Perhatian, Para Pelajar Pemula Disarankan Belajar Ilmu Ilmiah Terlebih Dahulu, Sebelum Belajar Ilmu Ramalan Masa Datang
Saya masih ingat waktu belajar mengenai sebuah ilmu pengetahuan, ternyata saya di ajarkan ilmu ilmiah terlebih dahulu, sebelum menginjak ilmu yang lebih tinggi lagi, karena apabila ingin menuju ke tingkat yang lebih tinggi, tentu kita akan di hadapakan dengan membaca gejala alam maupun sosial yang lebih runut lagi di banding ilmu ilmiah yang cenderung sistematis dalam mengungkap sebuah fakta, namun tidak memotong agar cepat mencari sebuah kesimpulan dan membaca masa datang dengan gamblang.
Ilmu ilmiah menjadi rujukan di dunia pendidikan saat ini, sehingga pola pikir para pelajar maupun para mahasiswa cenderung di ilmiahkan, walaupun kita melihat ada sebuah ilmu yang berbeda antara ilmiah dengan ilmu lain, dalam artian sebuah ilmu itu punya maqom sesuai dengan tempat Masing-masing sebuah ilmu, sehingga apabila ilmu Ilham di ungkap dengan ilmiah, tentu makna ilham akan mengalami kedangkalan makna, karena ilmu ini sudah berbeda maqom dalam pemahaman maupun aplikasi ilmu tersebut, walaupun keduanya bisa saling memahami, namun hasil dari pemahaman tadi penuh dengan keterbatasan.
Banyak sekali para pelajar dunia yang mendewakan ilmu ilmiah, bahkan di jadikan alat memahami di luar ilmu ilmiah. Nah! ini yang menjadikan kekacauan dalam sebuah ilmu, karena ilmu itu punya tempat sesuai dengan wadah dan tempat Masing-masing ilmu.
Bagi para pelajar pemula selalu di tuntut bicara secara ilmiah, karena di anggap segala ilmu itu ada kerangka materi akal, padahal kita punya hati, sehingga ilmiah kurang memahami masalah hati, sebaliknya hati kurang memahami masalah akal. Inilah yang perlu di ketahui bagi para pengagum ilmu ilmiah, agar kita bisa menyeimbangkan sebuah ilmu pengetahuan di tempat dan wadah Masing-masing secara tepat.
Ilmu ilmiah memang di butuhkan bagi para pelajar, sebelum berbicara masalah hakikat ilmu lebih jauh lagi, agar pemahaman akal tidak rancu dalam mencerna sebuah gagasan dalam kehidupan, sehingga bagi para pelajar ilmu di sarankan belajar ilmiah terlebih dahulu, sebelum belajar ilmu ramalan masa datang.
Tulisan di atas sebuah ringkasan singkat mengenai para pelajar yang di sarankan belajar ilmu ilmiah terlebih dahulu, sebelum belajar ilmu ramalan masa datang, agar tidak terjadi kerancuan pola pikir maupun kedangkalan makna.
Ilmu ilmiah menjadi rujukan di dunia pendidikan saat ini, sehingga pola pikir para pelajar maupun para mahasiswa cenderung di ilmiahkan, walaupun kita melihat ada sebuah ilmu yang berbeda antara ilmiah dengan ilmu lain, dalam artian sebuah ilmu itu punya maqom sesuai dengan tempat Masing-masing sebuah ilmu, sehingga apabila ilmu Ilham di ungkap dengan ilmiah, tentu makna ilham akan mengalami kedangkalan makna, karena ilmu ini sudah berbeda maqom dalam pemahaman maupun aplikasi ilmu tersebut, walaupun keduanya bisa saling memahami, namun hasil dari pemahaman tadi penuh dengan keterbatasan.
Banyak sekali para pelajar dunia yang mendewakan ilmu ilmiah, bahkan di jadikan alat memahami di luar ilmu ilmiah. Nah! ini yang menjadikan kekacauan dalam sebuah ilmu, karena ilmu itu punya tempat sesuai dengan wadah dan tempat Masing-masing ilmu.
Bagi para pelajar pemula selalu di tuntut bicara secara ilmiah, karena di anggap segala ilmu itu ada kerangka materi akal, padahal kita punya hati, sehingga ilmiah kurang memahami masalah hati, sebaliknya hati kurang memahami masalah akal. Inilah yang perlu di ketahui bagi para pengagum ilmu ilmiah, agar kita bisa menyeimbangkan sebuah ilmu pengetahuan di tempat dan wadah Masing-masing secara tepat.
Ilmu ilmiah memang di butuhkan bagi para pelajar, sebelum berbicara masalah hakikat ilmu lebih jauh lagi, agar pemahaman akal tidak rancu dalam mencerna sebuah gagasan dalam kehidupan, sehingga bagi para pelajar ilmu di sarankan belajar ilmiah terlebih dahulu, sebelum belajar ilmu ramalan masa datang.
Tulisan di atas sebuah ringkasan singkat mengenai para pelajar yang di sarankan belajar ilmu ilmiah terlebih dahulu, sebelum belajar ilmu ramalan masa datang, agar tidak terjadi kerancuan pola pikir maupun kedangkalan makna.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...........
0 komentar:
Posting Komentar