakat tetap dapat tersenyum bahagia, walau badai menerpa begitu kencang ketubuh bangsa Indonesia. Namun semua dapat di hadapi dengan senyum bahagia dan keikhlasan dalam menghadapi segala cobaan.

Rasa Syukur merupakan bahasa penyempurna kebahagiaan. Karena syukur merupakan bentuk kepasrahan, bahwa segala ujian dan cobaan yang datang merupakan rahasia Ilahi yang perlu kita syukuri. Inilah salah satu konsep masyarakat bangsa Indonesia dalam menempuh hidup bahagia sejati, walau badai terus menghadang keberadaan masyarakat secara luas, tetapi masyakat bangsa Indonesia tetap masih bisa tersenyum bahagia sampai saat ini. Dan Allah maha pemurah lagi maha penyayang.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ........

Inilah Dampak Buruk Pengusiran FPI di Kalteng


Kebebasan berorganisasi di lindungi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi dengan melihat kasus pengusiran FPI di Kalteng, tentu akan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Mengingat pengusiran tersebut sangat bertentangan dengan Nilai-nilai falsafah "Bhinneka Tunggal Ika". Bahwa bangsa Indonesia melindungi setiap organisasi legal yang ada di Indonesia.

Bangsa Indonesia penuh dengan keberagaman, baik suku, agama, golongan dan juga corak pandang masyarakat tentang sebuah kehidupan. Sehingga seluruh masyarakat bangsa Indonesia berhak hidup dan bebas berorganisasi sesuai dengan keyakinan Masing-masing anak bangsa.

Pengusiran FPI di bumi Kalteng sangat membahayakan bagi kerukunan di tubuh bangsa Indonesia, baik membahayakan kerukunan masalah suku, agama dan golongan. Peristiwa tersebut merupakan salah satu catatan buram bangsa Indonesia dalam mengemban kebebasan berorganisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan sebagian ada dugaan pengusiran FPI di Kalteng ada motif rencana pembunuhan. Karena di saat pengusiran ada sebagian oknum yang membawa senjata tajam, mandau dan senjata lainnya.

Peristiwa pengusiran FPI di Kalteng simbol kematian berorganisasi di Indonesia, sebab pengusiran tersebut sudah jelas melanggar hukum dan Nilai-nilai kemanusiaan, tentu ini sangat membahayakan bagi kebebasan berorganisasi di Indonesia. Mengingat kejadian tragedi Kalteng akan menjadi contoh: sebagian masyarakat disaat tidak menyukai sebuah organisasi tertentu, maka dia akan melakukan bentuk pengusiran dan percobaan pembunuhan, sungguh peristiwa tersebut sangat bertentangan dengan keberagaman dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.

Kalau penguasa membiarkan masalah pengusiran FPI di Kalteng tanpa proses hukum, kemungkinan kedepan akan ada pengusiran terhadap kelompok tertentu yang tidak di sukai, tentu semua itu akibat pembiaran penguasa terhadap aksi pengusiran di kalteng. Bahkan apalagi kalau penguasa daerah maupun pusat terindikasi menjadi dalang sebuah pengusiran FPI di Kalteng, tentu ini sangat membahayakan bagi kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kejadian tragedi Kalteng jangan sampai terulang lagi, sebab apabila terjadi pengusiran lagi dalam kehidupan masyarakat, tentu kedepan sangat membahayakan pecahnya perang sipil antara ormas yang di usir dengan si pengusir, sehingga sebelum terjadi tragedi lainnya, maka hukum harus bertindak tegas terhadap oknum yang melanggar hukum. Inilah salah satu jalan menyelematkan bangsa dari tindakan para oknum dalam melakukan pengusiran maupun percobaan pembunuhan terhadap organisasi yang tidak di sukai. Karena, apabila ada pembiaran berarti ini salah satu pertanda kerusakan hukum Benar-benar parah dan juga sebagai simbol kematian hukum di tubuh bangsa Indonesia.

Ingatlah kebencian bukan penyelesaian yang arif dan bijaksana, tetapi menegakkan hukum dan menindak oknum yang bersalah disetiap aksi yang membahayakan keutuhan bangsa Indonesia harus di laksanakan, tanpa memandang suku, agama, golongan, pejabat negara, pejabat daerah dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia di mata hukum adalah sama. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)................... ........

