by: Khoirul Taqwim
Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh Magfiroh dan berkah, inilah bulan yang penuh ampunan bagi siapa yang mau mendekatkan diri pada sang maha penyayang, banyak umat muslim berlomba-lomba mencari rahmat di bulan ini, baik siang maupun malam adalah waktu untuk ibadah dan membersihkan jiwa-jiwa kotor dari keduniaan yang menyesatkan, sehingga perlombaan mencari ridha Allah mulai dari surau-surau kecil sampai keramaian megapolitan diwarnai para pelantun ayat-ayat suci dan sholawat nabi.
Dengan adanya bulan ramadhan saat ini merupakan jalan yang luar biasa dalam menggapai taubat yang sesungguhnya, inilah kesempatan terbaik bagi kita dalam menenangkan hati, agar dalam mengeja hidup lebih mengarah pada kebenaran sesuai firman dan sabda.
Di bulan ramadhan ini, dengan kerendahan hati yang tulus mengucapkan tasbih untuk sang maha pencipta yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita semua, berupa diri kita, lingkungan, dan seluruh alam yang saat ini ada, inilah suatu bentuk kebesaran dari Allah yang begitu besar memberikan karunia nikmat dalam diri kita.
Sedangkan puasa dalam bahasa Arab disebut Shaumu. Shaum, secara etimologi adalah devinisi dari menahan dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan bicara, menahan makan dan sebagainya. Adapun secara Terminologi Shaum mempunyai makna menahan diri dari segala sesuatu yang membukakan, satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat mendekatkan diri pada Allah SWT.
Indahnya bulan ramadhan ini merupakan suatu kenyataan yang penuh kenyamanan, semoga saja bulan ramadhan dapat kita jadikan momentum yang tepat dalam melaksanakan ibadah puasa, tarawih, tadarus, dan bentuk ibadah lainnya, agar kita dalam melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini diberikan kekuatan lahir maupun batin.
Hikmah terbesar pada bulan puasa adalah ketaqwaan kita pada Allah SWT, dan puasa tidak diwajibkan sepanjang tahun, juga tidak dalam waktu yang sebentar melainkan pada hari-hari yang terbatas, yaitu hari-hari bulan Ramadan, dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Karena, jika puasa diwajibkan secara terus menerus sepanjang tahun atau sehari semalam tanpa henti, tentu akan memberatkan. Begitu pula jika hanya untuk waktu separuh hari, tentu tak akan memiliki pengaruh apa-apa, akan tetapi puasa diwajibkan untuk waktu sepanjang hari mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dan dalam hari-hari yang telah ditentukan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan jalan kebenaran dan menolong kita dari jalan kesesatan, Amiens....
0 komentar:
Posting Komentar