Saat kita di pertontonkan sebuah pengadilan yang melibatkan Nazaruddin dan Anas Urbaningrum dalam mengambil sikap terkait kasus suap proyek wisma atlet SEA Games. Dari situ kita diajak sejenak menganalisa beragam kondisi politis dan berbagai kemungkinan yang tejadi, Sebab sebuah politis sangat sulit di tebak dalam mengarahkan laju permainan yang penuh tipu daya di dalamnya.
Banyak orang menilai tuduhan Nazaruddin atas keterlibatan Anas Urbaningrum dalam masalah suap proyek atlet SEA GAMES akan menghasilkan sebuah nilai miring bagi si Anas, tetapi kalau kita dengan cepat menyimpulkan semacam itu, tentu merupakan cara pandang politis secara datar, padahal politis itu terus berubah sesuai dengan keadaan dan yang pasti politis itu penuh dengan kondisi Abal-abal yang setiap saat dapat berubah.
Dengan melihat tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum, tentu tak lepas dari politis. Nah! dari situ kita dapat menganalisa dengan melontarkan tiga pertanyaan.
Pertama, Apakah tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum terkait kasus suap proyek wisma atlet SEA Games akan menjadi bumerang bagi Anas Urbaningrum? tentu bisa jadi tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum memang di skenario secara alami. Bahwa Anas Urbaningrum Benar-benar ikut menerima aliran dana kasus suap proyek wisma atlet SEA GAMES. Nah! apabila ini Benar-benar terjadi, tentu sangat merugikan posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua partai demokrat, apalagi Anas Urbaningrum di Gadang-gadang layak sebagai president Indonesia di tahun 2014 nanti.
Kedua, Jangan-jangan malah tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum terkait kasus suap proyek wisma atlet SEA Games merupakan sebuah strategi kejutan? inilah politis segala kemungkinan bisa terjadi, apalagi mengingat masyarakat Indonesia sangat menyukai manusia yang teraniaya. Nah! dari sinilah apabila tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum merupakan kebohongan besar, tentu akan menghasilkan keberuntungan bagi Anas Urbaningrum sebagai calon president terkuat di Indonesia pada tahun 2014 mendatang.
Ketiga, Pertanyaan terakhir Benarkah Nazaruddin mengusung Anas Urbaningrum sebagai calon President Indonesia di tahun 2014 dengan cara melakukan strategi yang sulit di tebak? Inilah pertanyaan terakhir yang sulit di tebak. karena politis itu terus berubah sesuai dengan arah keinginan sebuah kepentingan. Sedangkan politis itu akan di perjuangkan dengan segala cara. Bahkan merendehkan dirinya terlebih dahulu sebagai manusia yang di anggap korupsi atau bentuk miring lainnya akan dilakukan, tentu dengan catatan pada saat di ujung pengadilan nanti akan ada putusan. Bahwa beliau bersih dari segala tuduhan suap maupun korupsi. Nah! apabila itu terjadi. Maka dukungan deras terhadap Anas Urbaningrum akan mengalir bah tsunami di saat beliau mampu membuktikan diri sebagai manusia bersih dari perbuatan korupsi dan suap. Inilah sebuah strategi politis yang terkadang kta tidak mengetahui hakikat politis itu sendiri.
Dari uraian di atas kita di ajak terus berpikir sebuah politis secara cermat dan tidak hanya sebatas pola pikir politis secara datar. Namun kita di ajak berpikir politis di balik sebuah kondisi dengan menerawang lebih banyak lagi sebuah kemungkinan. Mengingat politis itu mempunyai sederet kemungkinan yang sulit di tebak secara nalar. Karena politis itu begitu cepat berputar arah bagai angin topan yang berputar di angkasa. Dan Allah maha pencipta segala.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..................
0 komentar:
Posting Komentar