Demokrat, Berterima Kasihlah Kepada FPI



Beberapa tokoh demokrat semenjak hari kemarin mulai terguncang hebat dengan berbagai sorotan di berbagai bisnis media, Karena ada dugaan sebagian petinggi demokrat telah melakukan tindak kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Sehingga para petinggi demokrat dan para kadernya mengalami tekanan yang sangat hebat di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Mengingat demokrat partai penguasa yang sudah semestinya memberikan contoh: sebagai partai politik yang baik buat partai lain, tetapi para petinggi demokrat malah tertuduh melakukan penyimpangan Wisma Atlet SEA Games.

Keberadaan partai demokrat saat ini bisa tersenyum kecil, sebab bisnis media sudah berkurang membahas tindak kasus suap Wisma Atlet SEA Games, tetapi bisnis media telah mengarah menuju konfliks FPI saat kekalteng dan mendapatkan pengusiran, bahkan lebih jauh lagi mereka mendapatkan percobaan pembunuhan. Sehingga berbagai bisnis media mulai mengarahkan menuju konfliks FPI yang semakin memanas dalam tubuh bangsa Indonesia.

Berbicara masalah FPI tak lepas dari yang Pro dan Kontra. Sehingga wajar kalau ada konfliks FPI diberbagai bisnis media sangat menyorot keberadaan tersebut. Mengingat terkadang berita yang agak mengandung berbau sara sangat laris manis sebagai olah bahan bacaan di berbagai bisnis media. Inilah penyebab utama demokrat bisa bernafas agak leha sedikit. Karena bisnis media sudah beralih menuju konfliks FPI melawan petinggi Kalteng dan Konco-konconya.

Parahnya, konfliks FPI melebar mengarah menuju pertarungan dari yang pro dan kontra keberadaan FPI. Sehingga menghasilkan pertarungan bisnis media yang semakin menarik, untuk dibaca dan di ulas sesuai dengan daya dan pola pikir para pembaca. Bahkan terkadang para pembaca artikel maupun berita konfliks FPI, sebagian ada nalar yang terguncang, sehingga yang ada hanya sebatas kebencian, kemarahan dan kegundahan. Inilah penyakit dari hasil membaca bisnis media secara buta dan di cerna tanpa pertimbangan nalar terlebih dahulu.

Demokrat, berterima kasihlah kepada FPI dan kepada bisnis media. Karena konfliks FPI saat ini telah menjadi olah bisnis media yang sangat laris manis. Bahkan bisnis media telah menggiring berbagai opini masyarakat menuju perisitiwa yang sangat kontroversial. Apalagi konfliks FPI agak mengandung berbau sara, sehingga tekadang kalau para pembaca tidak menafsirkan secara tepat yang ada hanya sebatas kebencian, kemarahan dan kegundahan. Namun itulah realitas sebuah hubungan antar pembaca dan bisnis media yang sangat melengkapi satu sama lain, Apalagi bisnis media hadir tak lepas dari sebuah bentuk ekonomi dalam meraup sebuah keuntungan Sebesar-besarnya. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... .......

Inilah Sabda Buat Kaum Muslim


Rasulullah bersabda “Al Mu’min kaljasadi wahidi” orang beriman itu bagaikan satu tubuh, bila satu anggota tubuhnya disakiti maka anggota tubuh lainnyapun merasakan sakit”.

Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman. (Hadits riwayat Imam Muslim).

Semoga sabda Nabi Muhammad SAW dapat kita amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Amiens.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ......

Membedah Isu Pembubaran FPI Dengan Kaca Mata Soekarno dan Gus Dur

Soekarno merupakan Bapak Proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia, dia juga termasuk penggali Nilai-nilai keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga Soekarno layak sebagai suri tauladan anak bangsa dalam menyikapi berbagai permasalahan bangsa Indonesia saat ini.

Cara pandang paradigma pemikiran Soekarno dalam menggali sebuah perbedaan ditengah-tengah kehidupan masyarakat, telah menghasilkan istilah yang kita kenal dengan falsafah "Bhinneka Tunggal Ika". Nah! falsafah inilah yang menjadi acuan segenap tumpah darah masyarakat bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Menyikapi sebuah keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka istilah falsafah "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai wajah meretas segala perbedaan dengan cara arif dan bijaksana disaat menghadapi berbagai perbedaan dalam tubuh bangsa Indonesia.

