Tehnologi mulai berkembang pesat dari pelosok desa sampai pusat-pusat kota, apalagi tehnologi sudah semakin canggih dari hari-kehari. Sehingga tehnologi secara langsung sebagai pemicu kemajuan peradaban manusia yang terus mengalami perkembangan yang sungguh menakjubkan.
Kemajuan tehnologi merupakan sebuah realita yang penuh tantangan, untuk terus dikaji dalam membangun sebuah peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya, agar manusia berikutnya lebih mudah dalam mengakses segala informasi maupun komunikasi.
Membangun tehnologi membutuhkan sumber daya manusia yang handal, baik dari segi paradigma pemikiran maupun dari segi realita empirik, agar keberhasilan membangun tehnologi dapat bermanfa'at secara luas ditengah-tengah realita masyarakat.
Zaman dahulu kala, sebelum ada tehnologi yang canggih, manusia saat bepergian cukup jalan kaki atau naik binatang ternak, seperti: Kuda, Kerbau, Unta, Gajah atau binatang ternak lain, tetapi ketika zaman sudah berganti dari zaman klasik menuju zaman tehnologi, manusia saat bepergian sudah berganti naik mobil, motor, pesawat, kereta, dan berbagai jenis transportasi lain.
Pergantian zaman merupakan sebuah langkah perubahan dari zaman batu sampai zaman revolusi tehnologi, tentu realita dari rentetan perjalanan zaman tak lepas dari paradigma pemikiran yang terus berkembang dari hari-kehari atau dari tahun-ketahun. Bahkan lebih jauh dari itu, bahwa tehnologi telah merubah yang jauh menjadi dekat, sedangkan yang dekat semakin lebih dekat. Karena alat komunikasi dan informasi semakin luar biasa keberadaannya.
Komunikasi dan Informasi pada zaman dahulu kala masih bersifat sederhana, baik melalui tatap muka langsung atau surat menyurat dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi, tetapi sejak terdapat tehnologi yang super canggih, ternyata dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi semakin cepat dalam hitungan persekian detik, baik melalui email, jejaring sosial, HP atau berbagai macam cara tehnologi lain, untuk memberikan sebuah informasi maupun komunikasi secara cepat ditengah-tengah realita kehidupan.
Keberadaan tehnologi merubah cara pandang masyarakat dalam mengeja langkah kehidupan, walau tehnologi belum secara maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi paling tidak kedepan tehnologi akan terus berkembang pesat ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang semakin haus akan kekayaan informasi maupun komunikasi.
Sedangkan keberadaan Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi, menempatkan diri sebagai subyek perubahan dalam membangun kemajuan informasi maupun komunikasi, agar masyarakat secara luas terus berkembang pesat dalam membangun jati diri sebagai bangsa dan negara yang beradab.
Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi menekankan sebuah langkah terobosan ditengah hiruk-pikuk era keterbukaan, agar tetap pada jalur paradigma pemikiran. Bahwa Islam tradisional tetap mengacu pada kearifan lokal yang bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat kearifan lokal dan nilai-nilai ke-Islaman sangat urgen membangun masyarakat yang lebih baik, dan cerdas dalam memahami beragam realita kehidupan.
Islam tradisional dan tehnologi merupakan sebuah ikatan yang kental dalam realita kehidupan, apalagi keduanya saling melengkapi antar satu sama lain, untuk menerjemahkan berbagai realita ditengah-tengah keberagaman masyarakat.
Keberadaan tehnologi dapat dijadikan sebagai alat Islam tradisional dalam menyebarkan sebuah gagasan, baik melalui media maupun melalui jejaring sosial dalam membangun masyarakat secara utuh dan kaffah.
Semoga Allah SWT selalu memberi hidayah kepada kami semua, Amiin...........
0 komentar:
Posting Komentar