Soekarno dimasa kepemimpinan beliau mampu mewujudkan persatuan sebuah bangsa dengan berbagai perbedaan, baik perbedaan suku, agama, dan golongan. Bahkan Soekarno mampu menghasilkan sebuah persatuan tiga idiologi besar dalam wadah bangsa Indonesia dengan istilah Nasakom, Nasionalis, Agamis dan Komunis. tetapi dalam kelanjutan kedepan Komunis dianggap tidak dapat hidup berdampingan dengan Agamis dan Nasionalis. Karena di anggap melakukan aksi kudeta terhadap idiologi bangsa Indonesia. Sehingga komunis ditiadakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Bhinneka Tunggal Ika" lahir dari proses menggali berbagai sebuah perbedaan menjadi satu kebersamaan melawan segala bentuk penyakit masyarakat, baik masalah korupsi, kolusi nepotisme, pencurian, perampokan, narkoba dan berbagai penyakit sosial lainnya. Sehingga falsafah " Bhinneka Tunggal Ika" sebagai acuan dalam mengemban tugas memberantas segala bentuk kedzaliman, baik yang dilakukan para pejabat negara, daerah dan berbagai elemen masyarakat Indonesia pada umumnya.

Sedangkan Gus Dur kita kenal sebagai tokoh yang menjunjung tinggi tenggang rasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan Gus Dur berani menentang kemapanan di tengah carut marut kebangsaan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap minoritas yang tertindas di kala itu. Sehingga keadilan disegala bidang harus segera tercipta sebagai pengejawantahan amanat Undang-undang 45, agar terjadi sebuah kesejahteraan disegala bidang kehidupan.

Sosok Soekarno dan Gus Dur merupakan suri tauladan anak bangsa dalam menyikapi sebuah perbedaan, agar terjadi paradigma dalam penyelesaian sebuah perbedaan secara santun, berani, tegas dan tanpa ragu dalam mengambil sikap. Inilah yang harus dicatat dalam jiwa masyarakat bangsa Indonesia, agar terjadi sebuah keseimbangan dalam menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan.

Kebencian dan dendam hanya menambah daftar panjang konfliks tak berkesudahan, tetapi hukum harus tetap berjalan tanpa memandang status sosial. Sehingga tercipta sebuah keadilan dan menghasilkan harga diri yang bermartabat, baik ditingkat lokal, nasional maupun Internasional.

Berangkat dari gagasan Soekarno dan Gus Dur dalam menjunjung tinggi falsafah "Bhinneka Tunggal Ika" dan Nilai-nilai kemanusiaan, sudah semestinya ormas dilindungi diseluruh NKRI tanpa terkecuali, tanpa melihat ormas dari suku, agama, dan golongan apapun, agar tercipta duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Gus Dur di masa kepemimpinan tidak ada niat sedikitpun membubarkan FPI. Bahkan Gus Dur menolak dengan tegas di saat ada usulan pembubaran kelompok Abu Bakar Ba' asyir yang di anggap sebagai teroris. Karena Gus Dur beranggapan, bahwa pembubaran Ormas bukan penyelesaian yang tepat, Karena boleh saja Ormas bubar di Indonesia, tetapi ajaran ormas yang di bubarkan tidak akan pernah padam dalam dada pengikut dan penganutnya.

Isu pembubaran FPI dengan melihat kaca mata paradigma Soekarno dan Gus Dur. Sudah jelas, bahwa beliau orang arif dan bijaksana dalam menyikapi segala bentuk perbedaan. Mengingat beliau tokoh besar dalam menjalankan falsafah "Bhinneka Tunggal Ika" dan menjunjung tinggi Nilai-nilai kemanusiaan, saling menghargai, tenggang rasa dan menghormati sesama anak bangsa. Sehingga menghasilkan paradigma pemikiran, bahwa pembubaran FPI bukan jalan yang tepat, Bahkan sebagai bentuk pelanggaran dari falsafah "Bhinneka Tunggal IKa" itu sendiri. Berangkat dari situlah sudah sepatutnya kita mengambil pelajaran dari cara pandang beliau dalam menyikapi sebuah perbedaan. Dan Allah maha pemurah lagi maha penyayang.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... .....

"Badai FPI Menerpa Nusantara Indonesia".




FPI merupakan salah satu ormas yang gencar dalam pemberitaan, apalagi FPI tengah dilanda konfliks dengan petinggi Kalteng dan Konco-konconya. Sehingga tidak heran beberapa hari ini di berbagai media mengulas masalah FPI sebagai salah satu korban pengusiran di Kalimantan tengah. Bahkan di duga ada percobaan pembunuhan terhadap petinggi FPI. Karena pada saat pengusir disinyalir ada yang membawa senjata tajam, mandau dan berbagai senjata lainnya dalam melakukan aksi pengusiran.

Keberadaan FPI mulai diperhitungkan diberbagai kalangan masyarakat, pejabat, buruh dan berbagai kalangan lainnya. Mengingat basis massa FPI sudah mengakar dan kuat sebagai ormas yang getol melawan berbagai bentuk penyakit ditengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini, baik masalah miras, pencurian, perampokan, korupsi, Kolusi, narkoba dan berbagai bentuk penyakit masyarakat lainnya.

Gerakan FPI dalam melakukan berbagai aksi di anggap sebagian masyarakat sebagai bentuk negatif, sehingga menghasilkan sebuah kegelisahan bagi mereka yang tidak setuju dengan Cara-cara yang di tempuh dalam aksi FPI. Karena menganggap aksi FPI terlalu keras dan mengarah kasar dalam melakukan sebuah aksi menentang segala penyakit masyarakat

Aksi FPI di berbagai kota dan daerah tak lepas dari berbagai kondisi penyakit masyarakat yang semakin tajam mengarah kerusakan moral. Sehingga menghasilkan sebuah generasi yang mengidap penyakit masyarakat yang sulit di cari obatnya. Sehingga wajar kerusakan bangsa Indonesia di sebabkan faktor kerusakan moral. Inilah yang memicu korupsi, kolusi dan nepotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan penyakit tersebut sudah menjadi kanker dalam tubuh para petinggi NKRI.

Penyakit masyarakat yang terus mewabah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bagai tsunami yang tidak dapat di bendung lagi. Sehingga penyakit semakin menular dari generasi kegenerasi dan terus menggerogoti dalam tubuh kehidupan masyarakat secara luas. Berangkat dari sinilah yang menjadi acuan berbagai aksi FPI dalam menyikapi berbagai penyakit masyarakat saat ini.

Ormas FPI dikenal sebagai salah satu kelompok dengan ketegasan, keberanian, dan tanpa ragu dalam mengambil sikap. Bahkan tanpa kompromi saat menghadapi berbagai penyakit masyarakat, sehingga wajar kalau FPI banyak pengkritik dan para penentang secara destruktif maupun buta dalam memberi gambaran sosok ormas FPI saat ini.

"Badai FPI menerpa nusantara Indonesia". Lalu kuatkah FPI bertahan di NKRI atau malah FPI akan tenggelam di telan bumi Nusantara Indonesia? waktulah yang akan menjawab. karena FPI tengah di uji seberapa kuat melawan arus penyakit masyarakat yang sudah mewabah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ......

Suka Menghina FPI, Tetapi Hina Diri Sendiri Tidak di Hiraukan




Judul diatas terinspirasi “Syi’ir Tanpo Waton” Gus Dur. Bahwa Gus Dur mengajarkan kepada anak bangsa tentang menyikapi perbedaan dengan arif dan bijaksana, agar terjadi sebuah perbedaan sebagai rahmat seluruh alam, tetapi ternyata sebuah perbedaan terkadang di artikan lain, sehingga menghasilkan paradigma yang jauh dari Nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan perbedaan telah dijadikan rasa benci terhadap kelompok tertentu. Inilah penyakit hati yang harus di obati dalam diri setiap insan manusia.

Gus Dur merupakan tokoh bangsa Indonesia dengan memegang teguh "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai falsafah cara pandang menyikapi sebuah perbedaan, Namun saat ini kita di hadapkan berbagai macam persoalan yang kita anggap negatif, tetapi kita lupa negatif yang kita miliki. Sehingga menghasilkan sebuah penyakit hati dengan menghina organisasi tertentu atau Individu tertentu, tanpa bercermin dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.

Kritik membangun sangat di butuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi menghina, menodai dan berbagai macam tindak destruktif sangat bertentangan dalam kehidupan masyarakat secara luas. Sehingga kedepan di perlukan sebuah instropeksi diri, apakah kita termasuk orang yang suka menghina? Kalau kita termasuk golongan tersebut, apakah kita lebih baik di banding kelompok yang kita hina? Nah! disinilah perlu sebuah cermin, agar kita tahu bahwa kita belum tentu lebih baik dari kelompok maupun individu yang kita hina.

Saat ini di tengah konfliks petinggi FPI menghadapi masalah penolakan di Kalimantan tengah, ada berbagai argumen muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat. sebagian ada yang masih sehat dalam berpikir tentang konfliks tersebut, tetapi ada sebagaian nalar orang yang sudah tidak berjalan. Sehingga menghasilkan sebuah komentar destruktif terhadap FPI, tanpa di dasari argumen konstruktif dalam menyikapi sebuah persoalan. Karena yang ada hanya sebatas kebencian dan dendam tentang keberadaan kelompok FPI. Bahkan muncul penghinaan terhadap lembaga FPI secara buta dan kasar.

Berangkat dari tulisan di atas muncul sebuah pertanyaan. Ketika mereka berani menghina FPI, apakah mereka lebih baik dari FPI? Nah! inilah pertanyaan sederhana yang dapat dijadikan koreksi dalam diri kita, agar kedepan kita dapat terhindar dari penyakit hati.

Ingatlah sepenggal “Syi’ir Tanpo Waton” Gus Dur. Seneng ngafirke marang liyane, Kafire dewe gak digatekke (senang mengkafirkan orang lain, kafir dalam diri sendiri tidak di hiraukan). Berarti suka menghina FPI, tetapi hina dalam diri sendiri tidak dihiraukan. Semoga Allah menerima taubat kami, Amiens..........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... .....

Kado Valentine Meledak, Izrael dan Iran Mulai Memanas




Kado Valentine meledak di kedutaan Besar Izrael di India dan Georgia, dan di sinyalir telah melukai empat orang. Peristiwa tersebut mengakibatkan hubungan Izrael dengan Iran mulai memanas. Bahkan Perdana Menteri Izrael Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran dan Hizbullah berada di balik penyerangan tersebut. tetapi pernyataan tersebut dibantah Menteri Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast. Bahwa dia mengatakan serangan itu dilakukan oleh Izrael sendiri sebagai bentuk perang urat syaraf terhadap Iran.

Boom meledak di kedutaan besar Izrael merupakan propaganda dalam mengarahkan dukungan bangsa dunia, agar mendukung penuh Izrael dan sekutunya melakukan agresi perang melawan Iran. Nah! Inilah propaganda baru yang dilancarkan Izrael dengan menuduh sembarangan, tentu dengan tujuan mendapatkan dukungan dari pihak Internasional dalam melakukan perang melawan Izrael dan Hizbullah.

Masyarakat dunia masih teringat segar tentang Amerika dan sekutunya di saat melakukan sebuah pelegalan perang melawan kelompok yang di anggap teroris, setelah gedung WTC meledak di Amerika serikat, maka dengan cepat peristiwa kehancuran WTC dijadikan momentum sebagai alasan dalam membuka pintu gerbang menuju perang atas nama perang melawan teroris.

Nah! kejadian boom Valentine di kedutaan Izrael, apakah akan dijadikan propaganda melakukan perang melawan Izrael dan Hizbullah? kalau melihat dari tuduhan perdana menteri Izrael ada indikisi sebagai bentuk propaganda pelegalan perang melawan gerakan Hizbullah dan Iran, agar bangsa di dunia simpatik atas tragedi ledakan boom di gedung kedutaan besar Izrael saat ini.

Peristiwa ledakan di kedubes Izrael disinyalir ada agenda besar yang terselubung dari Izrael dan sekutunya. Sehingga dengan cepat perdana menteri Izrael melakukan tuduhan terhadap bangsa Iran dan Hizbullah sebagai dalang di balik serangan ledakan boom tersebut.

Lepas dari siapa pelaku ledakan di kedutaan besar Izrael di India dan Georgia. Bahwa menghalalkan segala cara menuju agresi perang terhadap sebuah bangsa, tentu tidak di benarkan secara Hukum Internasional dan atas nama menjunjung tinggi Nilai-nilai kemanusiaan. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ....

Membela FPI Bagian dari Amanah "Bhinneka Tunggal Ika".




Falsafah "Bhinneka Tunggal Ika" mengajarkan anak bangsa menyikapi sebuah perbedaan dengan arif dan bijaksana, tanpa melihat suku, agama dan golongan. Inilah bahasa mujarab yang di bangun para pendiri bangsa dalam meletakkan fondasi kebangsaan, agar menjadi acuan segenap tumpah darah masyarakat yang hidup di negeri yang bernama bangsa Indonesia.

Menyimak, mengamati dan menghayati konfliks pengusiran petinggi FPI di Kalimantan tengah. Kalau dilihat dari sebuah bentuk kebebasan berorganisasi di NKRI, tentu peristiwa tersebut melanggar hukum yang berlaku di negeri bangsa Indonesia. Karena setiap organisasi massa memiliki hak untuk melakukan kegiatan dan membuka cabang di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali di Kalimantan tengah saat ini.

Pengusiran FPI di Kalteng dapat menjadi dampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat pengusiran tersebut akan menjadi contoh: segenap masyarakat di seluruh bangsa Indonesia, bahwa ketika sebagian masyarakat tidak menyukai kedatangan organisasi tertentu, padahal organisasi itu legal di Indonesia, maka dia akan melakukan sebuah gerakan aksi massa dengan menolak organisasi masuk kedaerah yang bersangkutan.

Membela FPI bagian dari amanah "Bhinneka Tunggal Ika". Karena FPI sebuah organisasi yang legal di Indonesia. Sehingga apabila ada sebagian masyarakat bangsa Indonesia dengan berani menolak dengan cara mengarah menuju tindak kekerasan atau tindak lainnya, padahal organisasi tersebut di lindungi oleh Undang-undang. Maka, berarti mereka telah melakukan sebuah bentuk pelanggaran hukum. Inilah yang perlu dicatat kembali di dalam setiap dada seluruh masyarakat NKRI, agar hukum tetap tegak di seluruh nusantara Indonesia.

Seluruh masyarakat bangsa Indonesia, tanpa terkecuali tidak boleh melakukan Kesewenang-wenangan dalam bentuk apapun, baik pengusiran, penyerangan, percobaan pembunuhan atau bentuk lainnya terhadap organisasi yang tidak di sukai. Karena bangsa Indonesia adalah negara hukum tanpa melihat suku, agama dan golongan dalam menjalankan roda hukum yang berlaku dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penolakan organisasi di NKRI sudah jelas menyalahi falsafah "Bhinneka Tunggal Ika". apalagi menolak dengan cara membawa senjata tajam, mandau dan membawa senjata lain yang dapat melukai seseorang, tentu itu perbuatan kriminal dan sangat menyalahi Undang-undang tentang kebebasan berorganisasi di seluruh nusantara Indonesia.

Kebencian terhadap organisasi tertentu jangan dijadikan alasan pembenaran dalam melakukan pelanggaran Undang-undang yang berlaku, sebab seberapa benci terhadap organisasi tertentu. Ketika menyalahi hukum yang berlaku di NKRI. Maka dia harus ditindak secara hukum, tanpa melihat dia seorang pejabat negara, pejabat daerah maupun masyarakat dalam profesi lainnya. Dan semoga Allah selalu mengampuni Dosa-dosa kami, Amiens.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ....

FPI Korban Politis Kursi Kekuasaan


Ketika ada sejumlah kegiatan FPI yang bertentangan dengan kepentingan para penguasa daerah maupun tingkat nasional. Maka dengan cepat para penguasa daerah maupun senayan menuduh FPI adalah biang kerok dari persoalan tersebut. Padahal kita harus lebih arif dalam menyikapi sebuah persoalan dengan jernih, agar terjadi sebuah keseimbangan antara fakta lapangan dengan sebuah data teoritis.

Kejadian di Kalimantan tengah yang melibatkan antara pemimpin daerah dengan Konco-konconya, saat berhadapan menolak kedatangan petinggi FPI di bumi Kalimantan, terlihat jelas siapa yang bermain politis disana, tidak lepas dari pemimpin daerah yang menggerakkan atas nama masyarakat Dayak Kalimantan, padahal tidak semua masyarakat Dayak anti FPI, tetapi seolah media di giring melakukan penghakiman terhadap FPI. Nah! dari situlah terlihat FPI sebagai korban ambisi penjaga kursi kekuasaan.

Sedangkan sikap Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas sangat membela tindakan yang mengatasnamakan masyarakat adat Dayak. Mengingat kearifan lokal harus dijaga. Itulah komentar sepihak dari ketua MPR yang seharusnya mengambil jalan tengah, tanpa menghakimi satu kelompok. Mengingat dia adalah wakil rakyat yang terhormat di gedung MPR yang di danai uang rakyat Indonesia.

Melihat dari dukungan ketua MPR dalam menyikapi kejadian pengusiran petinggi FPI di Kalimantan tengah, mereka sangat mendukung langkah yang di ambil sebagian masyarakat Kalimantan tengah saat mengusir petinggi FPI tanpa melihat dari sisi permasalahan secara tepat. Sehingga membuktikan kalau FPI korban politis para penguasa dalam mengambil sikap secara sepihak tanpa melihat akar permasalahan sesungguhnya.

Pernyataan ketua MPR dapat menimbulkan kecurigaan baru, bahwa pengusiran ketua FPI tidak hanya kepentingan penguasa daerah, namun senayan sudah mengagendakan lebih jauh lagi dalam menyikapi lembaga FPI tidak hanya sebatas di Kalimantan tengah. Nah! dari situlah terlihat unsur politis antara penguasa daerah dengan senayan sangat dekat dalam mengambil langkah menjadikan FPI sebagai korban politis di nusantara Indonesia.

FPI merupakan organisasi yang seolah di gantung dalam kehidupan para penguasa. Mengingat di saat FPI dibutuhkan pada saat kampanye atau bentuk kepentingan lainnya, maka FPI akan di dorong bergerilya melakukan berbagai aksi, agar sang penguasa mampu duduk di kursi empuk singgasana, tetapi di saat FPI tidak di butuhkan lagi dalam kursi kekuasaan, maka dengan cepat penguasa melakukan kritik total keberadaan FPI di Indonesia.

Ketika pemimpin daerah dan Konco-konconya menolak kedatangan petinggi FPI, seperti yang terjadi di Kalimantan tengah, tentu tak lepas dari unsur politis kekuasaan yang menjadi dasar permasalahan penolakan tersebut. Bahkan petinggi MPR ikut nimbrung masalah kedatangan FPI di Kalimantan tengah dan mendukung Cara-cara yang di tempuh dalam penolakan kedatangan FPI tersebut.

Seorang pemimpin MPR sudah berkewajiban melindungi masyarakat tanpa memandang suku, agama, golongan dan memandang yang lainnya, agar terjadi sebuah kontrol penguasa yang sehat dalam membaca situasi kondisi masyarakat bangsa Indonesia dan kita kenal dengan istilah "Bhineka Tunggal Ika".

Kejadian di atas juga dapat di asumsikan. Bahwa para penguasa politis mulai mencari kambing hitam dalam menyikapi sebuah permasalahan di negeri yang bernama Indonesia. Mengingat keserakahan dalam melakukan berbagai tindak korupsi, kolusi dan nepotisme sudah tidak dapat ditutup-tutupi. Maka dengan cepat mengambil inisiatif mencari kambing hitam di lain persoalan penyakit sang penguasa tersebut. Bahkan ironis FPI dijadikan salah satu cara Menutup-nutupi kesalahan para penguasa dengan melempar baju persolan, agar masyarakat mengutuk FPI dan melupakan kesalahan para penguasa di tubuh bangsa Indonesia. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ...

Hindarkan Perang Salib Melanda Bumi Kalimantan




Pertarungan politis di Kalimantan semakin memanas di saat masyarakat kalimantan tengah mengusir para petinggi FPI, sedangkan Kalimantan tengah kebetulan dipimpin putra daerah yang beragama non muslim. Sehingga ada kecurigaan dari sebagian masyarakat Islam. Bahwa gerakan menentang FPI di Kalimantan tengah ada agenda terselubung dari penguasa daerah tersebut.

Kita sering mendengar kalau politis itu dengan cara apapun akan di tempuh. Bahkan korban nyawa melayang juga akan di lakukan demi ambisi sebuah kekuasaan. Nah! dari situlah perlu menghindari sebuah tragedi Kalimantan berdarah jilid dua. Karena kita pernah diperlihatkan bagaimana kekejaman perang Kalimantan antara suku Dayak dengan Madura? Pada saat itu di Kalimantan begitu banyak korban nyawa tak berdosa berjatuhan dan bersimpah darah. Sehingga saat ini jangan sampai Islam di benturkan Kristen atau di benturkan dengan keyaqinan lain di bumi Kalimantan, agar perang atas nama suku, agama, golongan tidak terjadi di bumi Kalimantan saat ini.

Pengusiran petinggi FPI di bumi Kalimantan tengah tak lepas dari kepentingan politis para pemimpin daerah, tetapi yang dikorbankan masyarakat Islam dan masyarakat dayak sebagian besar para penghuni bumi Kalimantan, apabila kejadian yang berbau sara tidak dapat di bendung dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Kalimantan.

Cukuplah sudah tragedi Sampit, Sambas dan daerah lain di Kalimantan sebagai korban ambisi sang penguasa daerah dalam meluapkan emosi berkuasanya, sehingga kedepan bumi Kalimantan tercipta sebuah daerah yang jauh dari hingar bingar kepentingan politis berdarah, baik berupa agama, suku maupun golongan.

Kejadian pengusiran FPI di tanah Kalimantan merupakan politis ambisi sang pengasa daerah dalam membendung segala bentuk aktivitas yang di anggap jauh dari kepentingan beliau. Sehingga dengan mengerahkan atas nama masyarakat Kalimantan tengah yang kebetulan sebagian besar bersuku Dayak, untuk di kerahkan dalam melakukan berbagai manuver ambisi kepentingan politis kekuasaan sang penguasa daerah.

Menghormati suku, agama, golongan merupakan cermin dari Bhineka Tunggal Ika. Sedangkan menyerang kelompok tertentu dengan alasan apapun itu bentuknya, tentu tidak di benarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan tulisan kecil ini, saya mengajak sebuah perdamaian di bumi Kalimantan, untuk terus di perjuangkan jangan sampai perang atas nama suku berkembang menuju perang atas nama agama, apalagi yang kita kenal dengan sebutan perang salib, semua itu harus di hindarkan di bumi Kalimantan. Semoga Allah mendengar Do'a-do'a kami, Amiens.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ...

Gus Dur Sudah Wanti-wanti Masalah Golkar, Akhirnya Sepak Bola Jadi Korban

Masa kepemimpinan Gus Dur sudah Mewanti-wanti masalah Golkar. Bahwa Golkar harus segera di bubarkan pada waktu itu. Mengingat rezim Golkar masih kuat sebagai status quo dalam tubuh bangsa Indonesia, tetapi banyak kalangan tidak setuju dari kebijakan Gus Dur. Bahkan yang mengatakan diri sebagai garis reformasi, seperti Amien Rais dan Kawan-kawan malah berselingkuh dengan partai Golkar dalam menjatuhkan kebijakan Gus Dur. Nah! dari situ terjadilah Cikal-bakal dominasi Golkar kedepan tak terbantahkan lagi dalam masalah politis partai, pemerintahan, olah raga dan masih banyak lagi Bidang-bidang yang lain. Sehingga menghasilkan produk ulang para petinggi Golkar yang masih berkuasa dan melakukan kebijakan tak jauh dari para pendahulunya.

Permasalahan Gus Dur yang punya hajat membubarkan Golkar. Karena menganggap partai Golkar akan menjadi momok masa depan bangsa Indonesia, ternyata hari ini terlihat kerusakan yang di bawa Golkar dengan status quonya telah meranah tidak hanya sebatas masalah pemerintahan, tetapi sudah meranah olah raga sepak bola, padahal olah raga sepak bola sudah satu rasa dalam tubuh masyarakat bangsa Indonesia.

Intervensi Bakrie sebagai orang nomor satu Golkar dalam mengambil langkah politis di Indonesia telah membawa dampak negatif tidak hanya dalam sektor pemerintahan, tetapi parahnya sudah memasuki wilayah olah raga sepak bola, seperti yang di lakukan ketua umum golkar dengan segudang kemampuan politis membuat kekacauan sepak bola Indonesia. Sehingga menghasilkan terpecahnya liga Indonesia antara ISL dengan IPL.

Masyarakat pecinta sepak bola Indonesia dengan kebijakan Bakrie telah menghasilkan dua kubu besar antara pedukung ISL dengan IPL. Sehingga terlihat saling serang tidak hanya di tingkat para petinggi pengelola sepak bola Indonesia. Bahkan ironis sudah memasuki wilayah tingkat Grass Roots dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Bakrie orang terkaya seasia tenggara mampu mengubah tidak hanya sebatas sepak bola. Bahkan kekuatan Bakrie sangat dominan dalam tubuh bangsa Indonesia, sehingga Bakrie terus melakukan berbagai kebijakan dengan ekonomi yang saat ini di kuasai beliau. Karena siapa penguasa ekonomi, berarti dia mendekati sang penguasa sejati. Itulah Bakrie dengan kekuatan uang yang dimiliki beliau dalam mengubah cara pandang masyarakat dan pemerintahan Indonesia saat ini.

Kebijakan Bakrie sebagai ketua Golkar, sudah seharusnya membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia, tetapi kalau kebijakan Bakrie cenderung membawa kerusakan, seperti kebijakan Bakrie dalam mengambil politis bola di Indonesia, tentu saja akan membawa dampak negatif bagi kemajuan olah raga Indonesia. Karena akan di rundung persengketaan secara terus menerus antara ISL dengan IPL dalam laga sepak bola Indonesia.

Sebenarnya, sepak bola telah di kuasai sejak dahulu kala oleh para petinggi Golkar. Bahkan sampai saat ini PSSI mendongkrak kekuatan Bakrie dari barisan pengelola sepak bola terasa sulit di lakukan. Sehingga Djohar Arifin mulai melunak dengan mengambil keputusan ISL maupun IPL bisa di bawah naungan liga resmi Indonesia, asal dapat bersatu antara IPL dan ISL dalam wadah PSSI. Dan Allah maha pencipta segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ..